
Bola.net - - Pep Guardiola layak dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia. Dia memulai kariernya bersama Barcelona, lalu menjajal Bayern Munchen, dan kini bersama Man City. Di ketiganya, Guardiola sukses meraih gelar juara.
Metode kerja Guardiola memang sering mendapat pujian. Dia adalah sosok pelatih yang selalu bekerja keras dan menuntut pemainnya memberikan lebih dari 100 persen kemampuannya.
Guardiola juga selalu mendapat pujian dari setiap pemain yang pernah merasakan sentuhan tangannya. Mereka yang pernah dilatih Guardiola bersaksi bahwa sosok berusia 47 tahun itu telah membuka pandangan mereka terhadap sepak bola yang sesungguhnya.
Meski demikian, uniknya Guardiola ternyata juga mengandalkan perasaan saat melatih, bukan hanya otak dan statistik. Baca pengakuan Pep selengkapnya di bawah ini:
Kemanusiaan
Menurut Guardiola, sepak bola adalah salah satu wadah terbaik bagi perkembangan kemanusiaan. Sepak bola selalu menuntut pelatih dan pemain yang terlibat di dalamnya untuk mencari cara-cara baru, untuk berkembang dan menunjukkan kreativitas mereka.
"Kemanusiaan bisa berkembang karena banyak orang yang tak bisa menerima realitas dan berusaha menemukan hal-hal baru," kata Guardiola kepada express.
"Jika anda tak mencoba kreatif maka jangan tanya kami kenapa kami melakukannya, kenapa tidak sebaliknya, sebab jika demikian maka kemanusiaan sudah berakhir. Orang-orang seperti ini [kreatif] diperlukan untuk membuat kemanusiaan jadi lebih baik."
Perasaan

Hal yang sama terjadi pada sepak bola. Sepak bola selalu menuntut kreativitas. Misalnya, taktik yang berfungsi dengan baik satu dekade silam mungkin tak akan lagi berguna saat ini.
"Sepak bola itu indah karena apa yang bekerja dengan baik hari ini mungkin besok sudah tak lagi bisa. Terkadang anda mengatakan sesuatu dengan baik dan anda berkata 'oke, kami akan meneruskannya sampai kondisi mulai memburuk'."
"Ketika anda melihat sinyal-sinyal itu, anda merasakannya, anda harus melakukan sesuatu yang berbeda," sambung dia.
"Semua pelatih, kami membuat banyak keputusan karena perasaan. Kami mendapat banyak informasi soal lawan dan menyimpannya di otak, tetapi kami harus mengandalkan perasaan itu."
Berita Video
Berita video momen pesta gol Jepang U-19 saat menghadapi Irak U-19, laga sebelum menghadapi Timnas Indonesia U-19 pada perempat final Piala AFC U-19 2018, Kamis (25/10/2018).
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 7 Desember 2025 16:46Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV dan Vidio, 6-9 Desember 2025
-
Liga Inggris 7 Desember 2025 08:49Sindiran Halus di Balik Pujian: Guardiola Komentari Umpan Rabona Rayan Cherki
-
Liga Inggris 7 Desember 2025 05:59Hasil Lengkap, Klasemen, Jadwal dan Top Skor Premier League 2025/2026
-
Liga Inggris 7 Desember 2025 00:26 -
Liga Inggris 7 Desember 2025 00:12Hasil Man City vs Sunderland: Diwarnai Kartu Merah, The Citizens Menang Telak
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 7 Pemain dengan Jumlah Assist Terbanyak Sepanjang ...
- 10 Pemain Termuda Sepanjang Sejarah Liga Champions...
- 4 Calon Pengganti Benjamin Sesko di Manchester Uni...
- 8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Prem...
- Nasib Penggawa Inter Milan Peraih Treble 2010: Dar...
- 3 Pemain Terbaik Versi Zlatan Ibrahimovic: Messi N...
- Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris In...















:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435857/original/013449600_1765099551-Pengungsian_Aceh.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435918/original/010913000_1765115053-Prabowo-rapat-aceh.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435910/original/029313400_1765112545-Prabowo_Rapat_di_Aceh.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5428795/original/080938800_1764563769-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5147847/original/050252400_1740973981-roman-skrypnyk-I97fJ8JFhPc-unsplash.jpg)

