
Bola.net - Tahun 2020 akan menjadi tahun keenam Aprilia Racing kembali berkompetisi secara penuh di MotoGP, sekaligus musim keempat Aleix Espargaro membela pabrikan Italia tersebut. Sayangnya, hingga kini Aprilia belum juga naik podium, dan hasil terbaik mereka adalah finis keenam.
Espargaro, bersama sang tandem, Andrea Iannone, sebagai ujung tombak pengembangan RS-GP, tentu ingin membawa Aprilia berjaya di MotoGP. Rider Spanyol ini pun mengaku lega komentarnya dengan Iannone sama, hingga tak membingungkan para insinyur dan teknisi.
"Saya dan Andrea punya keluhan yang 99% sama. Jadi kami menuju arah yang sama. Melanjutkan kerja sama dengan Andrea bakal menjadi keuntungan, seperti metode yang terinspirasi dari Andrea Dovizioso," tutur Espargaro kepada GPOne.
Dovizioso Rider Favorit
Ketika ditanya mengapa Dovizioso menjadi panutannya, Espargaro pun mengaku metode kerja rider Ducati Team itu sangat menginspirasi. Dovizioso memang diketahui nekat pindah dari Repsol Honda dan Tech 3 Yamaha menuju Ducati pada 2013, saat mereka tengah terpuruk.
Berkat kerja kerasnya dengan para insinyur Ducati dalam mengembangkan motor Desmosedici, Dovizioso kini justru menjadi salah satu rider papan atas MotoGP. Meski belum meraih gelar dunia di kelas tertinggi, Dovizioso telah menjadi runner up selama tiga tahun terakhir.
"Dovi adalah rider favorit saya di paddock ini, baik secara personal maupun profesional. Semua orang membicarakan Marc dan Vale, tapi Dovi juga impresif. Ia mengendarai Ducati yang tadinya tak kompetitif, dan kini meraih banyak kemenangan," ungkap Espargaro.
Ganti-Ganti Tandem, Tetap Terdepan
Sejak membela Ducati pula, Dovizioso enam kali berganti tandem, yakni Nicky Hayden, Cal Crutchlow, Andrea Iannone, Jorge Lorenzo, dan kini Danilo Petrucci. Meski begitu, ia tetap jadi ujung tombak Ducati. Konsistensi Dovizioso inilah yang ingin diikuti Espargaro di Aprilia.
"Tandemnya terus berganti-ganti, dari Andrea sampai Jorge, tapi Dovi selalu selalu jadi yang terdepan. Bagi saya, ia adalah referensi. Ia selalu 'seimbang', dan saya ingin seperti dia, meskipun kadang sayang tempramental!" ujarnya sembari tertawa.
"Saya ingin membawa Aprilia ke podium, seperti Dovi membawa Ducati. Satu-satunya masalah Dovi adalah ia melawan rider terbaik dalam sejarah (Marc Marquez), tapi menjadi runner up bagi saya ia seperti meraih gelar dunia," pungkas Espargaro.
Baca Juga:
- Performa Maverick Vinales Bikin Valentino Rossi Optimistis Soal Progres Yamaha
- Fabio Quartararo Tanggapi Cedera Bahu Kanan Marc Marquez
- Maverick Vinales: Yamaha Makin Baik, Tapi Top Speed Masih Lemah
- Quartararo Tak Nyaman Kendarai Motor Baru, Ogah Bikin Yamaha Marah
- Waduh, Marc Marquez Lagi-Lagi Jalani Operasi Bahu
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 06:47
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 06:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:45
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:42
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...