Sepak Bola Jadi Industri, Suara Uang Lebih Didengarkan daripada Suara Pemain

Sepak Bola Jadi Industri, Suara Uang Lebih Didengarkan daripada Suara Pemain
Euro 2024: Selebrasi gol pemain Belgia, Kevin De Bruyne (c) AP Photo/Frank Augstein

Bola.net - Kevin De Bruyne secara terbuka melempar keluhannya terkait kalender sepak bola yang semakin padat. De Bruyne mengaku khawatir, bahwa protes dan suara pemain tidak juga didengarkan.

Pemain Timnas Belgia tersebut merasa bahwa jadwal pertandingan yang semakin padat menyisakan sedikit ruang untuk istirahat bagi para pemain. Sekarang, pemain terus diperas dengan jadwal pertandingan yang semakin padat.

De Bruyne secara khusus menunjuk pada kesulitan yang akan dihadapi para pemain setelah Piala Dunia Antarklub 2025 yang telah diperluas menjadi 32 tim dan akan digelar pada bulan Juni 2025 di Amerika Serikat.

Da khawatir bahwa waktu persiapan yang singkat antara akhir turnamen tersebut dan awal musim Premier League berikutnya akan membuat pemain-pemain mengalami kelelahan

1 dari 2 halaman

Muncul Masalah Setelah Piala Dunia Antarklub

Saat ini memang kasusnya belum terjadi. Namun, tahun 2025 mendatang, De Bruyne khawatir para pemain akan menjalani jumlah pertandingan yang terlalu banyak, dengan waktu istirahat yang semakin sedikit.

"Masalah sebenarnya akan muncul setelah Piala Dunia Antarklub. Kami tahu hanya akan ada jeda tiga minggu antara final Piala Dunia Antarklub dan pertandingan pertama Premier League musim berikutnya," kata De Bruyne.

"Jadi, kami hanya memiliki tiga minggu untuk beristirahat dan bersiap menyambut 80 pertandingan musim berikutnya."

2 dari 2 halaman

Suara Pemain vs Suara Uang

Tahun ini memang kasus demikian belum terjadi. Namun, benar bahwa mulai tahun ini akan ada lebih banyak pertandingan. Di Liga Champions pun demikian, jumlah tim bertambah, jadwal pertandingan lebih padat.

"Mungkin tahun ini semuanya akan baik-baik saja, tetapi tahun depan bisa menjadi bermasalah. Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional di Inggris dan asosiasi pemain lainnya telah mencoba mencari solusi," lanjut De Bruyne.

"Masalahnya, UEFA dan FIFA terus menambahkan pertandingan. Dan kami bisa saja mengeluh, tapi tetap tidak ada solusi. Tampaknya, suara uang lebih didengar daripada suara pemain," tutupnya.