Kabar Chelsea Hari Ini: Enzo Maresca Menyerah? Sebut Mustahil Kejar Liverpool dan Kambing Hitamkan Faktor Ini!

Bola.net - Sebuah pernyataan mengejutkan datang dari pelatih Chelsea, Enzo Maresca. Ia secara terbuka menjelaskan mengapa hampir mustahil bagi timnya untuk menjuarai Premier League musim ini.

Pandangan pesimistis ini nyatanya sejalan dengan pendapat para pengamat. Banyak kritikus yang memang sudah meragukan kapasitas The Blues untuk bersaing di papan atas.

Namun, Maresca tidak hanya sekadar pasrah dengan keadaan. Ia juga menunjuk beberapa faktor yang dianggap sebagai biang keladi dari situasi sulit yang dialami timnya.

Pelatih asal Italia itu membeberkan semuanya, mulai dari kekuatan rival hingga krisis internal yang disebutnya bukan terjadi secara acak. Mari kita simak penjelasan lengkapnya.

Lempar Handuk Kejar Liverpool?

Enzo Maresca memberikan penilaian yang sangat jujur terkait persaingan di puncak klasemen Liga Inggris. Ia melihat ada satu tim yang levelnya berada jauh di atas yang lain.

Menurutnya, jika Liverpool terus mempertahankan performa impresif mereka, akan mustahil bagi tim mana pun untuk mengejar. Termasuk bagi Chelsea yang terseok-seok.

"Jika mereka terus seperti ini, saya pikir mustahil untuk mengejar mereka. Bukan hanya bagi kami, tapi untuk semua klub," kata Maresca via Irish News.

"Mereka telah melakukan pekerjaan fantastis sejak tahun lalu. Dan para pemain yang mereka putuskan untuk dibeli menunjukkan niat klub untuk kembali bersaing," sambungnya.

Puji Strategi Transfer Rival

Lebih jauh, Maresca juga tak segan melayangkan pujian setinggi langit untuk Liverpool. Ia menyoroti bagaimana rivalnya itu membangun skuad dengan sangat baik.

Baginya, setiap langkah transfer yang diambil Liverpool menunjukkan visi yang sangat jelas. Mereka tahu persis apa yang dibutuhkan untuk kembali berjaya.

"Pemain yang mereka putuskan untuk dibeli menunjukkan niat klub untuk kembali bersaing di Premier League dan Liga Champions," ujar Maresca.

"Dan hal itu sudah cukup jelas," tegasnya.

Bantah Isu Kelelahan

Di tengah performa tim yang kurang stabil, isu kelelahan sempat menerpa skuad Chelsea. Namun, Maresca dengan tegas membantah hal tersebut.

Ia menunjuk momen kartu merah di laga sebelumnya sebagai faktor yang lebih besar. Menurutnya, bermain dengan sepuluh orang selama hampir seratus menit adalah masalah utamanya.

"Saat kami bermain 10 lawan 10, kami memiliki hampir 70% penguasaan bola. Saat kami 11 lawan 10, mungkin kami hanya punya 20%," jelas Maresca.

"Saya harap kami tidak lagi bermain dengan 10 orang setelah tiga atau empat menit. Karena itu sulit bagi kami, dan sulit bagi klub mana pun di dunia untuk bermain 100 menit dengan 10 pemain," katanya.

Tangan Terikat di Lini Tengah

Meski membantah isu kelelahan, Maresca mengakui bahwa krisis cedera benar-benar mengikat tangannya. Ia tidak punya banyak pilihan, terutama di sektor gelandang.

Ia mencontohkan situasi Moises Caicedo yang tidak bisa diistirahatkan. Hal ini karena para pemain pelapisnya seperti Romeo Lavia dan Dario Essugo juga sedang cedera.

"Ini adalah situasi yang perlu kami kelola. Karena jika kami punya Moises Caicedo dengan sedikit masalah, dan misalnya Romeo bugar, kami bisa memutuskannya ," tutur Maresca.

"Atau jika Dario Essugo bugar, kami bisa memutuskan untuk memberi Moi sedikit istirahat," imbuhnya.

Piala Dunia Antarklub Jadi Biang Kerok?

Pada akhirnya, Maresca menunjuk satu faktor yang ia yakini sebagai penyebab utama badai cedera. Ia secara blak-blakan menyalahkan jadwal baru dari Piala Dunia Antarklub.

Menurutnya, lonjakan jumlah cedera yang dialami timnya bukanlah sebuah kebetulan. Ini adalah sebuah konsekuensi dari situasi baru yang harus dihadapi timnya.

"Tetapi saat ini, Dario cedera, Romeo cedera, dan sekali lagi, kami berada dalam situasi baru karena Piala Dunia Antarklub. Jadi kami tidak tahu bagaimana musim ini akan berjalan dalam hal cedera," keluh Maresca.

"Saya tidak berpikir ini terjadi secara acak, jumlah cedera yang kami alami. Dan kami perlu mencoba belajar dan mencoba mengelola situasi ini," pungkasnya.