
Bola.net - Lucas Paqueta akhirnya dapat menghela napas lega setelah mengalami dua tahun masa ketidakpastian yang membayangi kariernya.
Gelandang andalan West Ham tersebut dinyatakan bebas dari tuduhan spot-fixing yang berpotensi merusak masa depannya di dunia sepak bola. Putusan ini dikeluarkan oleh komisi independen yang menangani kasus tersebut secara menyeluruh.
Permasalahan yang dimulai sejak Agustus 2023 menempatkan Paqueta dalam pusaran tuduhan yang sangat serius. Dia dituduh dengan sengaja menerima kartu kuning untuk mempengaruhi pasar taruhan, dengan risiko hukuman larangan bermain sepanjang hidup. Akan tetapi, setelah menjalani rangkaian sidang regulasi, empat tuduhan pokok yang diajukan terhadapnya dinyatakan tidak dapat dibuktikan.
Meskipun demikian, Paqueta masih berhadapan dengan konsekuensi atas dua pelanggaran bersifat administratif karena dinilai tidak memberikan kerja sama penuh selama proses penyelidikan berlangsung. Komisi saat ini tengah mempertimbangkan jenis sanksi yang sesuai untuk pelanggaran tersebut.
Dibebaskan dari Tuduhan Spot-Fixing

Empat tuduhan pokok yang diajukan kepada Lucas Paqueta berkaitan dengan sejumlah pertandingan Liga Inggris dalam periode November 2022 hingga Agustus 2023. Dia dituduh dengan sengaja melakukan pelanggaran untuk memperoleh kartu kuning dalam pertandingan melawan Leicester, Aston Villa, Leeds United, dan Bournemouth.
FA menilai tindakan tersebut dilakukan dengan tujuan mempengaruhi pasar taruhan, dan sempat mengancam dengan hukuman larangan bermain seumur hidup. Namun komisi independen pada akhirnya memutuskan bahwa seluruh tuduhan tersebut tidak memiliki bukti yang cukup kuat.
Paqueta segera menyampaikan rasa bersyukurnya atas hasil keputusan ini, menegaskan bahwa dirinya memang tidak bersalah sejak awal proses dimulai. Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga, klub, para penggemar, dan tim hukumnya atas dukungan yang diberikan selama proses yang panjang tersebut.
Masih Bisa Disanksi karena Tak Kooperatif
Meski terbebas dari tuduhan utama, Paqueta tetap dinyatakan melanggar regulasi FA karena sikap yang tidak kooperatif selama penyelidikan. Dia dua kali dianggap gagal memenuhi permintaan penyerahan informasi dan dokumen sesuai dengan ketentuan F2 dan F3 FA.
Dia menolak mengakui pelanggaran ini, namun komisi menyatakan bahwa dua tuduhan administratif tersebut terbukti adanya. Sanksi atas pelanggaran ini akan diputuskan dalam waktu dekat oleh komisi yang berwenang.
Pihak FA sendiri menyatakan masih menunggu dokumen resmi yang berisi alasan keputusan sebelum memberikan komentar lebih lanjut mengenai kasus ini. West Ham pun menyambut positif keputusan pembebasan Paqueta dan menyatakan dukungan penuh selama proses berlangsung.
Karier Paqueta dan Dampak Investigasi

