
Bola.net - - Stefania Palma, ibunda dari Valentino Rossi dan Luca Marini mengaku sangat gugup menonton kedua anaknya turun balapan di MotoGP dan Moto2, meski Rossi telah menjalani karir sebagai pembalap sejak anak-anak. Melihat Marini mengikuti jejak karir sang kakak, kekhawatiran Palma semakin meningkat.
Rossi sendiri memutuskan menjadi pembalap usai terinspirasi oleh sang ayah, Graziano Rossi yang merupakan eks rider GP500. Sementara Marini, tak memiliki darah pembalap, namun tampaknya mengagumi sang kakak dan telah memutuskan menjadi pembalap sejak berusia tujuh tahun.
"Kupu-kupu beterbangan dalam perut saya sepekan sebelum balapan dan saya makin gugup. Bagi seorang ibu, ini tak mudah, apalagi tak ada banyak waktu di antara balapan Moto2 dan MotoGP. Saya biasanya menonton di rumah, di mana aturan utamanya adalah keheningan total sepanjang balapan," ujar Palma kepada Cycle World.
Stefania Palma dan Luca Marini (c) VR46
Wanita asal Italia ini mengaku kerap mencemaskan Rossi di lintasan, meski ia telah menjadi sembilan kali juara dunia. Hal inilah yang membuatnya sempat melarang Marini mengikuti jejak kakaknya. Nyatanya, Marini tampil baik di kejuaraan CEV di Spanyol, dan mulai musim lalu menjalani debut di Moto2.
"Sebagai seorang anak, Vale itu unik. Saya tak pernah mengira ia akan jadi juara dunia, tapi saya yakin ia punya otak yang cerdas, terbuka dan bersahabat, dan ia bisa sukses dalam pekerjaan apapun," tutur Palma, yang bercerai dengan Graziano Rossi saat The Doctor berusia 16 tahun.
Valentino Rossi (c) Yamaha
"Soal Luca, dulu sudah saya katakan beberapa kali, bahwa saya tak mau ia mengikuti langkah Vale. Ia adalah kejutan besar. Ia terbukti sangat mencintai motor. Saya masih ingat benar: waktu itu ia masih berusia tujuh tahun, kami pergi ke Assen bersama dan saya terkejut atas antusiasmenya yang besar," lanjutnya.
Palma juga menyadari adanya perbedaan besar pada era yang dilalui Rossi dan Marini pada awal karir mereka. Rossi menjalani debut Grand Prix pada 1996 dalam usia 17 tahun, sementara Marini menjalani debut pada 2016 dalam usia 19 tahun.
Menurut Palma, Marini harus lebih fokus karena persaingan di era modern lebih sengit. "Vale punya cerita yang berbeda, tapi sejak ia mulai berkompetisi, eranya juga telah berubah. Saat ia masih ada di kategori yang lebih ringan, semuanya serba spontan. Kini semuanya lebih profesional," tutupnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:13
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
-
Otomotif 6 September 2025 21:04
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...