
Bola.net - - Analis Sky Sports, Paul Merson mengiriman peringatan untuk Manchester City dan Liverpool bahwa kesalahan apa pun yang mereka lakukan dalam balapan ketat ini bakal diingat selamanya. Kedua tim tersebut diprediksi bakal bersaing ketat hingga pertandingan terakhir untuk merebut gelar juara Premier League musim ini.
Baik Man City maupun Liverpool silih berganti memberikan tekanan pada satu sama lain. Ketika Man City menang, Liverpool yang tertekan, demikian sebaliknya. Sebab itu, pekan-pekan ke depan bukan soal permainan memukau yang mengundang decak kagum, lebih dari itu adalah meraih kemenangan dengan cara apa pun.
Merson yakin para pemain berada dalam kondisi yang cukup tertekan. Sebab itu, balapan ini lebih ditentukan oleh kemampuan masing-masing skuat untuk mengatasi tekanan, menjaga fokus, dan bermain sebaik mungkin untuk meraih poin penuh.
Tak hanya itu, Merson mengingatkan bahwa tim yang membuat kesalahan niscaya kehilangan asa meraih gelar. Baca komentar selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Kesalahan Fatal
Menurut Merson, tekanan pada kedua tim saat ini sangat masif, dan siapa pun yang membuat kesalahan bakal diingat selamanya.
Dia mengingat kembali kesalahan Steven Gerard yang terpeleset dan membuat Liverpool kehilangan asa menjuarai Premier League 2013/14 silam. Hal serupa bisa saja terjadi di sisa musim ini.
"Tekanannya sangat besar pada tahap musim ini sebab siapa pun yang membuat kesalahan sekarang akan diingat selamanya," kata Merson kepada Sky Sports.
"Anda melewatkan peluang setelah 15 atau 20 pertandingan dan tidak ada yang mengingat itu, tetapi semua orang mengingat Steven Gerrard yang terpeleset [pada persaingan meraih gelar juara di musim 2013/14]."
"Anda tidak bisa meyakinkan saya bahwa tidak ada kesalahan lain sebelum blunder Gerrard pada musim itu dan banyak pemain yang melewatkan peluang mudah untuk mencetak gol," sambungnya.
Tekanan
Merson menegaskan kembali bahwa tekanan yang dirasakan kedua tim saat ini sangat masif. Dia bahkan meyakini baik Man City dan Liverpool tidak bisa memenangkan semua laga sisa mereka, pada akhirnya kedua tim itu akan kehilangan poin dan pada saat itulah tim yang juara sudah ditentukan.
"Itulah yang terjadi, semua orang akan mengingat kesalahan. Ini balapan, anda bermain untuk gelar juara setelah 38 pertandingan yang berat, menurut saya."
"Orang-orang tidak memahami ini. Mereka berpikir kedua tim ini bakal terus memenangkan semua pertandingan - itu tidak terjadi!" seru dia.
"Itu bukan persoalannya sekarang [terus menang] karena tekanan yang begitu besar," tutupnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 23 Oktober 2025 13:10
Ajax Beres, Chelsea Kini Alihkan Fokus dan Incar Kemenangan atas Sunderland
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 09:05
Man of the Match Eintracht Frankfurt vs Liverpool: Virgil van Dijk
LATEST UPDATE
-
Olahraga Lain-Lain 23 Oktober 2025 13:49
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 13:22
-
Liga Inggris 23 Oktober 2025 13:10
-
Otomotif 23 Oktober 2025 13:05
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 12:50
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 12:43
MOST VIEWED
- Faktor X di Balik Kemenangan MU: Ternyata Aksi Suporter Liverpool Juga Berpengaruh!
- MU Jadi Raja Long Ball Premier League, Taktik Baru Ruben Amorim Mulai Membuahkan Hasil
- Kemenangan Manis: Rapor Pemain MU saat Tundukkan Liverpool di Anfield
- Kok Bisa Harry Maguire Sebut Kemenangan Manchester United Atas Liverpool jadi Hal Memalukan, Apa yang Salah?
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...