Seperti penampilan mereka di Piala Dunia sebelum-sebelumnya, dan memang sudah menjadi ciri khas mereka, sepak bola bertahan, pertahanan Italia masih tetap terlihat kokoh dalam laga melawan Paraguay tersebut. Namun, dari sisi serangan tim asuhan Marcelo Lippi ini sangat jauh dari kata bagus.
Absennya sebagai jenderal alur serangan Italia, dan hanya dihuninya striker "kelas dua" di lini depan mereka menjadi faktor lemahnya serangan Azzuri.
Kapten Italia, Fabio Cannavaro saat ditanya mengapa serangan Italia tak setajam dulu, memberi jawaban yang seharusnya tak pantas diucapkan oleh seorang kapten. Katanya, "Perlukah saya mencetak gol untuk menjawab hal tersebut? Itu bukan urusan saya, karena saya hanyalah seorang pemain belakang!"
Namun, Lippi masih memberi jawaban yang bernada optimis untuk laga nanti, "Kami yakin dalam setiap kesempatan kami, dan kami tidak kehilangan harapan untuk pemulihan cidera Buffon. Sekarang kami mengubah keyakinan itu menjadi keyakinan saat bermain."
Tak ada perubahan berarti yang dilakukan Italia nanti, mereka masih menggunakan formasi favorit Lippi 4-4-2. dan Daniele De Rossi masih dipercaya untuk mengatur alur serangan, dengan didukung di kanan dan Simone Pepe di kiri. Sementara di lini depan duet dan tak tergantikan, dan Fedrico Marchetti tetap menjaga gawang Italia hingga pulihnya Gianluigi Buffon.
"Tentu saja kami tidak perlu takut melawan Selandia Baru dalam hal teknik, namun mereka perlu diwaspadai dalam hal fisik dan pertarungan udara," timpal Lippi saat ditanya mengenai lawan mereka, Selandia Baru.
Selandia Baru bisa saja dibilang sebagai tim debutan dalam Piala Dunia, mereka hanya 2 kali tampil di ajang Piala Dunia, yaitu tahun 1982 dan 2010. Meski begitu The Kiwi, julukan Selandia Baru, menegaskan mereka tidak takut dengan Italia. "Banyak tim favorit dan unggulan bertumbangan di Afrika, kami harus yakin dengan hal itu," tutur pelatih mereka Ricki Herbert.
Dalam pertandingan sebelumnya melawan Slovakia, tim ini menunjukkan semangat pantang menyerah mereka. Hal itu terlihat dari terciptanya gol saat pertandingan memasuki injury time. Semangat pantang menyerah, fisik yang mumpuni, serta set piece bola-bola mati akan dijadikan senjata mereka melawan Italia yang secara teknik di atas mereka.
Herbert pun menjelaskan sedikit mengenai strategi yang akan mereka keluarkan melawan sang juara bertahan, "Kami mengakui, secara teknik Italia lebih baik dari kami. Tapi kami juga memiliki kekuatan tersendiri serta pantang menyerah. Kami akan mencoba mengalahkan Italia dengan umpan-umpan lambung. Menurut saya yang harus kami lakukan adalah lebih sering mencari peluang dari tendangan bebas atau sepak pojok."
Kemungkinan starting line-up:
Italia (4-4-2) Marchetti; Zambrotta, Cannavaro, Chiellini, Criscito; Pepe, De Rossi, Montolivo, Camoranesi; Iaquinta, Gilardino
Selandia Baru (3-4-3) Paston; Reid, Nelson, Smith; Bertos, Elliott, Vicelich, Lochhead; Killen, Fallon, Smeltz (goal/fjr)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Lain Lain 1 Oktober 2025 07:00
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 06:51
-
Liga Italia 1 Oktober 2025 06:33
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 06:10
-
Liga Inggris 1 Oktober 2025 05:50
-
Liga Inggris 1 Oktober 2025 05:45
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 27 September 2025 06:16
-
piala dunia 26 September 2025 21:30
-
piala dunia 25 September 2025 20:12
-
piala dunia 23 September 2025 08:41
-
piala dunia 23 September 2025 04:08
-
piala dunia 18 September 2025 18:10
HIGHLIGHT
- Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel...
- 10 Kuda Hitam Liga Champions yang Bisa Bikin Kejut...
- 5 Pemain Muda yang Bisa Jadi Kejutan di Liga Champ...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...