Marco Asensio Bicara Masa Sulit, Ibu dan Rafael Nadal

Jauh sebelum namanya meroket bersama dengan Real Madrid, Asensio tumbuh dan mengasah kemampuan bermain sepakbola di Real Mallorca. Bakatnya sangat menonjol di antara para pemain lain, namun ia mengalami masalah pertumbuhan hingga harus menjalani perawatan khusus.

"Saya mengalami masa yang sulit dalam hidup karena saya mengalami masalah pertumbuhan. Saya ingat, setelah pertandingan mereka [staf medis Mallorca] harus membantu saya untuk bisa berjalan," buka Asensio kepada Marca.

Selain Mallorca, satu orang yang punya peran penting dalam karir Asensio adalah ibunya. Ibunya, yang berasal dari Belanda, bahkan memberinya nama Marco dengan tujuan agar bisa menjadi pemain seperti legenda timnas Belanda, Marco van Basten.

Kehilangan ibu menjadi pukulan telak bagi Asensio dan keluarganya. Pasalnya, ia adalah satu-satunya perempuan dalam keluarga Asensio. Pasca meninggalnya sang ibu, Asensio kemudian hidup bersama ayah dan saudaranya yang semuanya laki-laki.

"Ketika saya masih kecil, ibu saya meninggal, jadi setiap gol yang saya cetak saya persembahkan kepada ibu," tutur pemain berusia 21 tahun ini.

Terakhir, Asensio tak lupa mengucapkan rasa terima kasih pada Rafael Nadal. Pasalnya, berkat pengaruh sang bintang tenis itulah ia bisa bermain di Madrid. Nadal yang meyakinkan Presiden Madrid, Florentino Perez untuk memberi kontrak pada Asensio.

"Memang benar, Rafael Nadal menelpon Florentino Perez untuk memastikan saya tidak dia lewatkan. Saat saya diperkenalkan sebagai pemain Madrid di Santiago Bernabeu, ini adalah hari yang paling membahagiakan dalam hidup saya," tutup Asensio. [initial]