
Bola.net - - Kiprah Neymar bersama timnas Brasil mendapatkan banyak sorotan. Bukan soal penampilan apiknya dan catatan golnya. Neymar juga menjadi sorotan dengan aksi drama yang dia tampilkan di lapangan.
Pada laga Brasil melawan Meksiko di babak 16 Besar, Neymar menuai banyak pujian dan juga sindiran. Pujian karena dia mencetak satu gol dan satu assist untuk gol Roberto Firnimo. Brasil menang 2-0.
Tapi, dia juga mendapat sindiran karena aksinya saat kakinya terinjak Miguel Layun dinilai terlalu berlebihan dan teatrikal. Neymar terguling-guling seolah mendapatkan injakan yang serius dari pemain meksiko tersbut.
Reaksi Claudio Gentile
Legenda sepak bola Italia, Claudio Gentile, menilai aksi yang dilakukan oleh Neymar memang berlebihan. Tapi, dia melihat bukan hanya Neymar yang gemar melakukan hal tersebut. Sebab, reaksi berlebihan kini sudah tidak lagi tabu bagi pemain.
"Zoco dan Maradona? Mereka adalah seorang juara yang tidak menuliskan naskah drama. Tidak seperti mereka berdua, Neymar membawa permainan ke arah yang keliru," buka Gentile.
"Pada era saya, mereka yang dilanggar tidak akan melebih-lebihkan reaksinya. Tapi pada suatu hari, saya melihat seorang pemain memukul di bahu tetap dia jauh dan memegangi kepalanya," sambung Gentile.
Jika Menjaga Neymar
Selama masih aktif sebagai pemain, Gentile dikenal sebagai seorang bek yang tangguh. Layaknya bek Italia dengan gaya klasik, Gentile juga punya kemampuan tekel yang apik. Bermain keras pun tidak menjadi soal baginya.
"Apa yang akan saya lakukan jika saya harus menjaga Neymar? Saya tidak bisa mengatakan itu. Tapi, tentu saya akan mencoba untuk membuatnya bermain yang lebih serius," ucap Gentile.
"Saya menyukai Neymar, tapi dia belum berada di level Maradona dan Zico. Neymar mungkin lupa bahwa dia harus memimpin dan memberi contoh pada timnya. Tapi, bukan hanya Neymar yang begitu," tandasnya.
Kritik Lain untuk Neymar
Neymar telah mencetak dua gol dan membawa Brasil melaju ke babak perempat final Piala Dunia 2018. Namun, di balik aksi gemilangnya, kritik terus menimpa dirinya. Termasuk yang datang dari pelatih Meksiko, Juan Carlos Osorio.
"Kami berhasil memegang kendali permainan. Ini adalah pertandingan sepakbola, Saya rasa sangat memalukan karena kita membuang banyak waktu hanya demi satu pemain saja. Ini adalah olahraganya laki-laki yang dimainkan dengan intensitas tinggi, bukan dengan menjadi badut seperti itu," keluh Osorio kepada ESPN.
"Penundaan yang disebabkan oleh satu pemain itu sampai empat menit. Itu bisa menjadi contoh buruk bagi anak-anak yang bermain sepakbola."
Saksikan Video Menarik Ini
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 16:25
PSV Eindhoven vs Napoli: Kota Teknologi Bertemu Kota Seni di Liga Champions
-
Liga Italia 17 Oktober 2025 23:28
-
Piala Dunia 14 Oktober 2025 12:42
Potensi Transfer Kejutan: Neymar Bisa ke Serie A Secara Gratis di Januari!
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 13:22
-
Liga Inggris 23 Oktober 2025 13:10
-
Otomotif 23 Oktober 2025 13:05
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 12:50
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 12:43
-
Lain Lain 23 Oktober 2025 12:23
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 20 Oktober 2025 09:56
-
piala dunia 17 Oktober 2025 04:19
-
piala dunia 16 Oktober 2025 14:28
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:58
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:46
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:39
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...