Slamet Riyadi

Slamet Riyadi

  • Nama Lengkap Slamet Riyadi
  • Tempat Lahir
  • Tanggal Lahir 15 November 1981 (43 Tahun)
  • Kebangsaan Indonesia
  • Klub Persijap Jepara
  • Posisi Bek
  • No Punggung 22
  • Tinggi 169 cm

Kehidupan awal Slamet Riyadi dimulai dengan kelahirannya di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 26 Juli 1927. Ia adalah putra kedua dari pasangan Raden Ngabehi Prawiropralebdo, seorang perwira pada tentara Kasunanan, dan Soetati, seorang penjual buah. Namun, saat masih balita, ia "dijual" kepada pamannya dan mengganti namanya menjadi Slamet untuk menyembuhkan penyakit yang sering ia derita.

Slamet tumbuh besar di rumah orangtuanya dan mendapatkan pendidikan di sekolah milik Belanda. Ia menempuh pendidikan di Hollandsch-Inlandsche Schooll Ardjoeno untuk sekolah dasar dan Sekolah Menengah Mangkoenegaran untuk sekolah menengah. Selama bersekolah di sekolah menengah, ia mengganti namanya menjadi Rijadi karena banyak siswa yang bernama Slamet di sekolah tersebut.

Setelah Jepang menduduki Hindia Belanda pada tahun 1942, Rijadi melanjutkan pendidikannya di akademi pelaut di Jakarta. Setelah lulus, ia bekerja sebagai navigator di sebuah kapal laut. Namun, saat Jepang mulai mengalami kekalahan dalam Perang Dunia II, Rijadi dan rekannya meninggalkan pekerjaan mereka dan bergabung dengan gerakan perlawanan di Surakarta.

Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Rijadi memimpin tentara Indonesia di Surakarta dalam perang kemerdekaan melawan Belanda. Ia terlibat dalam kampanye gerilya dan berperang dengan sengit melawan Belanda di Ambarawa dan Semarang pada tahun 1947. Rijadi bertanggung jawab atas Resimen 26 dan berhasil merebut kembali kota yang diambil alih oleh Belanda selama Agresi Militer I. Setelah itu, ia melancarkan serangan ke Jawa Barat.

Pada tahun 1950, setelah revolusi berakhir, Rijadi dikirim ke Maluku untuk memerangi Republik Maluku Selatan. Ia terlibat dalam operasi perlawanan selama beberapa bulan dan berkelana melintasi Pulau Ambon. Namun, Rijadi gugur tertembak menjelang operasi berakhir.

Setelah kematiannya, Rijadi mendapatkan banyak penghormatan. Sebuah jalan utama di Surakarta dinamakan menurut namanya, begitu juga dengan fregat TNI AL, KRI Slamet Riyadi. Ia juga dianugerahi beberapa tanda kehormatan secara anumerta pada tahun 1961, dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 9 November 2007.

Karir