
Bola.net - Pertemuan dua raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, selalu ditunggu. Nama besar kedua tim di altar sepak bola Negeri Matador tidak lagi terbantahkan.
Minggu (11/4/2021) dini hari WIB, Real Madrid dan Barcelona akan bertemu. Laga El Clasico ini merupakan pertandingan pekan ke-30 Liga Spanyol.
Tensi pertandingan nanti diprediksi tinggi. Tanda-tandanya terlihat dari posisi klasemen Real Madrid dan Barcelona. Kedua tim saling tempel di peringkat kedua dan ketiga, dengan selisih poin hanya dua angka.
Real Madrid dan Barcelona sama-sama sedang mengejar pemuncak klasemen sementara, Atletico Madrid. Maka dari itu, hasil el clasico nanti bisa jadi ukuran siapa yang paling prospektif dalam mengejar Los Rojiblancos.
Lantas, bagaimana dengan peluang memenangi el clasico nanti? Baik dari kubu Real Madrid, maupun Barcelona.
Untuk menjawabnya, mari kita lihat dari skema permainan yang menjadi andalan pelatih kedua tim. Real Madrid diarsiteki Zinedine Zidane, sementara Barcelona Ronald Koeman.
Dua pelatih ini sudah pasti gemar memainkan sepak bola menyerang. Jadi, kita tidak akan melihat Real Madrid ataupun Barcelona menerapkan taktik parkir bus, alias bertahan total.
Berikut Bola.net sajikan skema yang biasa diterapkan Zinedine Zidane, dan Ronald Koeman dalam beberapa pertandingan.
Zidane Penuh Fleksibilitas
Ada tiga formasi yang kerap dipakai Zinedine Zidane pada musim ini. Tiga pakem tersebut yaitu 4-3-3, 3-4-2-1, dan 3-5-2.
Skema 4-3-3 dipakai Zinedine Zidane pada pertandingan teranyar Real Madrid melawan Liverpool di leg pertama babak perempat final Liga Champions 2020/2021, Rabu (7/4). Hasilnya, Los Blancos menang 3-1.
Namun, dalam beberapa pertandingan lainnya, pelatih berusia 48 tahun itu suka memakai formasi berbeda. Contohnya saat menggunakan pakem tiga pemain belakang dengan variasi 3-4-2-1 dan 3-5-2.
Fakta itu memperlihatkan jika Zidane adalah pelatih yang fleksibel. Bisa menerapkan formasi yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan tim.
Untuk komposisi pemain inti atau starter, pelatih asal Prancis itu jarang mengubahnya dalam beberapa laga terakhir. Empat bek diisi Lucas Vazquez, Raphael Varane, Sergio Ramos, dan Ferland Mendy.
Kemudian tiga gelandang yang mengisi lapangan tengah adalah Luka Modric, Casemiro, dan Toni Kroos. Sedangkan tiga penyerang ditempati Karim Benzema sebagai striker tengah atau targetman, dengan diapit Marco Asensio dan Vinicius Junior.
Kemudian beberapa pemain pelapis yang sering diberi kesempatan adalah Nacho, Federico Valverde, hingga Rodrygo. Sementara di posisi kiper sudah paten jadi milik Thibaut Courtois.
Ronald Koeman Gemar Mengincar Dominasi Lini Tengah
Dari kubu Barcelona, pelatih Ronald Koeman nyaris tidak pernah mengubah formasi permainan. Ia paling sering memakai pakem 3-4-3, dengan turunan 3-4-2-1.
Dilihat dari formasi itu, Ronald Koeman dianggap selalu mengincar dominasi di lapangan tengah. Dengan menumpuk banyak anak asuhnya di pos sentral, diharapkan aliran bola dan keseimbangan permainan menjadi stabil.
Dengan memiliki keseimbangan permainan dan aliran bola yang lancar, maka transisi dari bertahan ke menyerang bisa mudah dikendalikan. Begitu pula sebaliknya.
Pemain tengah yang paling sering diturunkan Ronald Koeman adalah Frenkie Sergino Dest, Sergio Busquets, Pedri, dan Jordi Alba. Lalu ditunjang dua penyerang sisi sayap yakni Lionel Messi dan Antoine Griezmann, dengan satu striker gantung yaitu Ousmane Dembele.
Kemudian di posisi kiper sudah pasti diisi Marc-Andre ter Stegen. Sedangkan tiga pemain belakang yang kerap dimainkan adalah Oscar Mingueza, Samuel Umtiti, dan Clement Lenglet. Frenkie de Jong juga kadang ditempatkan sebagai bek tengah.
Barcelona yang selalu ingin dominan di lapangan tengah, untuk kombinasi permainan yang dilakukan saat menyerang adalah melalui sayap. Artinya ketika bola sudah keluar dari sentuhan para pemain tengah, orientasi gelandang akan mendistribusikan bola ke pertahanan lawan lewat sayap kanan atau kiri.
Nah, sosok sentral dalam serangan lewat sayap ini adalah Lionel Messi. Ia biasa menusuk dari sisi sayap, lalu mengiris ke dalam area penalti lawan.
Pilihan Barcelona lebih sering menyerang dari sayap karena ingin memaksimalkan aliran bola cepat sampai ke pertahanan lawan. Sebab, posisi sayap menjadi area yang paling sering ditinggalkan bek ketika membantu serangan sehingga ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk transisi permainan cepat.
Tebak Pemenang El Clasico
(Bola.net/Fitri Apriani)
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Prediksi Real Madrid vs Barcelona 11 April 2021
- Data dan Fakta La Liga: Real Madrid vs Barcelona
- Penampakan Starting XI Barcelona vs Real Madrid di EL Clasico: Griezmann Dicadangkan?
- Kutukan Cristiano Ronaldo dan Kemungkinan El Clasico Terakhir Lionel Messi
- 5 Pemain yang Bisa Diandalkan Real Madrid untuk Bungkam Barcelona
- Thibaut Courtois, Alasan Puasa Gol Lionel Messi di El Clasico 3 Tahun Terakhir
- Kalah di El Clasico Pertama, Begini kata Koeman Jelang El Clasico Kedua Besok
- Simpati Ronald Koeman: Real Madrid Terlalu Banyak Dikritik Musim Ini
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:12
MOST VIEWED
- Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
- Formasi Eksperimen Hansi Flick: Trio Bardghji, Rashford, dan Yamal Siap Uji Taji di Barcelona vs Olympiacos
- Hasil Getafe vs Real Madrid: Tuan Rumah 2 Kartu Merah, Mbappe Tentukan Kemenangan
- Tak Bisa Berhenti Cetak Gol, Musim Ini Memang Musimnya Kylian Mbappe!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...