Drama Hari Terakhir Serie A: Juventus Rebut Tiket Liga Champions dari Tangan Roma

Drama Hari Terakhir Serie A: Juventus Rebut Tiket Liga Champions dari Tangan Roma
Skuad Juventus merayakan gol Randal Kolo Muani ke gawang Venezia, Senin (26/05/2025) dini hari WIB. (c) Paola Garbuio/LaPresse via AP Photo

Bola.net - Hari terakhir Serie A musim 2024/2025 menyajikan drama yang tak terlupakan. Tiga tim besar Italia, Juventus, AS Roma, dan Lazio, beradu nasib untuk merebut tiket terakhir Liga Champions. Persaingan sengit ini hanya dipisahkan oleh selisih dua poin menjelang matchday final yang akan menentukan masa depan Eropa mereka.

Pertandingan-pertandingan yang berjalan secara bersamaan pada Minggu, 25 Mei 2025, menciptakan ketegangan luar biasa. Setiap gol yang tercipta berpotensi mengubah klasemen secara dramatis. Situasi semakin kompleks karena dua dari tiga tim yang berjuang menghindari degradasi justru berhadapan dengan para pesaing posisi empat besar.

Nasib pada akhirnya berpihak pada Juventus yang berhasil mengamankan kemenangan 3-2 atas Venezia berkat penalti Manuel Locatelli di menit ke-73. Kemenangan tersebut tidak hanya mengantarkan I Bianconeri ke Liga Champions, tetapi juga mengonfirmasi degradasi tuan rumah ke Serie B.

1 dari 3 halaman

Persaingan Ketat Tiga Tim Besar

Persaingan Ketat Tiga Tim Besar

Leandro Paredes (kanan) berduel lawan Alex Jimenez di laga AS Roma vs AC Milan, Senin (19/05/2025). (c) Alfredo Falcone/LaPresse via AP Photo

Memasuki pekan terakhir, selisih poin yang sangat tipis memisahkan ketiga kontestan: Juventus mengumpulkan 67 poin, Roma 66 poin, dan Lazio 65 poin. Kondisi ini menciptakan skenario di mana setiap hasil pertandingan akan berdampak signifikan terhadap posisi final klasemen.

Roma sebenarnya memiliki peluang terbaik untuk merebut posisi keempat jika mampu menang melawan Torino sambil berharap Juventus tidak meraih kemenangan. Sementara itu, Lazio masih memiliki harapan tipis untuk menyusul kedua rivalnya, dengan syarat menang melawan Lecce dan berharap hasil buruk dari Juventus serta Roma.

Tekanan tambahan datang dari fakta bahwa Venezia dan Lecce, yang sedang berjuang menghindari degradasi, justru menjadi lawan Juventus dan Lazio pada hari penentuan tersebut. Situasi ini menciptakan motivasi ganda bagi kedua tim yang terancam terdegradasi untuk memberikan perlawanan maksimal.

2 dari 3 halaman

Perjalanan Sulit Juventus Menuju Hari Final

Juventus sebenarnya sempat menguasai persaingan posisi empat besar setelah meraih lima kemenangan beruntun antara awal Februari hingga awal Maret. Namun, kekalahan beruntun yang berat dari Atalanta dan Fiorentina mengakhiri masa jabatan Thiago Motta dan membawa Igor Tudor sebagai pengganti.

Pergantian pelatih tersebut menandai dimulainya periode sulit bagi Juventus yang hanya mampu meraih empat kemenangan dari sembilan pertandingan terakhir. Catatan buruk ini termasuk lima pertandingan tanpa kemenangan saat bermain tandang, yang semakin menambah tekanan menjelang laga krusial di markas Venezia.

Di sisi lain, Roma justru menunjukkan tren positif di paruh kedua musim setelah awal yang sangat buruk dengan hanya 16 poin dari 16 pertandingan pembuka. Kedatangan Claudio Ranieri sebagai pelatih ketiga dalam satu musim membawa perubahan dramatis dengan hanya satu kekalahan dalam 22 pertandingan terakhir mereka.

3 dari 3 halaman

Drama Pertandingan yang Menentukan Nasib

Drama Pertandingan yang Menentukan Nasib

Penyerang Lazio Taty Castellanos tertunduk usai gagal mengeksekusi penalti pada laga leg kedua perempat final Liga Europa melawan Bodo Glimt, Jumat (18/4/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Alessandra Tarantino

Juventus tertinggal lebih dahulu ketika Daniel Fila memberikan keunggulan bagi Venezia hanya dalam dua menit di awal pertandingan. Situasi semakin rumit ketika gol penyeimbang Alberto Costa di menit kelima dibatalkan VAR karena handball. Di saat yang sama, Roma unggul 1-0 atas Torino berkat penalti Leandro Paredes.

Namun, Juventus berhasil membalikkan keadaan melalui gol Kenan Yildiz dan Randal Kolo-Muani yang mengubah skor menjadi 2-1. Di tempat lain, harapan Lazio tampak pupus ketika Lassana Coulibaly memberikan keunggulan bagi Lecce, meskipun tim tamu kemudian bermain dengan sepuluh pemain setelah Santiago Pierotti mendapat kartu merah.

Babak kedua dimulai dengan perubahan posisi klasemen ketika Alexis Saelemaekers menggandakan keunggulan Roma, sementara Ridgeciano Haps menyamakan kedudukan untuk Venezia melawan Juventus.

Meskipun demikian, penalti Manuel Locatelli 17 menit sebelum waktu berakhir menjadi penentu kemenangan 3-2 yang mengantarkan Juventus ke Liga Champions, sementara Roma harus puas dengan tiket Liga Europa.