Mauricio Anibal Isla Isla

Mauricio Anibal Isla Isla

  • Nama Lengkap Mauricio Anibal Isla Isla
  • Tempat Lahir Buin, Chile
  • Tanggal Lahir 12 Juni 1988 (37 Tahun)
  • Kebangsaan Chile
  • Klub QPR
  • Posisi Gelandang
  • No Punggung 33
  • Tinggi 176 cm

Mauricio Isla merupakan pemain kelahiran Buin, Chili pada 12 Juni 1988. Saat ini Isla bermain untuk klub Italia, Juventus sejak 2012. Isla dikenal sebagai pemain yang multifungsi karena dapat bermain sebagai bek tengah, gelandang bertahan, dan juga pemain sayap disamping posisinya aslinya sebagai bek kanan.

Pria bertinggi 1.77 meter ini memiliki nama lengkap Mauricio Aníbal Isla Isla. Sejak kecil Isla hanya dibesarkan oleh ibunya seorang dan tidak pernah bertemu dengan ayahnya kandungnya. Tertarik dengan sepakbola sejak usia 10 tahun, Isla kemudian bergabung dengan akademi klub Universidad Católica pada tahun 1999.

Isla bergabung ke Universidad Católica atas saran seorang scout bernama Alfonso Garcés yang melihat bakat drible Isla dapat berguna dalam proses menyerang. Namun sayang, pada akhirnya Isla tidak dapat bersaing di posisi penyerang dikarenakan postur tubuhnya. Kemudian Isla dipindahkan ke posisi bek yang memang pada saat itu Universidad Católica membutuhkan pemain di sektor tersebut.

Proses adaptasinya terbukti cepat dan menjadi salah saktu bek terbaik di skuat muda. Pada 2006, Isla memperoleh panggilan untuk masuk ke tim utama Universidad Católica. Pada 2007, pelatih Universidad Católica saat itu, José Guillermo del Solar, memutuskan untuk mengembalikan Isla ke skuat muda karena kurangnya kesempatan Isla di skuat utama.

Meskipun belum sukses di tim utama, Isla berhasil dipanggil masuk untuk membela Timnas Chili U-20 pada ajang Piala Dunia FIFA U-20 2007 di Kanada karena pada dasarnya permainan Isla memang sangat baik. Karena penampilannya di Kananda itulah yang membuat klub Italia, Udinese kemudian merekrutnya pada 2007 dengan durasi selama 5 tahun.

Debutnya bersama Udinese ia mulai kala melawan Palermo di ajang Coppa Italia pada 19 Desember 2007. Palermo jugalah yang menjadi lawan Udinese ketika Isla menjalani laga pertamanya di Serie A. Di musim pertamanya Isla bermain dalam 10 laga dan membantu Udinese berkompetisi di UEFA League musim selanjutnya.

Di musim keduanya Isla lebih menjadi pilihan utama di skuat. Ia bermain total 32 laga domestik pada musim tersebut. Bahkan Udinese pun juga mampu mencapai babak perempat final UEFA League sebelum akhirnya dikalahkan oleh Werder Bremen dengan agregat 4-6. Tapi Udinese tidak dapat berkompetisi di UEFA League musim selanjutnya meskipun kembali menempati posisi 7 karena adanya perubahan peraturan.

Musim selanjutnya tidak terlalu sukses bagi Isla karena Udinese hanya menempati posisi 15 klasemen. Namun di musim berikutnya Isla berhasil membawa Udinese meraih tiket babak play-off Champions League meskipun akhirnya gagal masuk putaran final karena dikandaskan Arsenal. Musim-musim selanjutnya pun berjalan cukup baik dan Udinese juga sempat duduk posisi tiga pada musim 2011-2012. Isla sempat mengalami cedera dalam laga AC Milan. Massimo Ambrosini jatuh menimpa lutut kirinya dan membuatnya absen selama 3 bulan.

Pada 15 Juni 2012, Isla pindah ke klub rival, Juventus dengan nilai 18 juta Euro. Isla mengungkapkan bahwa bergabung dengan Juventus merupakan mimpinya dan sangat bahagia untuk bergabung dengan salah satu klub terbaik Italia. Meskipun begitu, di bawah asuhan Antonio Conte, Isla kurang menjadi pilihan di skuat utama.

Selain bermain di level klub, Isla juga berpartisipasi di level timnas. Sebelum membela Chili U-20, Isla pernah membela Chili U-17 di ajang Piala Amerika Selatan U-17 2005. Di level senior, Isla memperoleh panggilan pertamanya pada 7 September 2007 di kala usianya masih 19 tahun. Isla juga berpartisipasi dalam Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

 
Oleh: Faris Faishal

Karir