
Bola.net - - Musim depan, Valentino Rossi akan menginjak usia 40 tahun. Meski begitu, rider Movistar Yamaha MotoGP ini masih punya semangat tinggi untuk bertarung di papan atas. Atas alasan inilah ia ingin mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam menyambut musim baru, sekaligus demi menghindari puasa kemenangan seperti tahun ini.
Rossi, yang belum menang lagi sejak MotoGP Belanda 2017, tampil menggebrak dalam pekan balap di Sepang, Malaysia sepekan lalu. Start dari posisi kedua, ia langsung memimpin balapan selama 15 lap, sebelum ia terjatuh dan hanya finis ke-18. Performa gemilangnya ini pun membuat banyak pihak yakin usia tidaklah memengaruhinya.
Kepada Speedweek, Rossi pun mengaku bahwa bertahannya ia sebagai pebalap papan atas MotoGP tak terlepas dari persiapan fisik dan mentalnya yang matang di setiap musim dan bahkan balapan, baik itu berlatih di gym maupun berlatih di flat track pribadinya, Motor Ranch, bersama para anggota VR46 Riders Academy.
Manajemen Waktu
Punya pengalaman 17 tahun di kelas tertinggi, The Doctor pun masih haus prestasi, meski motor YZR-M1 musim ini mengalami keterpurukan. Di Valencia, Spanyol akhir pekan ini, ia pun ingin mengamankan peringkat ketiga pada klasemen pebalap dari sang tandem, Maverick Vinales. Dengan sengitnya pertarungan, Rossi pun membuat banyak orang takjub atas kebugaran fisiknya.
"Di sepanjang musim yang panjang seperti sekarang, Anda akan mengalami momen-momen naik turun. Ini juga sangat tergantung pada kehidupan pribadi Anda, termasuk seberapa banyak waktu yang Anda luangkan untuk berlatih, melakukan aktivitas publik dan berkeliling dunia untuk hal-hal ini. Tapi jika dilihat, saya tak melihat perbedaan signifikan pada awal dan akhir musim," ungkap Rossi.
Persiapan Menyambut Qatar
Rossi pun mengaku bertekad merebut podium pada seri pembuka MotoGP 2019 di Qatar nanti, namun hal ini ia yakini bergantung pada persiapannya selama musim dingin. Salah satu faktor terpenting adalah berlatih dengan giat bersama VR46 Riders Academy, yang kini telah melahirkan dua juara dunia, Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia.
"Jika Anda kuat di Qatar, Anda harus yakin Anda juga bisa kuat di sisa musim. Metode terbaik adalah tiba di Qatar dalam kondisi 100%, lalu meningkatkan konsistensi dan kebugaran, serta mempertahankannya lebih lama. Tapi berdasar pengalaman bertahun-tahun, saya bisa katakan bahwa Anda takkan bisa membuat diri Anda mencapai 100%. Tubuh Anda kadang-kadang mengambil keputusan sendiri," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 23:27
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 23:10
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 23:08
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 22:58
-
Asia 22 Oktober 2025 22:57
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:48
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...