Perjalanan Pep Lijnders: Dari Orang Kepercayaan Jurgen Klopp, Kini Menjadi Asisten Guardiola

Perjalanan Pep Lijnders: Dari Orang Kepercayaan Jurgen Klopp, Kini Menjadi Asisten Guardiola
Pep Lijnders (c) lfc

Bola.net - Dunia sepak bola kembali dikejutkan dengan sebuah manuver tak terduga dari Manchester City pada Sabtu (28/06/2025). Mereka secara resmi mengumumkan penunjukan Pep Lijnders, orang kepercayaan Jurgen Klopp di Liverpool, sebagai asisten baru manajer Pep Guardiola.

Keputusan ini terasa mustahil bahkan setahun yang lalu, terutama setelah Lijnders dengan ambisi besar memulai karier manajerialnya sendiri. Namun, sebuah kegagalan pahit di Austria dan periode refleksi di tanah kelahirannya, Belanda, menjadi awal dari babak baru yang tidak pernah ia bayangkan.

Sebuah panggilan telepon dari Pep Guardiola pada akhir Mei lalu menjadi titik balik yang mengubah segalanya. Panggilan tersebut membuka jalan bagi salah satu kolaborasi staf pelatih paling menarik di era modern, menyatukan dua kutub rivalitas Premier League.

Kisah di balik layar ini mengungkap bagaimana Guardiola melakukan 'pekerjaan rumahnya' dengan sangat cermat. Di sisi lain, cerita ini juga menyorot bagaimana Lijnders harus mengatasi dilema rivalitas sengit untuk menerima sebuah kesempatan yang mustahil untuk ia tolak.

1 dari 4 halaman

Masa Sulit di RB Salzburg

Perjalanan Pep Lijnders sebagai pelatih kepala di Red Bull Salzburg ternyata tidak berjalan mulus seperti yang ia harapkan. Mimpi besarnya harus terhenti saat ia menerima kenyataan pahit dipecat pada Desember lalu, hanya tujuh bulan setelah ditunjuk sebagai juru taktik.

Kegagalan menyakitkan itu membawanya kembali ke negara asalnya, Belanda, untuk menenangkan diri dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga. Di sanalah, di rumahnya yang tenang dekat kota Venlo, ia merefleksikan kesalahannya dan menyadari telah menuntut terlalu banyak dari skuad muda Salzburg dalam waktu yang terlalu singkat.

Setelah beberapa bulan, hasrat untuk kembali ke pinggir lapangan mulai tumbuh, dengan minat datang dari klub Portugal dan Norwich City. Namun, sebuah presentasi daring dengan Norwich pada 20 Mei tidak membuahkan hasil karena dirasa kurang cocok bagi kedua belah pihak.

2 dari 4 halaman

Panggilan yang Mengubah Segalanya

Di tengah ketidakpastian mengenai masa depannya, sebuah momen tak terduga datang tujuh hari kemudian, tepatnya pada tanggal 27 Mei. Pep Guardiola, manajer Manchester City, secara pribadi menelepon Lijnders untuk sebuah percakapan yang pada akhirnya akan menentukan takdirnya.

Guardiola dengan lugas menjelaskan bahwa ia sedang merombak staf kepelatihannya dan sangat ingin Lijnders mengisi peran sebagai asistennya. Ia membutuhkan seseorang untuk membantunya merancang dan menyampaikan program latihan, sebuah peran yang sama persis seperti yang Lijnders lakukan dengan brilian untuk Jurgen Klopp.

Dalam obrolan selama setengah jam itu, Guardiola menegaskan butuh kehadirannya sesegera mungkin untuk persiapan Piala Dunia Antarklub. Panggilan ini, meski mengejutkan, tidak datang sepenuhnya tiba-tiba karena Lijnders sudah mendengar desas-desus bahwa Guardiola menanyakan tentangnya seminggu sebelumnya.

3 dari 4 halaman

'Operasi Intelijen' ala Guardiola

Sebelum mengangkat telepon untuk menghubungi Lijnders, Pep Guardiola ternyata telah melakukan 'pekerjaan rumahnya' dengan sangat teliti dan rapi. Ia tidak ingin salah dalam memilih orang yang akan menjadi tangan kanan barunya di tengah upaya City untuk bangkit kembali.

Pada 10 Mei, saat City bertandang ke Southampton, Guardiola secara khusus menyempatkan diri berbicara dengan mantan pemain Liverpool, Adam Lallana, untuk meminta pendapatnya tentang Lijnders. Tidak hanya itu, ia juga menelepon langsung Jurgen Klopp untuk topik yang sama dan menerima ulasan yang sangat positif tentang kontribusi Lijnders di Liverpool.

Tak berhenti di situ, Guardiola juga meminta masukan dari Mark Leyland, mantan analis Liverpool yang kini menjadi kepala metodologi kepelatihan di Manchester City. Semua umpan balik yang sangat positif dari berbagai sumber inilah yang akhirnya meyakinkan Guardiola untuk mengambil langkah selanjutnya.

4 dari 4 halaman

Dilema Rivalitas dan Langkah ke Depan

Tawaran dari Guardiola menempatkan Lijnders dalam sebuah dilema besar, terutama mengingat rivalitas sengit antara Liverpool dan City selama ia mengabdi di Anfield. Namun, semakin ia memikirkannya dari sudut pandang seorang pelatih, tawaran ini terasa menjadi sebuah kesempatan yang mustahil untuk ditolak.

Setelah menerima tawaran tersebut secara prinsip, agennya langsung bergerak cepat untuk menegosiasikan kontrak berdurasi dua tahun dengan City. Sebagai bentuk penghormatan tertinggi, Lijnders kemudian menelepon Jurgen Klopp dan pelatih Liverpool saat ini, Arne Slot, untuk memberitahukan keputusannya secara langsung.

Kesepakatan akhirnya rampung pada 4 Juni setelah urusannya dengan Salzburg selesai, dan Lijnders pun resmi menjadi bagian dari City tanpa biaya kompensasi. Meski langkah ini mengejutkan banyak pihak, ini adalah babak baru dalam kariernya yang masih panjang, dengan ambisi manajerial yang ia yakini belum padam.