
Rudi Garcia
- Nama Lengkap Rudi Garcia
- Tempat Lahir Nemours, Prancis
- Tanggal Lahir 20 Februari 1964 (61 Tahun)
- Kebangsaan Prancis
- Klub -
- Posisi -
- No Punggung 0
- Tinggi 0 cm
Pelatih kelahiran 20 Februari ini merupakan tipikal pelatih yang menerapkan strategi menyerang ala tim-tim Spanyol. Meski memilih untuk berkebangsaan Perancis karena ia lahir dan tumbuh di Perancis, Rudi Garcia tetap menjaga hubungan baik dengan keluarganya yang berada di tanah Andalusia. Seperti beberapa pelatih lain, sebelum menjadi pelatih Garcia juga sempat menjadi seorang pemain. Kala menjadi pemain ia berposisi di lapangan tengah sebagai gelandang serang.
Bakat sepak bola mengalir dalam darah pria kelahiran Nemours ini dari sang ayah yang juga mantan pesepak bola dan pelatih di klub lokal tempat ia tumbuh. Ia mulai bermain di klub tempat ayahnya melatih, Corbeil-Essonnes, hingga usianya mencapai 18 tahun. Diusianya yang ke 18, ia bergabung bersama dengan Lille. Di Lille ia menimba ilmu selama 2 tahun di akademi Lille dan 4 tahun sebagai pemain profesional.
Setelah bermain untuk Lille, Garcia hijrah ke Stade Malherbe Caen yang kala itu dilatih oleh Robert Nouzaret. Bersama dengan Caen ia tampil sebanyak 57 kali di semua kompetisi dan menyarangkan 1 gol. Pada 1991, ia memutuskan untuk pindah ke Martigues. Sayangnya karirnya sebagai pemain sepak bola harus terhenti diusia yang terhitung masih muda, 28 tahun, akibat cedera parah yang ia derita saat ia berseragam Martigues. Selama dua tahun ia menjauh dari dunia sepak bola professional. Namun selama dua tahun itu pula Garcia mengambil kursus kepelatihan dan mendapatkan sertifikat qualifikasi guna menjadi pelatih.
Garcia kembali ke klub lamanya, Corbeil-Essonnes, sebagai pelatih pada tahun 1995. Ia membantu klub lamanya tersebut menghindari jurang degradasi dalam waktu 2 bulan tersisa dari musim kompetisi 1994-1995. Dalam musim-musim selanjutnya, Garcia sukses membawa Corbeil finis di papan tengah dan bahkan finis di posisi runner-up pada musim kompetisi 97/98. Pada jeda antara 1994 hingga 1996, Garcia mengambil posisi sebagai pelatih sekaligus pemain di Corbeil. Baru pada 1996 ia focus mengambil posisi sebagai pelatih untuk Corbeil hingga sukses membawa Corbeil finis di urutan kedua Division d’honneur.
Rudi Garcia merupakan tipikal pelatih yang cepat berkembang dan belajar dari pengalaman. Tercatat ia pernah menjadi physio, pencari bakat, dan menjadi asisten pelatih untuk Robert Nouzaret yang kala itu menangani AS Saint-Etienne. Pada musim kompetisi 2001/2002, Garcia resmi menjabat sebagai manajer AS Saint-Etienne bersama dengan Jean-Guy Wallemme menyusul kepergian manajer sebelumnya, John Toushack. Sayangnya, selama Garcia hanya bertahan 1 musim menangani Saint-Etienne. Hal itu dikarenakan performa Les Verts yang dinilai sangat buruk hingga terdegradasi ke divisi dua.
Selama tidak menangani klub manapun, Garcia fokus berjuang guna mendapatkan lisensi pelatih profesionalnya. Pada musim semi tahun 2002, pihak Dijon menghubungi Garcia dan memintanya untuk melatih mereka. Bersama dengan Dijon, Garcia sukses meningkatkan standar klub hingga mereka naik ke divisi dua Liga Perancis. Dijon bahkan sukses melaju hingga semifinal Piala Perancis. Pada 2007, Garcia memutuskan untuk pindah. Kali ini ia menangani Le Mans. Ia juga terbilang sukses dalam mereformasi klub dalam waktu singkat. Ia sukses mengorbitkan beberapa pemain seperti, Romaric, Marko Basa dan Yohan Pele disamping memberikan performa apik yang membawa Le Mans melaju hingga semifinal Piala Perancis.
Pada Juni 2008, Garcia menandatangani kontrak dengan Lille OSC, klub lamanya. Saat menangani Lille, Garcia memberikan perubahan total terhadap skema permainan Lille. Ia menerapkan pola bermain menyerang ala Spanyol yang terbilang sukses ia aplikasikan di Lille. Disamping sukses mengembangkan pemain seperti Obraniak dan Michel Bastos, Garcia juga terbilang pelatih yang berani mengorbitkan pemain muda seperti Eden Hazard. Taktik memadukan pemain muda dengan pemain senior tersebut terbilang sukses. Lille sukses mengunci double winner dengan menjuarai Ligue 1 dan juga Piala Perancis pada musim 2010/2011.
Garcia memutuskan untuk menangani AS Roma pada Juni 2013. Presiden AS Roma, James Pallotta, dengan bangga mengumumkan bahwa Garcia adalah manajer baru tim kebanggaan ibu kota Italia tersebut. AS Roma mendapat perombakan skema besar-besaran ditangan Rudi Garcia. Dengan skema 4-3-3 dan 4-2-3-1, AS Roma sukses memenangkan 8 laga pertamanya bersama Garcia termasuk memenangkan derbi melawan Lazio dan laga tandang melawan Inter Milan.
Karir Kepelatihan:
1994 - 1998 Corbeil-Essonnes
2001 - 2002 Saint Ettiene
2002 - 2007 Dijon
2007 - 2008 Le Mans
2008 - 2013 Lille
2013 - AS Roma
Oleh: Fatkhur Rozi
Karir
HIGHLIGHT
- 5 Kiper Kandidat Pengganti Robert Sanchez di Chels...
- Setelah Kehilangan Giovanni Leoni, Ini 5 Pilihan B...
- Prestasi Langka: 10 Pemain yang Mampu Meraih Ballo...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 5 Pemain yang Berpeluang Besar Raih Ballon dOr 202...
- 5 Pemain Peraih Ballon dOr Terbanyak: Lionel Messi...
- Tampil Impresif di Lapangan, 11 Pemain Ini Malah G...