Kata-Kata Ruben Amorim untuk Mantan Pemain MU yang Sering Lempar Kritik Keras

Kata-Kata Ruben Amorim untuk Mantan Pemain MU yang Sering Lempar Kritik Keras
Skuad Manchester United merayakan gol Diogo Dalot ke gawang West Ham United (c) MUFC Official

Bola.net - Tekanan terhadap Ruben Amorim terus meningkat seiring hasil Manchester United yang belum stabil. Kritik datang bukan hanya dari luar, tetapi juga dari para mantan pemain klub yang kini aktif sebagai pundit.

Nama-nama besar seperti Paul Scholes, Nicky Butt, Gary Neville, hingga Roy Keane kerap mempertanyakan kapasitas Amorim sebagai pelatih. Sorotan itu semakin tajam karena performa tim dinilai belum mencerminkan standar lama Manchester United.

Menanggapi situasi tersebut, Amorim memilih sikap terbuka. Ia mengakui hasil tim belum cukup baik, namun menilai sebagian kritik lahir tanpa memahami sepenuhnya kondisi internal klub.

1 dari 3 halaman

Amorim Terima Kritik, Tapi Soroti Kurangnya Informasi

Amorim Terima Kritik, Tapi Soroti Kurangnya Informasi

Skuad Manchester United merayakan gol Joshua Zirkzee ke gawang Crystal Palace (c) MUFC Official

Ruben Amorim menegaskan bahwa kritik dari para mantan pemain Manchester United adalah hal yang wajar. Menurutnya, posisi sebagai pelatih klub sebesar United memang tak terlepas dari sorotan publik.

"Saya pikir itu normal," ujar Amorim. "Saya kira itu fakta bahwa saya, sebagai manajer Manchester United, memang belum mencapai target. Kami seharusnya punya lebih banyak poin, terutama musim ini. Jadi saya menerimanya dengan wajar."

Biar begitu, Amorim menilai sebagian penilaian dibuat tanpa gambaran utuh tentang situasi di balik layar Old Trafford. Ia memahami bahwa eks pemain melihat United melalui kacamata masa lalu yang sarat kemenangan.

2 dari 3 halaman

Rekam Jejak Buruk dan Kritik Taktik

Musim pertama Amorim di Manchester United memang berjalan berat. Sejak ditunjuk pada November 2024, ia hanya mampu meraih 14 kemenangan dari 42 laga Premier League.

Paul Scholes menjadi salah satu sosok yang paling vokal, bahkan menyebut Amorim bukan sosok yang tepat dan tidak memahami klub. Kritik juga diarahkan pada pilihan taktik, termasuk penggunaan tiga bek dan penanganan pemain akademi Kobbie Mainoo.

Meski demikian, Amorim menilai semua kritik itu akan mereda jika tim mulai meraih hasil positif. Baginya, kemenangan adalah penentu utama persepsi publik.

"Terkadang mereka tidak memiliki semua informasi dan mereka melihat Manchester United dengan standar yang mereka jalani dulu, selalu menang," kata Amorim.

"Jadi sulit bagi mereka melihat klub mereka berada dalam situasi seperti ini."

3 dari 3 halaman

Kemenangan sebagai Akar Segala Masalah

Amorim secara terbuka menyebut kegagalan menang sebagai inti persoalan Manchester United saat ini. Ia menilai aspek taktik dan pendekatan akan selalu dipersoalkan selama hasil belum membaik.

"Saya pikir tidak menang adalah masalahnya," ujar Amorim. "Tentu Anda bisa menunjuk banyak hal dan mereka juga menunjuk banyak hal yang perlu kami perbaiki, tetapi masalah besarnya adalah tidak menang."

Ia bahkan menegaskan bahwa gaya bermain akan selalu diterima jika hasil berpihak. Amorim tidak menghindar dari tanggung jawab atas situasi tersebut.

"Masalahnya adalah saya sebagai manajer belum bekerja dengan cukup baik dan itu juga fakta yang bisa saya terima," katanya. "Bagi mereka, masalahnya adalah Manchester United tidak menang dan tidak berada di posisi yang seharusnya."