
Bola.net - Diego Godin tidak menemukan perbedaan yang mencolok antara Inter Milan dengan bekas klubnya, Atletico Madrid. Terutama pada sosok yang menduduki kursi kepelatihan.
Bek asal Uruguay tersebut merupakan salah satu pemain kunci Atletico Madrid selama beberapa tahun terakhir. Dalam rentang waktu sembilan musim, ia berhasil mempersembahkan serangkaian gelar juara seperti La Liga dan dua Liga Europa.
Sayangnya, perjalanannya bersama Los Rojiblancos harus berakhir pada musim panas kemarin. Kontraknya berakhir tepat di bulan Juni dan kedua belah pihak sama-sama sepakat untuk tidak memperbaharui perjanjiannya.
Kemudian, Godin memilih pindah ke Inter Milan. Umurnya yang sudah memasuki kepala tiga rupanya tidak membuatnya lebih sering duduk di bangku cadangan. Ia sempat mencatatkan penampilan penuh di laga pekan kedua Serie A kontra Udinese.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Persamaan Conte dan Simeone
Keberadaan Conte membuat Godin merasa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Sebab pendekatan eks nahkoda Chelsea tersebut tidak ada bedanya dengan apa yang dilakukan oleh mantan pelatihnya di Atletico Madrid, Diego Simeone.
"Saya melihat banyak hal di dalam Inter yang mengingatkan saya dengan tim Atletico kala memenangkan La Liga di musim 2013-2014. Atmosfir di ruang ganti, semangat tim, keinginan untuk bersatu, bekerja, dan bermain dengan baik," tutur Godin kepada DAZN.
"Lalu ada juga antusiasme fans. Mereka bisa merasakan hal yang benar, namun yang paling tepat selalu dimulai dari pelatih: Saya punya Cholo Simeone di Madrid, dan punya Conte di sini," lanjutnya.
"Mereka sangat mirip. Lihat bagaimana mereka hidup dengan melalui pertandingan. Seorang pemain di lapangan bisa merasakan energi itu, dan saya bisa menjamin kepada anda bahwa rasanya sama saja saat di sesi latihan," tambahnya.
Soal Derby della Madonnina
Setelah menjelaskan persamaan antara Conte dan Simeone, Godin lalu mendapatkan pertanyaan seputar laga Derby della Madonnina kontra AC Milan. Partai bersejarah itu akan digelar pada akhir pekan ini di ajang Serie A.
Pertemuan antara kedua tim raksasa Italia tersebut kerap menyajikan permainan yang intensif serta ketat.Godin sendiri sudah membekali dirinya dengan pengetahuan sekilas soal laga tersebut meskipun sebagian karirnya dihabiskan di Spanyol.
"Saya belum pernah bermain di laga itu, namun saya tahu soal itu. Saya menyaksikannya melalui televisi. Saya tahu bagaimana bisa hidup dan bermain di laga 'Clasico' seperti ini," sambungnya.
"Saya tahu apa artinya untuk para penggemar. Ini adalah pertandingan di mana anda harus membuat mereka bangga, terlepas dari bagaimana hasilnya," tandasnya.
(Football Italia)
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Editorial 21 Oktober 2025 22:27
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
-
Liga Italia 21 Oktober 2025 21:47
Dilema Juventus: Biaya Pemecatan Igor Tudor dan Beban Finansial Klub
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:44
Union SG vs Inter Milan: Improvisasi di Lini Depan sang Wakil Italia
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:04
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:03
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:02
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Luka Modric Punya Rencana Emosional Usai Kontraknya di AC Milan Habis: Siap Pulang ke Real Madrid!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...