Cara Brutal Jose Mourinho Usir Henrikh Mkhitaryan dari Manchester United: Teror WhatsApp Setiap Malam!

Cara Brutal Jose Mourinho Usir Henrikh Mkhitaryan dari Manchester United: Teror WhatsApp Setiap Malam!
Pelatih AS Roma, Jose Mourinho. (c) AP Photo

Bola.net - Kisah lama dari era kepelatihan Jose Mourinho di Manchester United kembali mencuat ke publik. Mantan gelandang Setan Merah, Henrikh Mkhitaryan, membuka pengalaman pahit yang dialaminya bersama pelatih asal Portugal tersebut.

Mkhitaryan mengungkap bahwa Mourinho memiliki cara yang tak biasa, bahkan cenderung kejam, untuk memaksanya pergi dari klub: lewat pesan WhatsApp yang dikirim hampir setiap malam.

Pemain asal Armenia itu bergabung dengan Manchester United pada 2016 setelah tampil impresif bersama Borussia Dortmund. Saat itu, ia datang dengan reputasi sebagai gelandang kreatif yang diharapkan bisa memperkaya skema serangan United. Namun, kenyataan di lapangan berjalan jauh dari harapan.

Selama dua musim membela Setan Merah, Mkhitaryan tampil dalam 63 laga dan mencatatkan 13 gol serta 11 assist. Ia turut membantu tim meraih dua trofi bergengsi, Carabao Cup dan Liga Europa 2017.

Kini, bertahun-tahun setelah meninggalkan Old Trafford, Mkhitaryan akhirnya membongkar kisah kelam di balik perseteruannya dengan Mourinho lewat autobiografinya berjudul My Life Always at the Centre.

1 dari 3 halaman

Mourinho dan Pesan WhatsApp Setiap Malam

Mourinho dan Pesan WhatsApp Setiap Malam

Henrikh Mkhitaryan dalam laga semifinal Piala Super Italia antara Inter Milan vs Atalanta, Jumat (3/1/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Altaf Qadri

Dalam bukunya, Mkhitaryan menggambarkan Mourinho sebagai sosok yang sangat dingin di sesi latihan. Namun, di balik diamnya, sang pelatih ternyata melakukan tekanan psikologis lewat pesan pribadi yang dikirim hampir setiap malam, meminta sang pemain untuk angkat kaki dari Manchester United.

"Selama sesi latihan, pelatih tidak mengatakan apa-apa kepada saya; ia tetap diam seperti orang religius, tetapi setiap malam ia mengirimi saya pesan melalui WhatsApp. 'Miki, pergilah, kumohon'," ungkap Mkhitaryan.

Situasi itu membuatnya berada dalam tekanan besar. Mkhitaryan mengaku hanya bisa menanggapi pesan Mourinho dengan jawaban yang sama setiap kali: “Saya akan pergi jika menemukan tim yang tepat; jika tidak, saya akan menunggu hingga musim panas.”

Pertandingan Selanjutnya
Premier League Premier League | 19 Oktober 2025
Liverpool Liverpool
22:30 WIB
Man United Man United
2 dari 3 halaman

Dari Perseteruan hingga Pertukaran Transfer

Dari Perseteruan hingga Pertukaran Transfer

Pelatih Benfica, Jose Mourinho. (c) AP Photo/Ana Brigida

Ketegangan antara keduanya mencapai puncak pada bursa transfer Januari 2018. Saat itu, Mourinho sedang berupaya mendatangkan Alexis Sanchez dari Arsenal dan melihat Mkhitaryan sebagai bagian dari solusi transfer tersebut.

"Mou menjawab: 'Keluar dari sini, aku tidak ingin melihatmu lagi,’” tulis Mkhitaryan, menggambarkan perpisahan mereka yang penuh ketegangan.

"Saya pergi bukan hanya untuk membantu Anda, dan tolong berhenti menulis pesan teks kepada saya. Kalau Anda mau, bicaralah dengan Mino ," lanjutnya.

Kesepakatan pun akhirnya tercapai. Mkhitaryan menyeberang ke Arsenal, sementara Alexis Sanchez bergabung ke Manchester United. Ironisnya, langkah tersebut justru menjadi salah satu transfer paling gagal dalam sejarah modern Setan Merah.

Sumber: SportBible

Lagidiskon