Ketika Chelsea dan Liverpool Jadi Korban Gol Skema Pratama Arhan

Ketika Chelsea dan Liverpool Jadi Korban Gol Skema Pratama Arhan
Bek Bangkok United, Pratama Arhan (c) Dok. Bangkok United

Bola.net - Dua klub raksasa Premier League yakni Chelsea dan Liverpool menjadi korban dari skema lemparan ke dalam panjang ala bek Timnas Indonesia, Pratama Arhan.

Di era kepelatihan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia berusaha mencari segala cara untuk meraih kemenangan. Salah satunya melalui keunggulan mereka yakni lemparan ke dalam yang jauh alias long throw.

Tiap mendapat lemparan ke dalam, eksekutornya adalah Pratama Arhan. Aksi pemain yang kini berlaga di Bangkok United tersebut kerap menghasilkan gol bagi Timnas Indonesia.

Sayangnya meski skema itu unik karena tak semua bisa melakukannya dan ‘halal’ digunakan untuk mencetak gol, ada saja suporter yang meremehkan dan mengkritik taktik tersebut. Kini di saat Timnas Indonesia tak lagi memakai skema itu, senjata long throw malah mulai diandalkan oleh beberapa tim luar negeri, termasuk dari Premier League.

Simak informasi selengkapnya di bawah ini Bolaneters.

1 dari 3 halaman

Chelsea Jadi Korbannya Saat Melawan Sunderland

Chelsea Jadi Korbannya Saat Melawan Sunderland

Para pemain Sunderland merayakan bersama para suporter mereka usai pertandingan English Premier League melawan Chelsea di London, Sabtu, 25 Oktober 2025 (c) AP Photo/Joanna Chan

Chelsea menjamu Sunderland di Stamford Bridge di pekan ke sembilan Premier League 2025/2026, Sabtu (25/10/2025). Di pertandingan tersebut, The Blues unggul lebih dahulu melalui sepakan Alejandro Garnacho.

Akan tetapi Sunderland kemudian bisa membalikkan skor menjadi 1-2. Gol pertama mereka cetak melalui Wilson Isidor pada menit ke-22 dan yang kedua melalui Chemsdine Talbi pada menit 90+3’.

Gol Isidor dicetak melalui skema long throw. Nordi Mukiele mengirimkan umpan jauh ke kotak penalti Chelsea dari sisi kanan, dan Daniel Ballard mendapatkan sentuhan pertama yang krusial.

Bertrand Traore berebut bola kedua, mengincar sudut kiri bawah, tetapi bolanya terdefleksi - Isidor bereaksi paling cepat, menceploskan bola tepat di depan gawang Sanchez dan menyamakan skor menjadi 1-1.

Pertandingan Selanjutnya
Premier League Premier League | 2 November 2025
Tottenham Tottenham
00:30 WIB
Chelsea Chelsea
Premier League Premier League | 2 November 2025
Liverpool Liverpool
03:00 WIB
Aston Villa Aston Villa
2 dari 3 halaman

Liverpool Juga Jadi Korban Saat Lawan Brentford

Liverpool Juga Jadi Korban Saat Lawan Brentford

Selebrasi skuad Brentford dalam laga Premier League versus Liverpool, Minggu (26/10/2025). (c) AP Photo/Dave Shopland

Liverpool bertamu ke markas Brentford di Gtech Community Stadium di pekan ke sembilan Premier League 2025/2026, Minggu (26/10/2025). Sang tuan rumah unggul dua gol lebih dahulu melalui Dango Outtara pada menit kelima dan Kevin Schade pada menit ke-45.

Liverpool memperkecil ketertinggalan melalui Milos Kerkez pada menit 45+5. Namun Igor Thiago kembali melebarkan keunggulan Brentford menjadi 3-1 berkat golnya pada menit ke-60.

Liverpool sempat mencetak gol lagi pada menit ke-89 melalui Mohamed Salah. Namun Brentford bisa mempertahankan skor 3-2 sampai menit akhir.

Di laga itu, Brentford mencetak gol pertamanya melalui skema long throw. Liverpool berhasil mengatasi lemparan jauh pertama, tetapi tidak dengan lemparan kedua sang tuan rumah.

Bola dilempar Michael Kayode dari sisi kiri lapangan dan Nathan Collins mengarahkannya ke tiang jauh, di mana Ouattara berada. Meski dikawal Milos Kerkez, ia bisa menyambut bola dengan tendangan kaki kirinya.

Dua skema lemparan ke dalam ini telah berhasil membuat dua tim besar tumbang. Jadi tak akan mengherankan jika ke depannya taktik ini masih akan digunakan lagi khususnya di Premier League.