
Bola.net - Juventus masih belum terkalahkan di Serie A musim 2019/2020. Akan tetapi, ada satu hal yang membuat pelatih Maurizio Sarri merasa takut. Juventus sejauh ini masih miskin dalam hal mencetak gol ke gawang lawan.
Juventus telah memainkan sembilan laga di Serie A. Hasilnya, Si Nyonya Tua mampu mendapatkan 23 poin. Juventus memenangkan tujuh laga dan hanya dua kali gagal menang, ditahan imbang lawannya.
Jika melihat raihan poin, maka hasil yang didapatkan Juventus sangat baik. Juventus hanya kehilangan empat poin saja sejauh ini. Paulo Dybala dan kawan-kawan juga belum pernah menelan kekalahan.
Namun, jika melihat catatan gol yang mampu dilesakkan Juventus, jumlahnya tidak cukup banyak. Juventus baru mencetak 16 gol di Serie A. Jumlah itu bahkan kalah dari Lazio, tim peringkat 6, yang mencetak 18 gol.
Maurizio Sarri Resah Lihat Ketajaman Juventus
Juventus sebenarnya punya materi pemain yang mumpuni di lini depan. Cristiano Ronaldo tentu menjadi jaminan tajamnya lini serang Juventus. Lalu, ada Paulo Dybala dan Gonzalo Higuian yang reputasinya tidak perlu diragukan lagi.
Akan tetapi, sejauh ini kinerja lini serang Juventus memang belum optimal. Maurizio Sarri tidak menampik ada kekhawatiran dalam urusan mencetak gol. Dia akan memberi materi latihan ekstra agar bisa mendapat gol lebih banyak.
"Saya mengatakan ketakutan saya kepada para pemain tentang hal itu dan kami akan mencoba menyiapkan beberapa latihan untuk mengatasi situasi, tetapi kami juga harus lebih garang di depan gawang," ucap Maurizio Sarri dikutip dari Football Italia.
“Kami masih memiliki pertahanan terbaik di Serie A. Liga ini telah berubah, rata-rata gol semua tim telah naik dan secara umum ini adalah turnamen yang lebih produktif," ujar eks pelatih Chelsea.
Juventus memang masih tercatat sebagai tim dengan jumlah gol paling minim. Juventus baru kebobolan delapan gol, sama dengan Cagliari dan Hellas Verona. Mereka adalah tim paling sedikit kebobolan di Serie A sejauh ini.
Skema Menyerang Belum Berjalan
Maurizio Sarri tentu cukup puas dengan kinerja lini belakangnya. Sejak beberapa musim terakhir, Si Nyonya Tua sudah punya pertahanan kuat dan Maurizio Sarri hanya tinggal menyesuaikan saja komposisi pemain yang ada.
Berbeda dengan lini depan, Maurizio Sarri membawa beberapa konsep baru dan diakuinya sejauh ini belum bisa bekerja dengan baik.
"“Kami beradaptasi dengan gaya sepak bola yang baru, jadi wajar saja bahwa akan butuh waktu untuk sempurna. Kami dapat meningkatkan banyak hal dan berada di jalur yang benar," ucap Maurizio Sarri.
Juventus akan menjamu Genoa pada pekan ke-10 Serie A, Kamis (31/10/2019) dini hari WIB. Jika mampu menang pada laga di Allianz Stadium, maka Juventus akan berada di puncak klasemen Serie A.
Sumber: Football Italia
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
-
Asia 22 Oktober 2025 22:57
Hasil AFC Champions League Two: Tanpa Ronaldo, Al Nassr Tetap Perkasa di India
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:04
Erling Haaland Lampaui Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol 12 Laga Beruntun!
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Pidato Cesc Fabregas Usai Kemenangan Como atas Juventus Langsung Viral: Benar-Benar Bikin Haru
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...