Lucas Paqueta didatangkan West Ham dari Lyon pada Agustus 2022 dengan nilai transfer awal sebesar 36,5 juta pounds. Dia langsung memberikan kontribusi signifikan dengan membantu klub meraih trofi Europa Conference League pada musim debutnya. Pada musim 2024/2025, dia berhasil mencetak empat gol melalui 33 penampilan di Premier League.
Namun, penyelidikan FA telah menggagalkan peluang besar dalam karier Paqueta. Dia dikabarkan hampir bergabung dengan Manchester City dalam transfer bernilai 85 juta pounds sebelum investigasi ini mencuat ke permukaan. Pengacaranya mengatakan kemungkinan ada implikasi hukum terkait batalnya transfer tersebut.
Wakil Ketua West Ham, Karren Brady, menyebutkan bahwa Paqueta telah menunjukkan sikap profesional sepanjang proses berlangsung dan kini siap untuk melanjutkan kariernya. Paqueta sendiri menyatakan harapannya untuk dapat kembali bermain dengan perasaan gembira dan tanpa beban psikologis.
Sanksi Terkait Taruhan dalam Sepak Bola Inggris
FA memberlakukan larangan bagi semua pihak yang terlibat di delapan level teratas sepak bola Inggris untuk melakukan aktivitas taruhan pada pertandingan. Sejumlah pemain ternama telah menerima sanksi karena melanggar aturan ini dalam beberapa tahun terakhir.
Ivan Toney dijatuhi hukuman larangan bermain selama delapan bulan pada 2023 setelah terbukti melakukan 232 pelanggaran taruhan. Sandro Tonali menerima hukuman larangan dua bulan yang ditangguhkan karena aktivitas judi saat masih berseragam Milan.
Kieran Trippier sempat dilarang bermain selama 10 minggu karena membocorkan informasi mengenai transfernya ke Atletico. Joey Barton menjalani larangan 13 bulan setelah memasang lebih dari seribu taruhan dalam rentang waktu 10 tahun.
Terdapat pula dua pemain yang terbukti terlibat dalam pengaturan kartu, yaitu Bradley Wood dan Kynan Isaac, yang masing-masing mendapat sanksi enam dan sepuluh tahun larangan bermain.
Jangan sampai ketinggalan infonya
- Berat Cuy! Gara-gara Judi, Lucas Paqueta Terancam Sanksi Larangan Bermain Seumur Hidup
- Didakwa Terlibat Judi Bola, Lucas Paqueta Terancam Sanksi 10 Tahun!
- Manchester City Selangkah Lagi Amankan Gelandang West Ham Ini
- Brasil Racikan Dorival Junior: Tekuk Inggris di Wembley, Imbang vs Spanyol di Bernabeu
- Man of the Match Inggris vs Brasil: Lucas Paqueta
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 2 November 2025 16:38
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 2 November 2025 21:20 -
Bola Indonesia 2 November 2025 21:00 -
Otomotif 2 November 2025 20:51 -
Otomotif 2 November 2025 20:47 -
Liga Italia 2 November 2025 20:30 -
Otomotif 2 November 2025 20:10
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Manchester United 2025/2026
- Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV dan Vidio, 1-4 November 2025
- Link Live Streaming & Jadwal Pertandingan Nottingham Forest vs Manchester United di Liga Inggris Hari Sabtu, 1 November 2025
- Hasil Lengkap, Klasemen, Jadwal dan Top Skor Premier League 2025/2026
HIGHLIGHT
- 4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben A...
- Dari Buffon hingga Ronaldo: 7 Legenda Dunia yang T...
- 6 Striker Mematikan Incaran Barcelona untuk Gantik...
- 12 Pemain yang Pernah Membela Real Madrid dan Juve...
- Real Madrid Siap Cuci Gudang? 4 Pemain Ini Bisa Pe...
- 3 Pemain Terbaik Versi Zlatan Ibrahimovic: Messi N...
- Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris In...















:strip_icc()/kly-media-production/medias/2084126/original/081963400_1523679670-Konflik_keraton_solo-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5400277/original/094433000_1762076320-Kereta_Paralaya.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5400246/original/078299200_1762072815-Masjid_Pujosono.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5038877/original/031315500_1733484944-Snapinsta.app_453024575_1057568872759530_5579658151177763430_n_1080.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5399921/original/058352900_1762048008-Raja_Keraton_Kasunanan_Surakarta_Hadiningrat__Paku_Buwono_XIII_Hangabehi.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5282505/original/016040500_1752477391-20250714_102129.jpg)

