Cerita Satu Malam Penuh Warna Max Allegri di San Siro pada Laga Milan vs Bologna

Cerita Satu Malam Penuh Warna Max Allegri di San Siro pada Laga Milan vs Bologna
Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri beradu argumen dengan asisten wasit di laga melawan Bologna di San Siro pada lanjutan Liga Italia 2025-2026. (c) AP Photo/Luca Bruno

Bola.net - Malam di San Siro, Senin (15/9/2025) dini hari terasa begitu panjang dan penuh tekanan bagi Massimiliano Allegri. Kemenangan krusial AC Milan atas Bologna tidak datang dari jalan yang mulus dan tenang.

Cemoohan dari tribun, empat kali bola yang membentur tiang gawang, hingga drama VAR mewarnai laga. Ini adalah sebuah ujian sesungguhnya bagi mentalitas dan kekompakan skuad Rossoneri.

Di tengah semua kekacauan itu, Allegri berdiri di tepi lapangan, marah, meluapkan protes, hingga akhirnya diusir wasit. Namun di balik amarahnya yang meluap, tersimpan sebuah pesan penting bagi timnya.

Melalui komentarnya usai laga, sang Allenatore mengungkap resepnya menjaga tim tetap solid. Ini adalah cerita tentang bagaimana seorang pemimpin menavigasi kapalnya melewati badai yang ganas.

1 dari 4 halaman

Jaket yang Menjadi Juru Selamat

Jaket yang Menjadi Juru Selamat

Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri. (c) AP Photo/Luca Bruno

Puncak ketegangan terjadi pada menit-menit akhir pertandingan. Harapan Milan untuk mengunci laga lewat penalti Christopher Nkunku tiba-tiba sirna setelah intervensi VAR.

Max Allegri tidak bisa lagi menahan gejolak di dadanya melihat keputusan itu. Ia meluapkan protes keras kepada ofisial keempat hingga wasit utama menghampirinya dengan kartu merah di tangan.

"Itu adalah penalti dan pada saat itu saya memiliki beberapa hal untuk dikatakan kepada ofisial keempat," ungkapnya.

"Untungnya, jaket itu menyelamatkan saya," canda Allegri dengan ringan setelah pertandingan usai.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 21 September 2025
Udinese Udinese
01:45 WIB
AC Milan AC Milan
2 dari 4 halaman

Hadapi Cemoohan dan Nasib Sial

Hadapi Cemoohan dan Nasib Sial

Starting XI AC Milan saat melawan Bologna di Liga Italia 2025-2026. (c) AP Photo/Luca Bruno

Jauh sebelum insiden kartu merah, perjuangan Milan sudah terasa begitu berat. Mereka bahkan harus melangkah ke ruang ganti diiringi cemoohan dari suporter sendiri saat jeda babak pertama.

Dewi fortuna pun seakan enggan berpihak pada mereka malam itu. Terbukti dengan empat peluang emas yang hanya berakhir membentur tiang gawang.

"Ini adalah pertandingan yang harus kami menangkan malam ini, kami mencatatkan clean sheet kedua berturut-turut, dan tetap bersatu selama masa-masa sulit," jelas Allegri.

"Dalam situasi seperti itu, Anda harus tetap bersatu dan menunggu momen itu berlalu," sambungnya.

3 dari 4 halaman

Pembelaan Penuh untuk Gimenez

Pembelaan Penuh untuk Gimenez

Gelandang AC Milan, Adrien Rabiot berebut bola dengan pemain Bologna, Nadir Zortea di laga Serie A 2025-2026. (c) AP Photo/Luca Bruno

Filosofi persatuan yang diusung Allegri bukan sekadar kata-kata pemanis. Ia menunjukkannya secara nyata kepada para pemain di lapangan, terutama bagi mereka yang sedang berjuang keras.

Santiago Gimenez menjadi salah satu yang paling frustrasi karena gagal memaksimalkan sejumlah peluang. Namun, saat ditarik keluar lapangan, sang pelatih memberinya dukungan dan pemahaman penuh.

"Dia berlari kencang, bekerja, menekan semua orang, punya beberapa peluang mencetak gol, dan bisa dimengerti dia tidak begitu tajam setelah semua kerja keras yang dia lakukan untuk tim," terangnya.

"Ini adalah sekelompok pemuda yang luar biasa yang tidak pernah mengeluh dan kami semua memiliki tujuan untuk kembali ke Liga Champions," tambah Allegri.

4 dari 4 halaman

Saat Badai Cedera Datang Menghantam

Ujian bagi Allegri dan pasukannya ternyata belum berakhir sampai di situ. Kabar buruk datang dari ruang medis setelah Strahinja Pavlovic dan kiper utama, Mike Maignan, harus ditarik keluar karena cedera.

Allegri pun memberikan kabar terkini yang kurang menggembirakan mengenai kondisi kiper andalannya. Namun, ia meresponsnya bukan dengan keluhan, melainkan dengan kepercayaan pada kekuatan kolektif tim.

"Saya cukup yakin Maignan tidak akan siap melawan Udinese, karena otot betis adalah area yang rumit, tetapi Terracciano sudah melakukan debutnya, dan kami juga punya Torriani."

"Yang penting adalah bekerja sebagai sebuah tim, jika ada pemain yang absen, kami membutuhkan semangat ini," pungkasnya.