Juventus, DNA saja Tidak Cukup untuk Menjawab Segala Kegelisahan

Juventus, DNA saja Tidak Cukup untuk Menjawab Segala Kegelisahan
Ekspresi pemain Juventus saat adu penalti melawan Empoli di perempat final Coppa Italia 2024/2025. (c) Marco Alpozzi/LaPresse via AP

Bola.net - Di bawah langit kelabu Stadio Ennio Tardini, Juventus kembali dihantui kenyataan pahit. Kehadiran Igor Tudor di kursi panas tak serta-merta membangkitkan kejayaan Bianconeri yang telah lama redup. Kemenangan Parma 1-0 menjadi pertanda bahwa perubahan di ruang ganti belum berbuah hasil instan.

Thiago Motta hanya bertahan kurang dari sembilan bulan di Allianz Stadium sebelum akhirnya angkat kaki. Kini, Tudor dihadapkan pada tantangan yang jauh lebih besar dari sekadar mengembalikan identitas lama Juventus. Sebab, DNA Bianconeri saja ternyata tidak cukup untuk menjawab segala kegelisahan.

Juventus kini tercecer di posisi kelima, dengan poin yang sama dengan Lazio dan hanya tertinggal satu angka dari Bologna di peringkat empat. Ancaman absen dari Liga Champions musim depan membayangi dengan pekat. Dan setiap langkah ke depan terasa seperti berjalan di atas tali yang rapuh.

1 dari 4 halaman

Alarm bagi Tudor

Alarm bagi Tudor

Pelatih Juventus, Igor Tudor. (c) Fabio Ferrari/LaPresse via AP

Kekalahan dari Parma menjadi alarm keras bagi Igor Tudor. Kekalahan di pertandingan keempat bukanlah harapan untuk seorang juru selamat yang baru saja diangkat.

Tudor tentu tahu bahwa waktu bukanlah sekutunya di Turin. Dalam beberapa pekan ke depan, Juventus harus menghadapi Monza, Bologna, dan Lazio dalam laga-laga yang bisa menentukan nasib mereka. Gagal mengamankan tiket Liga Champions bisa berarti akhir yang cepat bagi petualangannya.

Di Juventus, sejarah membuktikan bahwa tidak ada ruang untuk kesabaran berlebihan. Hasil adalah mata uang utama di Allianz Stadium. Tanpa kemenangan, nama besar dan kenangan masa lalu takkan menyelamatkan siapa pun.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 13 September 2025
Juventus Juventus
23:00 WIB
Inter Milan Inter Milan
2 dari 4 halaman

Pelajaran dari Kegagalan Motta

Pelajaran dari Kegagalan Motta

Thiago Motta di pertandingan Juventus melawan Fiorentina. (c) Alfredo Falcone/LaPresse via AP

Thiago Motta datang dengan ide dan metode baru, tapi gagal beradaptasi dengan cepat di lingkungan yang keras. Eksperimen yang dijalankan justru memperburuk situasi di dalam dan luar lapangan. Kini, Juventus menanggung akibat dari keputusan yang terburu-buru.

Hal tersebut mengingatkan bahwa eksperimen seperti ini harus dijadikan pelajaran berharga. Di Turin, tidak ada ruang untuk coba-coba atau belajar sambil berjalan. Setiap kegagalan punya harga mahal yang harus dibayar dengan musim yang terbuang.

Motta membuktikan bahwa sekadar memahami budaya Juventus tidak menjamin kesuksesan. Tudor harus lebih dari sekadar seseorang yang mengerti warna hitam-putih. Dia harus mampu memberikan hasil-hasil yang memuaskan. Dan itu harus dilakukan segera.

3 dari 4 halaman

DNA Bianconeri, tapi dengan Hasil Nyata

DNA Bianconeri, tapi dengan Hasil Nyata

Duel Giovanni Leoni dan Dusan Vlahovic di laga Parma vs Juventus, Serie A 2024/2025 (c) Paola Garbuio/LaPresse via AP

Banyak yang berbicara tentang pentingnya memiliki 'DNA Bianconeri'. Bahwa memahami nilai-nilai Juventus adalah pondasi yang tidak bisa ditawar. Namun, di lapangan, nilai-nilai itu harus diterjemahkan menjadi kemenangan, konsistensi, dan ambisi tanpa batas.

Tudor, sebagai mantan pemain yang mengerti denyut nadi Juventus, punya keuntungan kecil. Akan tetapi, keuntungan itu bisa cepat menguap jika tidak disertai hasil nyata. Pasalnya, di Turin, romantisme tidak bertahan lama jika tidak diiringi dengan trofi.

Dalam beberapa pekan ke depan, Tudor tidak hanya berjuang untuk masa depannya. Dia juga sedang berjuang untuk membuktikan bahwa Juventus bisa lebih dari sekadar kenangan akan kejayaan masa lalu. Sebab, DNA saja tak akan membawa Bianconeri kembali ke puncak.

Sumber: Football Italia