Soal Potensi MotoGP dan Formula 1 Balapan Bareng, Dorna Sports: Aduh, Tantangannya Banyak!

Soal Potensi MotoGP dan Formula 1 Balapan Bareng, Dorna Sports: Aduh, Tantangannya Banyak!
MotoGP Aragon 2025 di Sirkuit MotorLand Aragon (c) Pramac Racing

Bola.net - Dengan dibelinya mayoritas saham Dorna Sports oleh Liberty Media baru-baru ini, komunitas penggemar motorsport kembali dibikin bertanya-tanya apakah MotoGP dan Formula 1 benar-benar akan balapan di trek dan hari yang sama pada masa mendatang. Uniknya, gagasan ini sudah muncul pada 2023, jauh sebelum Liberty terpikir untuk membeli Dorna.

Ide ini muncul usai CEO F1, Stefano Domenicali, mengunjungi MotoGP Portugal 2023, di mana ia bertemu CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta. Perwujudannya belum terjadi sampai kini. Namun, dengan dibelinya 84% saham Dorna, maka sekarang MotoGP dan F1 sama-sama berada di bawah payung Liberty. Alhasil, gagasan itu bisa saja terwujud suatu saat nanti.

Sporting Director Dorna Sports, Carlos Ezpeleta, tak memungkiri menggelar MotoGP dan F1 di sirkuit dan akhir pekan yang sama memang sangat menarik. Apalagi jika menyorot misi Liberty memperkenalkan MotoGP kepada audiens yang lebih luas. Namun, ia juga yakin semua ini takkan mungkin lepas dari sejumlah tantangan berat.

1 dari 2 halaman

Hanya Ada 5 Sirkuit yang Gelar MotoGP dan F1

Hanya Ada 5 Sirkuit yang Gelar MotoGP dan F1

Formula 1 GP Spanyol 2025 di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Montmelo (c) AP Photo/Joan Monfort

"Segala hal patut dicoba setidaknya sekali. Terutama jika berkaitan dengan memperkenalkan MotoGP kepada target audiens yang baru. Namun, ketika saya bicara soal ini, maka harus dipahami bahwa hal ini hanya memungkinkan dilakukan di segelintir sirkuit setiap tahunnya," ungkap Ezpeleta via Speedweek Rabu (30/7/2025).

Sebagai catatan, saat ini, hanya lima sirkuit di dunia yang menggelar MotoGP dan F1, yakni Lusail (Qatar), Barcelona-Catalunya (Spanyol), Red Bull Ring (Austria), Silverstone (Inggris), dan Circuit of The Americas (Texas). Ezpeleta juga menyatakan bahwa strategi penjualan tiket harus dikaji, karena karakter fans MotoGP dan F1 cukup berbeda.

"Ada demografi yang sangat berbeda antara penggemar MotoGP dan F1. Di pasar-pasar yang kurang berkembang atau pasar potensial, perbedaannya cukup besar. Kami juga harus memperhatikan apa yang diinginkan dan ingin disaksikan oleh fans kami. Saya yakin potensi pertumbuhan masih terbuka di mana-mana dan itu pasti akan kami evaluasi," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Sirkuit yang Bisa Tampung 22 Tim MotoGP dan F1

Selain itu, Ezpeleta juga menegaskan bahwa infrastruktur sirkuit yang dibutuhkan MotoGP sangatlah berbeda dari F1. Misalnya, MotoGP tak bisa digelar di sirkuit-sirkuit jalanan, yang kini justru terus diperbanyak di kalender F1. Selain itu, sebuah sirkuit harus menyediakan garasi yang cukup banyak untuk semua tim dari kedua kejuaraan.

"Las Vegas jelas tidak mungkin karena alasan keselamatan. Namun, ada beberapa tempat yang memungkinkan. Masalah utamanya adalah paddock. Sebagian besar sirkuit tidak cukup besar untuk menampung kedua ajang. Namun, paddock sementara bisa dipasang. Tribun sementara bisa ditempatkan di sekitar lintasan, jadi itu bisa diakali," tuturnya.

Ezpeleta juga menyatakan Liberty tetap harus hati-hati dalam strateginya menyenangkan berbagai kalangan fans MotoGP. Meski ingin menarik fans baru, fans lama juga harus tetap dipertahankan. "Penggemar-penggemar inilah yang tidak boleh kami lupakan. Mereka harus kami jaga. Mereka sudah datang ke balapan dari tahun ke tahun," pungkasnya.

Sumber: Speedweek