Juventus dalam Krisis Terburuk Sejak 2009, Ini Kata Igor Tudor

Juventus dalam Krisis Terburuk Sejak 2009, Ini Kata Igor Tudor
Weston McKennie (Juventus) berebut bola dengan Gustav Isaksen (Lazio) dalam laga Serie A antara Lazio dan Juventus di Stadio Olimpico, 26 Oktober 2025 (c) AP Photo/Gregorio Borgia

Bola.net - Igor Tudor menegaskan dirinya tidak peduli dengan masa depannya di Juventus. Pernyataan ini muncul setelah timnya menelan kekalahan ketiga beruntun.

Juventus baru saja takluk 0-1 dari Lazio di laga tandang, Senin (27/10/2025) dini hari. Hasil ini membuat Bianconeri makin terpuruk dalam krisis hasil yang parah.

Ini adalah kekalahan ketiga beruntun setelah sebelumnya kalah dari Como dan Real Madrid. Total, mereka sudah delapan laga kompetitif tanpa kemenangan.

Tudor mengakui timnya sedang dalam momen sulit. Namun, ia hanya fokus mencari solusi alih-alih memikirkan posisinya yang terancam.

1 dari 4 halaman

Tren Negatif Terpanjang Sejak 2009

Tren Negatif Terpanjang Sejak 2009

Pelatih Juventus, Igor Tudor. (c) AP Photo/Gregorio Borgia

Juventus kini tanpa kemenangan dalam delapan pertandingan kompetitif. Catatan itu terdiri dari lima hasil imbang dan tiga kekalahan beruntun.

Ini adalah rekor negatif terpanjang mereka sejak Mei 2009. Tudor mengakui timnya sedang berada dalam momen yang sangat buruk.

"Ini adalah momen yang buruk, momen yang sulit, kami harus tetap bersatu dan semua bekerja sama," ujar Tudor kepada DAZN Italia.

"Kami merasa sangat terpuruk, tetapi kami harus tetap bersatu," tegasnya.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 30 Oktober 2025
Juventus Juventus
00:30 WIB
Udinese Udinese
2 dari 4 halaman

Mandul Terburuk Sejak 1991

Masalah terbesar Juventus terlihat jelas di lini depan. Laga melawan Lazio adalah yang keempat kalinya secara beruntun mereka gagal mencetak gol.

Ini adalah catatan kemandulan terparah mereka sejak Maret 1991. Saat itu, Juventus masih ditangani oleh manajer legendaris Gigi Maifredi.

"Kami mencoba dengan dua striker sejak awal, lalu empat pemain menyerang, kami mencoba segalanya," kata Tudor.

"Tetapi kami jelas kehilangan sesuatu di lini depan," akunya.

3 dari 4 halaman

Selalu Bikin Kesalahan

Tudor menyadari timnya selalu melakukan kesalahan fatal. Hal itu membuat mereka selalu kehilangan poin meski sudah berusaha.

Manajer asal Kroasia itu menuntut semua pihak bertanggung jawab. Ia berharap kemenangan di laga berikutnya bisa membalikkan keadaan.

"Kami juga terus berkata pada diri sendiri jangan membuat kesalahan, tetapi selalu ada kesalahan, dan kami kalah," keluhnya.

"Seperti yang saya katakan, tidak perlu membuat drama. Kami bermain lagi segera dan perlu tetap fokus," lanjut Tudor.

4 dari 4 halaman

Masa Depan Saya Tidak Penting

Rentetan hasil buruk ini membuat posisi Tudor terus dipertanyakan. Pihak klub sendiri berulang kali menyatakan masih mendukung sang manajer.

Ketika ditanya apakah ia merasa khawatir dengan posisinya, Tudor memberi jawaban tegas. Ia mengaku sama sekali tidak memikirkan dirinya sendiri.

"Orang-orang terus bertanya apakah saya merasa aman atau khawatir, tetapi saya tidak memikirkan diri saya sendiri," tegas Tudor.

"Saya tidak peduli dengan masa depan saya, yang saya pedulikan adalah melakukan apa yang saya bisa. Masa depan saya sama sekali tidak menarik," pungkasnya.