
Bola.net - Fabio Quartararo tak bisa meminta lebih dari hasil yang telah ia raih dalam MotoGP Spanyol dan Andalusia di Sirkuit Jerez pada 19 dan 26 Juli. Bagaimana tidak? Ia memulai kedua balapan dari pole, juga merebut dua kemenangan beruntun, apalagi dengan margin yang sangat lebar, yakni 4,6 dan 4,5 detik dari Maverick Vinales.
Kesuksesan pembalap Petronas Yamaha SRT ini pun tak terlepas dari performa mesin YZR-M1 2020 yang lebih baik ketimbang tahun lalu. Dari dua pekan balap tersebut, Yamaha bahkan meraih 5 dari 6 tempat di podium. Hanya Andrea Dovizioso satu-satunya rider non-Yamaha yang meraih trofi (finis ketiga di MotoGP Spanyol).
Yamaha diketahui menambahkan sedikit tenaga pada mesin M1 tahun ini, demi mengejar top speed Honda dan Ducati yang tahun lalu jauh lebih superior. Namun, perubahan ini sempat membuat Quartararo kesulitan pada masa pramusim mengingat karakter M1 menjadi sedikit lebih agresif.
Masih Tuntut Top Speed
Karena Yamaha belum berani jor-joran menambahkan begitu banyak tenaga pada mesinnya, top speed mereka belum terlalu signifikan dalam menyamai Honda dan Ducati. Atas alasan inilah Quartararo mengaku masih harus belajar mencari keseimbangannya
"Kami hanya tertinggal pada top speed. Itu saja yang jadi kritik dari saya. Motor kami sangat baik, sasisnya sangat bersahabat, dan kami bisa cepat beradaptasi pada motor. Tapi saya harus tekankan motor ini tidaklah semudah yang dibilang orang. Motor tahun ini lebih sulit dikendarai dari tahun lalu. Motor ini ramah, tapi tetap tak mudah dikendarai," ujarnya via MotoGP.com.
Quartararo juga mengomentari kerusakan mesin yang dialami oleh sang tandem, Franco Morbidelli, dalam MotoGP Andalusia, Minggu (26/7/2020) sama seperti yang dialami Valentino Rossi sepekan sebelumnya, yakni dua insiden yang diyakini menandakan adanya masalah ketahanan pada mesin M1.
Ogah Kepikiran Soal Masalah Ketahanan Mesin
Dalam dua pekan balap ini, Quartararo, Morbidelli, dan Valentino Rossi juga secara mengejutkan telah memakai 4 dari 5 alokasi mesin, sementara Vinales telah memakai kelimanya. Yang lebih mencemaskan lagi: Rossi, Morbidelli, dan Vinales masing-masing sudah kehilangan satu mesin. Padahal, masih ada 11 balapan tersisa.
Jika masalah ini terus-terusan terjadi, Yamaha bisa terancam menghadirkan mesin keenam, yang tentunya melanggar regulasi alokasi mesin MotoGP bagi pabrikan non-konsesi. Konsekuensinya, rider terkait harus memulai balapan dari pitlane. Meski begitu, Quartararo menolak kepikiran.
"Untungnya, saya belum mengalami masalah apa pun. Saya fokus pada tugas saya dan saya tak mau memikirkan mesin atau hal lain. Tugas saya mengeluarkan segala potensi di sesi latihan, kualifikasi, dan balapan. Toh saya juga tak bisa mengubah mesinnya. Kami punya banyak insinyur yang akan menanganinya," tutupnya.
Video: 5 Pebalap Hebat WorldSBK yang Tak Sukses di MotoGP
Baca Juga:
- Ducati yang Tertukar: Dovizioso-Petrucci Justru Belajar dari Bagnaia-Miller
- Petronas: 2 Kemenangan MotoGP Bukti Fabio Quartararo Bukan Lagi Medioker
- Para Rider MotoGP Jengkel Race Direction Diam Soal Insiden Pecco Bagnaia
- Murid VR46 Bikin Ulah Saat Selebrasi, Valentino Rossi Beri Peringatan
- Marc Marquez: Saya Absen atau Tidak, Juara MotoGP 2020 Tetap Valid
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:14
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:11
-
Tim Nasional 6 September 2025 02:53
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:39
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...