
Bola.net - Real Madrid dikabarkan berniat untuk membangun perimeter keamanan di sekitar Valdebebas, markas latihan klub. Real Madrid kini tengah berupaya mendapat izin untuk membuat fasilitas keamanan anti-drone.
Valdebebas menjadi markas dari tim Real Madrid. Ada beberapa fasilitas penting Si Putih dalam kompleks tersebut. Selain lapangan untuk latihan tim utama ada pula Alfredo di Stefano Stadium, yang biasa dipakai oleh tim Castilla.
Real Madrid berupaya meningkatkan sisi keamanan kompleks mereka tersebut. Sebab, belakangan sering terjadi tindak kejahatan kepada pemain sepak bola. Beberapa pemain rumahnya disatroni rampok ketika sedang berlaga.
Selain itu, Real Madrid juga tengah berupaya mengantisipasi penyusup yang akan memata-matai pemain atau bahkan aktivitas latihan klub. Karena itu, Real Madrid ingin membangun fasilitas keamanan anti-drone di sekitar Valdebebas.
Real Madrid Harus Minta Izin untuk Pasang Anti-Drone
Dikutip dari Marca, Real Madrid kini tengah mengupayakan pemasangan anti-drone di markas latihan. Akan tetapi, prosesnya tidak akan mudah. Real Madrid harus mendapatkan izin dari otoritas keamanan kota sebelum memasang anti-drone.
Real Madrid kini tengah meminta izin dari kepolisian dan Atletico Madrid untuk memasang anti-drone. Sebab, tempat latihan Real Madrid ini terletak dengan bandara Madrid-Barajas Adolfo Suarez, yang punya aktivitas begitu tinggi.
Secara keamanan, Valdebebas sudah cukup aman. Namun, dari sisi olahraga, Real Madrid khawatir terjadi penyusupan. Mereka takut bakal ada pesawat tanpa awak [drone] yang mereka latihan klub. Selain itu, biasa saja drone dipakai untuk niat jahat lain seperti mengintai pemain.
Selama ini, kawasan udara Valvedebas tidak terdapat aturan khusus soal penggunaan drone. Karena itu, publik bebas untuk menerbangkan drone, terutama untuk merekam olahraga ekstrem dan aktivitas lainnya.
Berkaca Kasus Copa Libertadores
Upaya sebuah klub mengirim penyusup untuk mengintai latihan klub lawan belakangan memang sedang marak. Beberapa waktu lalu, ada kasus Leeds United yang cukup ramai dibahas oleh media-media di Inggris. Hal ini dianggap tidak etis dalam sepak bola.
Kaus lain terjadi pada ajang Copa Libertadores. Gremio melakukan aksi mata-mata terhadap lawan mereka, Lanus. Real Madrid tidak ingin kasus serupa menimpa mereka di masa depan.
Sementara itu, belakangan tim asal Spanyol juga memakai drone sebagai perangkat latihan. Granda memakai drone untuk memantau pergerakan pemain dari atas lapangan. Hal ini dianggap bisa memberi sudut panjang yang lebih luas bagi pelatih untuk melakukan evaluasi pada kinerja pemain.
Sumber: Marca
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 16:56
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 18:14
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 18:02
-
Tim Nasional 22 Oktober 2025 17:48
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 17:30
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 17:21
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 17:21
MOST VIEWED
- Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
- Formasi Eksperimen Hansi Flick: Trio Bardghji, Rashford, dan Yamal Siap Uji Taji di Barcelona vs Olympiacos
- Hasil Getafe vs Real Madrid: Tuan Rumah 2 Kartu Merah, Mbappe Tentukan Kemenangan
- Tak Bisa Berhenti Cetak Gol, Musim Ini Memang Musimnya Kylian Mbappe!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...