
Bola.net - Laga panas Derby della Capitale antara Lazio dan AS Roma berakhir dengan skor imbang 1-1. Hasil ini terasa kurang memuaskan bagi Lazio yang tampil penuh determinasi dan lebih banyak mendominasi sepanjang pertandingan.
Pelatih Lazio, Marco Baroni, mengaku timnya sudah berjuang maksimal untuk meraih kemenangan. Namun, keberuntungan tampaknya belum berpihak kepada Biancocelesti dalam duel sarat gengsi ini.
Baroni menilai Roma tampil di bawah standar dan tak menciptakan banyak peluang berbahaya. Ia tetap mengapresiasi performa anak asuhnya yang dinilainya sudah memberikan segalanya di lapangan pada laga di Olimpico Stadium, Senin (14/4/2025) dini hari tersebut.
Lazio Gagal Manfaatkan Dominasi
Sejak peluit awal dibunyikan, Lazio langsung mengontrol permainan dan menciptakan sejumlah peluang emas. Mereka bahkan mampu unggul lebih dulu lewat tandukan Alessio Romagnoli memanfaatkan umpan bebas dari Luca Pellegrini.
Sayangnya, keunggulan tersebut tak bertahan lama setelah Matias Soule mencetak gol indah dari luar kotak penalti yang memantul tiang dan masuk, usai dikonfirmasi teknologi garis gawang. Gol itu menjadi satu-satunya momen ajaib dari kubu Roma sepanjang laga.
"Roma memang memberikan tekanan, tapi mereka sebenarnya tidak menciptakan banyak peluang," ujar Marco Baroni kepada DAZN.
Rasa Frustrasi Baroni Terhadap Hasil Akhir
Baroni tak bisa menyembunyikan kekecewaannya usai timnya hanya meraih satu poin di laga sepenting ini. Ia merasa bahwa Lazio layak mendapatkan hasil lebih baik karena performa yang ditunjukkan sepanjang 90 menit.
Menurutnya, skuat Lazio telah memberikan segalanya dan menciptakan banyak kesempatan, namun hasil tak berpihak pada mereka. Ia tetap mengambil sisi positif dengan menyebut tim sudah tampil maksimal meski hanya meraih hasil imbang.
"Sayang sekali, tim saya sudah memberikan segalanya dan menciptakan banyak peluang, tapi mungkin kami kurang sedikit keberuntungan untuk meraih kemenangan yang pantas kami dapatkan. Tapi kami tetap ambil poin ini, dengan kesadaran bahwa tim sudah mencoba segalanya. Sayang sekali," ungkap Baroni.
Beban Tambahan dari Jadwal Europa League
Faktor kelelahan akibat jadwal padat di kompetisi Eropa juga menjadi tantangan tersendiri bagi Lazio. Mereka baru saja bertandang ke Norwegia dalam suhu dingin ekstrem untuk menghadapi Bodo/Glimt, yang berakhir dengan kekalahan 0-2.
Baroni menyebut bahwa timnya sebenarnya tampil cukup seimbang dan hanya perlu lebih menguasai bola. Ia pun meminta pemainnya untuk tetap percaya diri dan mengambil energi positif dari dukungan fans di laga kandang selanjutnya.
"Saya rasa kami bermain cukup baik, hanya perlu menguasai bola lebih lama, tapi kami tampil seimbang sepanjang laga. Suporter kami luar biasa, saya bilang kepada para pemain bahwa kami harus percaya pada hari Kamis nanti dan menyerap energi dari para pendukung, karena bantuan mereka akan sangat berarti," ujar sang pelatih.
Krisis Hasil di Stadio Olimpico Jadi Sorotan
Lazio tercatat hanya meraih satu kemenangan dari sembilan laga terakhir di kandang sendiri. Catatan ini menjadi alarm serius menjelang duel penentuan melawan Bodo/Glimt pekan depan.
Meski begitu, Baroni menyebut bahwa timnya masih dalam proses pertumbuhan dengan banyak pemain muda yang mulai menunjukkan perkembangan. Ia yakin Lazio akan mencapai level yang diharapkan jika terus bermain dengan karakter yang sama.
"Ini tim muda yang sedang berkembang, kami ingin jadi protagonis sepanjang musim dan membuktikannya lewat permainan kami. Saya yakin kami akan sampai ke sana," tegas Baroni.
Optimisme Hadapi Leg Kedua Lawan Bodo/Glimt
Lazio akan menjamu Bodo/Glimt di leg kedua perempat final Liga Europa di Stadio Olimpico. Kemenangan di kandang wajib diraih jika ingin melaju ke semifinal dan menjaga asa di kompetisi Eropa musim ini.
Baroni enggan mencari-cari alasan meski timnya sempat tampil di lapangan sintetis yang sulit di Norwegia. Ia tetap percaya bahwa Lazio masih memiliki peluang besar untuk membalikkan keadaan di hadapan pendukung sendiri.
"Saya tidak suka terlihat seperti mencari-cari alasan, tapi laga itu dimainkan di lapangan sintetis, dan Bodo/Glimt bermain dengan intensitas dan fisik luar biasa dalam kondisi seperti itu. Kami tahu akan menjadi pertandingan yang sangat berbeda di Stadio Olimpico," katanya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 21 Oktober 2025 22:43
Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
-
Editorial 21 Oktober 2025 22:27
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
-
Liga Italia 21 Oktober 2025 21:47
Dilema Juventus: Biaya Pemecatan Igor Tudor dan Beban Finansial Klub
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:44
Union SG vs Inter Milan: Improvisasi di Lini Depan sang Wakil Italia
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:33
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 04:35
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 04:14
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 03:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 03:31
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:06
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Luka Modric Punya Rencana Emosional Usai Kontraknya di AC Milan Habis: Siap Pulang ke Real Madrid!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...