Kisah Tragis Andre Onana, Kiper yang Kehilangan Kejayaan Usai Tinggalkan Inter Milan

Kisah Tragis Andre Onana, Kiper yang Kehilangan Kejayaan Usai Tinggalkan Inter Milan
Kiper Manchester United, Andre Onana (c) AP Photo/Kin Cheung

Bola.net - Perjalanan karier Andre Onana senantiasa diwarnai gelombang pasang surut yang sangat kontras. Terdapat momen-momen ketika ia tampil memukau sebagai penjaga gawang kelas dunia, namun tidak jarang pula ia terjatuh dalam fase kemunduran yang mengecewakan.

Musim yang lalu tercatat sebagai periode paling menyakitkan bagi Manchester United. Klub raksasa Inggris ini hanya mampu menempati posisi dua tingkat di atas zona degradasi dan menelan kekalahan pahit di final Liga Europa dari Tottenham.

Akibatnya, mereka gagal meraih tiket kompetisi Eropa untuk musim berikutnya. Hampir seluruh pemain tampil jauh dari harapan, termasuk Onana yang tidak luput dari kritik tajam.

Sebagai penjaga gawang, ia memang kerap memberikan penyelamatan spektakuler yang menyelamatkan tim. Namun di sisi lain, kesalahan-kesalahan fatal yang dibuatnya juga turut merugikan United.

1 dari 2 halaman

Perpindahan ke Turki

Kondisi Onana semakin memburuk ketika terjadi pergantian pelatih di Old Trafford. Jika pelatih sebelumnya masih memberikan kepercayaan penuh meski ada risiko kesalahan, hal berbeda terjadi ketika ada pergantian komando.

Dalam waktu singkat, sosok yang sebelumnya menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang United kini harus merelakan kepergiannya menuju Turki. Perubahan drastis ini bukanlah pengalaman pertama dalam riwayat kariernya yang penuh ketidakpastian.

Publik sepak bola masih mengingat dengan jelas bagaimana transformasi kariernya berlangsung. Dari posisi sebagai kiper andalan Ajax yang memesona seluruh Eropa pada 2019, tiba-tiba ia harus menghadapi hukuman larangan bermain selama setahun penuh.

Kasus doping yang menimpanya, menurut pengakuan Onana sendiri, murni karena ketidaksengajaan mengonsumsi obat milik sang istri.

2 dari 2 halaman

Masa Kejayaan yang Sulit Diulang

Fase terbaik dalam karier Onana sesungguhnya tercipta selama berseragam Inter Milan. Di San Siro, ia berhasil meraih pengakuan sebagai kiper terbaik Serie A dan kemudian dilepas dengan nilai transfer mendekati 60 juta euro.

Ironinya, kedatangannya ke Inter tidak dipungut biaya sepeser pun setelah masa skorsing berakhir.

Memasuki usia 29 tahun, Onana tampak kehilangan konsistensi yang pernah dimilikinya. Padahal dengan refleks luar biasa dan kemampuan mengolah bola layaknya bek tengah, ia pernah diprediksi bakal mendominasi posisinya di level elite sepak bola dunia.

Sepanjang musim lalu bersama United, Onana tampil dalam 50 pertandingan di seluruh kompetisi dengan total waktu bermain 4.500 menit. Ia kebobolan 65 gol dan hanya mampu meraih 11 clean sheet.

Angka-angka tersebut mencerminkan kontradiksi mencolok antara potensi besar yang dimiliki dengan kenyataan pahit di lapangan.