Rubens Fernando Moedim

• Nama Lengkap Rubens Fernando Moedim
• Tempat Lahir Sao Paulo, Brasil
• Tanggal Lahir 4 Agustus 1982 (43 Tahun)
• Kebangsaan Brasil
• Klub -
• Posisi Kiper
• No Punggung 34
• Tinggi 186 cm

Rubens Fernando Moedim, atau yang lebih dikenal dengan nama Rubinho, adalah seorang pemain sepak bola asal Brasil yang terakhir bermain sebagai penjaga gawang untuk Avaí FC. Rubinho memulai karir profesionalnya di Corinthians sebelum kemudian menghabiskan sebagian besar kariernya di Italia.

Setelah bermain di Corinthians selama empat musim, Rubinho pindah ke Vitória de Setúbal di Portugal pada Januari 2006. Di sana, ia membantu klub mencapai posisi kedelapan yang nyaman di Primeira Liga. Setelah itu, Rubinho pindah ke Italia dan bergabung dengan Genoa C.F.C. di Serie B. Ia menjadi pilihan utama di tim tersebut dan berhasil memperoleh promosi ke Serie A pada musim pertamanya dengan klub tersebut. Pada musim berikutnya, Rubinho tampil dalam jumlah pertandingan yang sama ketika Genoa menempati peringkat kesepuluh.

Pada tanggal 6 Agustus 2009, Rubinho bergabung dengan U.S. Città di Palermo dengan menandatangani kontrak lima tahun. Namun, ia kemudian dipinjamkan ke A.S. Livorno Calcio pada bulan Februari tahun berikutnya setelah kehilangan tempatnya kepada Salvatore Sirigu. Pada tanggal 29 Juni 2010, Rubinho setuju untuk dipinjamkan ke A.C. Chievo Verona, tetapi kesepakatan tersebut akhirnya gagal. Pada tanggal 31 Agustus, ia kemudian bergabung dengan Torino F.C. juga dengan status pinjaman.

Meskipun Sirigu menolak untuk menandatangani kontrak baru dengan Palermo dan akhirnya dijauhkan dari tim, Rubinho tetap menjadi pilihan kedua di Liga Europa musim 2011-2012. Namun, ia kemudian kehilangan status sebagai pilihan kedua untuk pertandingan tersebut dan digantikan oleh Giacomo Brichetto. Pada tanggal 16 Desember 2011, Rubinho mengakhiri kontraknya dengan klub.

Pada tanggal 29 Agustus 2012, setelah berlatih dengan Grêmio Barueri Futebol di Brasil dan mencoba peruntungannya dengan A.S. Varese 1910, Rubinho bergabung dengan Juventus F.C. dengan kontrak satu tahun. Selama bermain di Juventus, ia menjadi cadangan bagi Gianluigi Buffon dan Marco Storari, tetapi dikenal sebagai sosok penting di ruang ganti. Rubinho melakukan debut kompetitifnya pada tanggal 18 Mei 2013, masuk menggantikan Storari pada menit ke-80 dalam kekalahan 2-3 dari U.C. Sampdoria di pertandingan terakhir musim tersebut setelah klub sudah menjadi juara; setelah itu, ia memperpanjang kontraknya.

Rubinho melakukan penampilan keduanya untuk klub pada tanggal 18 Mei 2014, masuk menggantikan Buffon dan berhasil menciptakan clean sheet dalam kemenangan 3-0 atas Cagliari Calcio ketika Juventus merayakan gelar liga lainnya di bawah manajer Antonio Conte dengan rekor 102 poin. Pada akhir Juni 2014, ia setuju untuk memperpanjang kontraknya lagi. Pada tanggal 30 Agustus 2015, saat menjadi cadangan dalam pertandingan tandang melawan A.S. Roma, Rubinho mendapatkan kartu merah langsung pada menit ke-65 dalam kekalahan 1-2 karena perilaku tidak sportif. Setelah empat musim bersama klub tersebut, ia meninggalkan Juventus pada tanggal 30 Juni 2016 setelah kontraknya berakhir.

Setelah beberapa bulan tanpa klub, pada tanggal 14 Desember, Rubinho menandatangani kontrak dengan Como di Lega Pro, yang akan membuatnya bertahan di klub hingga akhir musim 2016-2017. Namun, pada tanggal 13 Januari 2017, direktur umum klub mengumumkan bahwa kontraknya dengan klub telah dibatalkan karena alasan pribadi. Keesokan harinya, ia kembali bergabung dengan klub lamanya, Genoa. Pada tanggal 31 Desember, Rubinho menandatangani kontrak selama satu tahun dengan Avaí di negara asalnya.

Rubinho juga pernah mewakili Brasil dalam Piala Dunia FIFA U-20 tahun 2001, di mana ia menjadi pilihan utama.

Sebagai seorang penjaga gawang yang andal dan berpengalaman, Rubinho juga dikenal karena kepemimpinan dan kehadiran vokalnya di lapangan. Ia dianggap sebagai sosok penting di ruang ganti untuk tim-timnya sepanjang kariernya. Sebagai penjaga gawang, ia juga terkenal karena kecepatannya saat keluar dari garis untuk mengumpulkan bola atau mengantisipasi lawan yang sudah lolos dari jebakan off-side, dan dikenal karena "