
Bola.net - Jurgen Klopp menyebut nama Manchester United pada kekalahan Liverpool dari Southampton kemarin. Padahal MU tidak ada hubungannya dengan laga itu, tapi tetap saja kena diseret Klopp.
The Reds takluk 0-1 di markas Southampton, Selasa (5/1/2020) kemarin. Laga sungguh berjalan alot bagi Liverpool, dan Klopp frustrasi karena timnya tidak dihadiahi dua penalti di babak kedua.
Dua insiden yang dimaksud Klopp adalah ketika Sadio Mane dijegal Kyle Walker-Peters, dan handball Jack Stephens di kotak terlarang. Wasit Andre Marriner bergeming pada dua insiden ini.
Sesuai laga, Klopp pun mengeluhkan perlakuan tak adil untuk timnya, dan nama MU dibawa-bawa. "Saya dengar bahwa MU lebih banyak mendapatkan penalti dalam dua tahun terakhir daripada yang tim saya dapatkan dalam lima setengah tahun," ujar Klopp.
Singkatnya, Klopp mengklaim MU lebih sering dihadiahi penalti daripada Liverpool, benarkah demikian?
Menukil Sky Sports, baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Benarkah MU dapat lebih banyak penalti dari Liverpool?
Sejak Klopp tiba di Anfield pada awal Oktober 2015, MU telah mendapatkan total 41 penalti, 11 lebih banyak dari Liverpool.
Artinya klaim Klopp benar, tapi tidak sepenuhnya. Di era awal kepelatihan Klopp, ketika Jose Mourinho menukangi MU, justru Liverpool yang dituding lebih sering diuntungkan hadiah penalti.
Pada musim 2016/17, Liverpool mendapat total hadiah 8 penalti, MU hanya 4. Lalu di musim berikutnya, ketika Mourinho membawa MU jadi runner-up, kedua tim sama-sama mendapatkan total 3 penalti sepanjang musim.
Penalti terbanyak di Premier League sejak Klopp jadi pelatih Liverpool
- Leicester: 45 penalti
- Man City: 43
- MU: 41
- Crystal Palace: 36
- Liverpool: 30
- Chelsea: 29
- Spurs: 28
- Bournemouth: 28
- Watford: 25
- Southampton: 25
- Everton: 25
Perbandingan hadiah penalti dan sentuhan di kotak terlarang lawan
Mohamed Salah mencetak gol di laga Liverpool vs Wolverhampton di pekan ke 11 Premier League 2020-21 di Anfield, Senin (07/12/2020) dini hari WIB. (c) AP Photo
Kendati demikian, statistik total penalti di atas bisa menipu. Yang juga perlu dihitung adalah seberapa sering MU dan Liverpool masuk ke kotak penalti lawan, yang bisa jadi penalti andai jadi pelanggaran.
Di musim 2016/17, MU membuat total 1.055 sentuhan di kotak penalti lawan dan mendapatkan total 4 penalti. Liverpool membuat total 1.155 sentuhan, dan mendapatkan 8 penalti.
Artinya Liverpool layak mendapatkan lebih banyak penalti karena lebih sering mengancam, tapi tidak semua musim berjalan ideal seperti itu.
Sebut saja musim 2018/19. MU hanya membuat 965 sentuhan di kotak penalti lawan dan mendapatkan total 12 penalti. Liverpool membuat sampai 1.236 sentuhan, hanya 7 penalti.
Musim 2019/20 lebih parah. MU dengan 965 sentuhan dan 14 penalti, Liverpool dengan 1.276 sentuhan dan hanya 5 penalti.
Kedatangan Ole
MU ternyata kian diuntungkan sejak kedatangan Ole Gunnar Solskjaer. Hal ini disebabkan oleh perubahan gaya main MU jadi mengandalkan serangan balik cepat.
Jesse Lingard mencetak gol penalti pada kemenangan pertama Solskjaer sebagai pelatih MU, laga kontra Cardiff pada Desember 2018.
Sejak saat itu, benar tidak ada tim yang mendapatkan penalti (27) atau mencetak gol penalti (21) lebih banyak dari MU. Pada periode yang sama, Liverpool hanya mendapatkan 17 penalti.
9 - Since the start of February 2020, Bruno Fernandes has scored nine penalties in the Premier League - two more than any other player. Formality. pic.twitter.com/FF2pkA3iji
— OptaJoe (@OptaJoe) January 1, 2021
Jadi apakah Klopp benar?
Jurgen Klopp meratapi kekalahan Liverpool di markas Southampton, Selasa (5/1/2021) (c) Pool PA via AP Photo
Menurut Sky Sports, komentar Klopp ada benarnya soal jumlah usaha dibandingkan penalti yang didapatkan antara MU dengan Liverpool, khususnya beberapa tahun terakhir, meski angka yang dia sebutkan sedikit berlebihan.
Klopp mungkin bermaksud mengalihkan perhatian pada sejumlah keputusan penalti kontroversial untuk MU. Seperti insiden Paul Pogba baru-baru ini, yang terjatuh karena terjegal kakinya sendiri.
Meski begitu, pada laga kemarin pemain Liverpool pun patut disorot karena terlalu mudah terjatuh. The Reds pun tidak pantas menang pada laga tersebut.
Jadi meski data mendukungnya, mungkin Klopp berlebihan jika menyebut MU lebih dimudahkan wasit dalam lima tahun terakhir.
Sumber: Sky Sports
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 6 September 2025 16:11
MU Bisa Raup Bonus Tambahan dari Transfer Antony ke Real Betis, Begini Caranya
-
Liga Inggris 6 September 2025 12:17
Patrick Dorgu Terkejut dengan Keputusan Manchester United di Bursa Transfer
-
Liga Inggris 6 September 2025 12:05
LATEST UPDATE
-
News 6 September 2025 20:04
-
Otomotif 6 September 2025 19:44
-
Otomotif 6 September 2025 19:40
-
Piala Dunia 6 September 2025 19:35
-
Otomotif 6 September 2025 19:30
-
Tim Nasional 6 September 2025 19:21
MOST VIEWED
- Andai Saja 2 Tahun Lalu Manchester United Mendengarkan Saran Rio Ferdinand
- No Baleba No Problem! MU Sudah Punya 'Baleba' Mereka Sendiri!
- Penyesalan Terbesar MU? Dibuang Murah, Bintang Ini Sekarang Nilai Pasarnya Lebih Mahal dari Sesko & Mbeumo
- Transfer Joao Pedro ke Chelsea Bikin Rio Ferdinand Lupakan Rekor Isak di Liverpool, Apa Alasannya?
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...