Perang Terbuka! Real Madrid Tuduh La Liga Manipulatif, Javier Tebas Balas dengan Cuitan Panas Jam 5 Pagi!

Perang Terbuka! Real Madrid Tuduh La Liga Manipulatif, Javier Tebas Balas dengan Cuitan Panas Jam 5 Pagi!
Javier Tebas memberikan keterangan tentang situasi terkini yang terjadi di La Liga (c) La Liga

Bola.net - Perseteruan panas antara Real Madrid dan Javier Tebas kembali memanas. Hanya sembilan hari sebelum La Liga dimulai, tensi meningkat tajam.

Sumber masalah kali ini adalah penolakan pengadilan dan La Liga atas permintaan Madrid menunda laga kontra Osasuna. Los Blancos merasa jadwal itu tidak adil dan merugikan persiapan mereka.

Real Madrid pun langsung menembakkan kritik tajam lewat saluran resmi mereka. Tebas tak tinggal diam, membalas lewat unggahan media sosial dini hari yang kontroversial.

Drama ini memperpanjang sejarah konflik antara Tebas dan Florentino Perez. Ketegangan antarlembaga dan tokoh utama Liga Spanyol makin sulit dijembatani.

1 dari 3 halaman

Real Madrid Tuding Kompetisi Tidak Adil

Keputusan final soal jadwal laga kontra Osasuna jadi pemicu kemarahan Real Madrid. Mereka merasa tidak diberi waktu pramusim yang cukup.

Tanpa basa-basi, Real Madrid TV melontarkan pernyataan pedas. Media resmi klub itu menyebut kompetisi kali ini penuh manipulasi.

"Kompetisi dimulai dalam kondisi yang terdistorsi, dimanipulasi, dan tidak setara," bunyi pernyataan Real Madrid TV seperti dikutip Cadena Cope.

"Mereka sepenuhnya mengabaikan akal sehat. Tak ada perlindungan untuk kesehatan pemain atau keadilan kompetisi."

Tak hanya itu, Madrid juga menuding presiden RFEF Rafael Louzan dan hakim kompetisi bersikap tak netral. Mereka menyebut Louzan “berpaling muka” dan mempertanyakan integritas keputusan hukum yang ada.

2 dari 3 halaman

Tebas Balas Sindiran Lewat Cuitan Dini Hari

Merasa tersudut, Javier Tebas langsung bereaksi cepat. Ia membalas lewat cuitan panjang yang diposting pukul 05.19 pagi waktu setempat.

Sasarannya adalah Miguel Garcia Caba, mantan pengacara yang pernah bekerja di RFEF, La Liga, dan Real Madrid. Caba sebelumnya mengkritik putusan pengadilan yang menolak penundaan laga.

Tebas menuduh Caba memutarbalikkan aturan demi kepentingan klub tertentu. Ia juga menyindir sosok Florentino Perez sebagai “makhluk agung” atau “sosok tertinggi”.

"Untuk informasi lebih lanjut soal siapa yang suka membelokkan aturan, coba tanya Soraya Saenz de Santamaria atau Cristobal Montoro," kata Tebas. Kedua nama itu adalah tokoh politik yang pernah terjerat kasus korupsi.

3 dari 3 halaman

Pernyataan Lengkap Tebas

DARI PENYADAP JADI PENGISI SUARA, PRINSIP “PENGACARA” MIGUEL GARCIA “MENYADAP” DAN KINI “MEMELINTIR”

Miguel, “artikel” milikmu —kalau memang bisa disebut artikel— sama sekali tidak punya substansi hukum, sebagaimana saya tidak punya antusiasme terhadap curling. Hanya ada satu kalimat yang layak dianalisis:

“Ia berlindung di balik regulasi. Selalu regulasi. Tapi kita semua tahu kalau sedang perlu, aturan itu ditafsirkan, disesuaikan, dipelintir. Kali ini, tidak.”

Apa maksudmu, bahwa saat kamu menjadi “pengacara hebat” RFEF dulu, aturan bisa disesuaikan semaumu? Itu yang kamu bela dalam posisi profesionalmu? Atau kamu sedang menyiratkan bahwa hakim kompetisi seharusnya bersikap korup, menafsirkan aturan sesuai kehendak “Sang Makhluk Tertinggi”? MEMELINTIRNYA. Walaupun si “makhluk agung” itu sudah ahli dalam memelintir dan memperdagangkan... coba saja tanya Montoro, Soraya, dan satu orang almarhum yang tidak akan saya sebut namanya karena menghormati yang telah tiada. (Cerita ini masih panjang, tapi pembaca jangan lupa: kebetulan, saya tercantum dalam dokumen “kantor” milik Montoro. Kita menuju akhir tanpa MEMELINTIR, mereka yang MELINTIR adalah yang lain, bersambung...)

Dan mari kita ingat konteksnya: setelah menjabat di berbagai institusi, kini kamu kembali ke orbit Real Madrid sebagai direktur atau pengajar dalam program Magister Hukum Olahraga milik klub itu.

Kamu bicara soal permusuhan terhadap Real Madrid. Tapi kamu salah mengidentifikasi siapa lawannya:

  • Yang mengajukan tuntutan pidana terhadap saya adalah Real Madrid.
  • Yang empat kali mencoba mendiskualifikasi saya di CSD adalah manajemen Real Madrid, dan itu dengan upaya MEMELINTIR aturan.
  • Yang mengajukan lebih dari 100 keluhan terhadap La Liga adalah manajemen Real Madrid.

Oh iya, sungguh menarik bahwa Real Madrid, meskipun kesepakatan kolektif menyebut masa libur berakhir pada 30 Juli, malah memberi pemainnya empat hari libur tambahan, dan baru memulai pramusim empat hari lebih lambat. Kenapa? Apakah “Makhluk Tertinggi” sudah tahu sebelumnya bahwa aturannya akan DIPUTAR?

Dan tidak, Miguel, ini bukan tentang menafsirkan “integritasmu.” Kalau iya, kamu seharusnya juga risau soal ini:

  • Chelsea, finalis Piala Dunia Antarklub, selesai lebih lambat dari Real Madrid... tapi memulai Premier League dua hari lebih cepat.
  • Di Prancis, PSG dan klub finalis lainnya juga mulai lebih awal tanpa ada yang mempertanyakan atau berusaha MEMELINTIR aturan.