Kontroversi Bola Baru Premier League: Disebut Mirip Bola Voli, Siap-siap Banjir Blunder!

Kontroversi Bola Baru Premier League: Disebut Mirip Bola Voli, Siap-siap Banjir Blunder!
Bola resmi Liga Inggris dipajang di laga Chelsea vs West Ham, 23 Agustus 2025. (c) AP Photo/Dave Shopland

Bola.net - Kontroversi mengenai bola baru Premier League musim 2025/2026 meledak jelang bergulirnya pekan kedua. Para penjaga gawang dari klub-klub top menyuarakan kekhawatiran serius terhadap bola resmi buatan Puma ini.

Musim ini, Premier League memang resmi mengakhiri kerja sama panjang selama 25 tahun dengan Nike. Puma kini maju sebagai pemasok bola resmi dengan seri terbarunya yang diberi nama Orbita Ultimate PL.

Para kiper top dilaporkan takut akan sering melakukan blunder fatal akibat karakteristik bola baru ini. Bola tersebut dinilai sangat licin dan memiliki pergerakan yang sangat liar saat berada di udara.

Keluhan ini ternyata bukanlah sebuah hal yang baru dan berpotensi menjadi ancaman nyata bagi para pemain. Berikut adalah detail lengkap mengenai kontroversi yang sedang memanas di Liga Inggris ini.

1 dari 3 halaman

Keluhan Serius Para Penjaga Gawang

Kekhawatiran terbesar datang dari para penjaga gawang yang berlaga di Premier League. Mereka merasa bahwa bola baru ini akan sangat menyulitkan performa mereka di bawah mistar gawang.

Menurut laporan dari The Sun, para kiper top merasa bola ini memiliki permukaan yang sangat licin. Hal tersebut membuatnya menjadi sangat sulit untuk ditangani dan ditangkap dengan sempurna.

Seorang kiper bahkan memberikan komentar yang cukup pedas mengenai kualitas bola tersebut. Ia menyebut bola baru ini memiliki karakteristik yang lebih mirip seperti bola untuk permainan voli.

"Bola ini lebih seperti bola voli, dan pergerakannya di udara sangat liar. Bola Nike tidak seperti itu," ungkap salah satu kiper yang namanya dirahasiakan.

2 dari 3 halaman

Bukan Cuma Kiper yang Mengeluh

Ternyata, keluhan mengenai bola Puma Orbita Ultimate PL ini bukanlah yang pertama kalinya terdengar. Bola yang sama persis diketahui pernah digunakan di ajang EFL Cup pada musim lalu.

Saat itu, manajer Arsenal, Mikel Arteta, menjadi salah satu figur yang paling vokal dalam menyuarakan kritiknya. Ia mengeluh bahwa bola tersebut 'terbang dengan liar' dan sangat menyulitkan timnya untuk mencetak gol.

Pihak EFL selaku penyelenggara kompetisi pun menanggapi keluhan Arteta dengan jawaban yang sangat singkat. Mereka hanya menyatakan bahwa semua klub yang berpartisipasi bermain dengan bola yang sama.

Tak hanya bagi para kiper, para striker juga disebut akan mengalami kesulitan yang sama. Mereka diprediksi akan sulit untuk bisa mengontrol arah dan kekuatan tembakan mereka dengan akurat.

3 dari 3 halaman

Potensi Blunder di Pekan Kedua

Bola baru buatan Puma ini sebenarnya sudah mulai digunakan sejak ajang pramusim Premier League Summer Series. Momen tersebut menjadi ajang perkenalan pertama bagi para pemain dan klub.

Pada pekan pertama Premier League yang lalu, para kiper terlihat masih cukup aman dari blunder-blunder fatal. Kesalahan yang dibuat oleh Altay Bayindir pun dinilai murni karena salah antisipasi dari sang pemain.

Rendahnya jumlah gol yang tercipta di pekan pembuka juga menjadi salah satu sorotan utama. Tercatat hanya ada 20 gol yang tercipta dari seluruh pertandingan yang digelar.

Meskipun demikian, situasi ini diprediksi bisa berubah drastis pada pertandingan pekan kedua. Para kiper yang mengaku masih kesulitan beradaptasi berpotensi besar untuk melakukan kesalahan-kesalahan fatal.