Putra Carlo Ancelotti Akhirnya Menjadi Pelatih Kepala, Klub Pilihannya Mengejutkan!

Putra Carlo Ancelotti Akhirnya Menjadi Pelatih Kepala, Klub Pilihannya Mengejutkan!
Asisten pelatih Real Madrid Davide Ancelotti dalam laga La Liga melawan Alaves di Stadion Mendizorroza. (c) AP Photo/Miguel Oses

Bola.net - Davide Ancelotti, mantan asisten pelatih Real Madrid dan putra dari legenda Carlo Ancelotti, resmi memulai karier manajerialnya. Setelah empat tahun bersama Los Blancos, ia memilih Botafogo sebagai langkah pertamanya memimpin sebuah tim.

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat sebelumnya ia sempat dikaitkan dengan sejumlah klub Eropa. Namun, Davide justru memilih tantangan baru di Brasil, menggantikan Renato Paiva yang sukses membawa Botafogo juara liga dan Copa Libertadores.

Selama ini, nama Davide kerap muncul dalam bursa pelatih di Eropa, termasuk dari Everton, Reims, hingga Rangers. Namun, ia memilih jalur berbeda dengan merambah sepak bola Amerika Selatan.

Kini, ia akan bekerja tanpa sang ayah untuk pertama kalinya, meski tetap bisa berdekatan karena Carlo Ancelotti kini menangani Timnas Brasil. Bagaimana perjalanan Davide hingga sampai di titik ini?

1 dari 4 halaman

Pilihan Mengejutkan ke Botafogo

Davide Ancelotti resmi menandatangani kontrak dengan Botafogo, klub yang baru saja meraih gelar liga Brasil dan Copa Libertadores. Tantangannya besar, karena ia harus mempertahankan kesuksesan yang dibangun pendahulunya, Renato Paiva.

Botafogo bukan klub sembarangan, melainkan salah satu tim dengan sejarah panjang di Brasil. Davide akan diuji untuk membawa tim ini bersaing di level yang lebih tinggi, baik domestik maupun kontinental.

Keputusannya untuk memulai karier manajerial di luar Eropa cukup mengejutkan. Namun, ini bisa menjadi langkah cerdas untuk membangun identitasnya sendiri di luar bayangan sang ayah.

2 dari 4 halaman

Tolak Tawaran Eropa demi Tantangan Baru

Sebelum memilih Botafogo, Davide sebenarnya mendapat banyak tawaran dari klub-klub Eropa. Everton pernah mendekatinya untuk menjadi manajer utama, sementara Reims, Parma, Como, dan Rangers juga sempat berbicara dengannya.

Bahkan, ia masuk dalam daftar akhir kandidat pelatih Rangers sebelum klub Skotlandia itu memilih Russell Martin. Namun, Davide tampaknya menginginkan pengalaman berbeda dengan mencoba peruntungan di Brasil.

Selama ini, ia selalu bekerja di bawah asuhan ayahnya, dari PSG, Bayern Munchen, Napoli, Everton, hingga Real Madrid. Botafogo menjadi kesempatan pertamanya untuk mandiri sebagai seorang manajer.

3 dari 4 halaman

Tetap Dekat dengan Sang Ayah di Brasil

Menariknya, meski memilih klub Brasil, Davide tetap bisa berdekatan dengan Carlo Ancelotti. Sang ayah kini menjabat sebagai pelatih Timnas Brasil hingga Piala Dunia 2026.

Ini menjadi situasi unik di mana ayah dan anak sama-sama bekerja di negara yang sama, meski dengan peran berbeda. Davide mungkin akan tetap meminta saran dari Carlo, tetapi kali ini ia harus membuat keputusan sendiri di Botafogo.

Kehadirannya di Brasil juga bisa membuka peluang kolaborasi menarik, misalnya dalam hal pemantauan bakat lokal untuk kepentingan tim nasional.

4 dari 4 halaman

Warisan Sukses di Real Madrid

Selama di Real Madrid, Davide dikenal sebagai asisten yang sangat detail, terutama dalam menyusun strategi set-piece. Kontribusinya diakui dalam kesuksesan Los Blancos meraih gelar Liga Champions 2024.

Kini, ia harus membuktikan bahwa kemampuannya tidak hanya efektif di level asisten, tetapi juga sebagai manajer utama. Botafogo menjadi panggung pertamanya untuk menunjukkan kualitas kepemimpinan sejati.

Jika berhasil, bukan tidak mungkin klub-klub top Eropa akan semakin serius mendatanginya di masa depan. Langkah pertamanya di Brasil ini bisa menjadi fondasi penting bagi karier manajerialnya.