Terungkap Alasan Laga Real Madrid Kerap Buntu di Era Xabi Alonso

Terungkap Alasan Laga Real Madrid Kerap Buntu di Era Xabi Alonso
Kylian Mbappe mengeksekusi penalti dalam laga Copa del Rey antara Talavera vs Real Madrid, Kamis (18/12/2025). (c) AP Photo/M. Berengui

Bola.net - Real Madrid kembali meraih kemenangan, kali ini atas Talavera (3-2) di ajang Copa del Rey. Namun, hasil tersebut kembali diiringi rasa tidak nyaman karena laga harus diselesaikan dengan ketegangan hingga menit akhir.

Di tengah situasi itu, posisi Xabi Alonso masih berada dalam sorotan. Klub berencana mempertahankannya hingga Supercopa Spanyol, meski hasil buruk dalam waktu dekat bisa mengubah arah keputusan.

Kondisi permainan tim menjadi perhatian utama. Dalam diskusi di program El Larguero, sejumlah catatan kritis muncul terkait performa dan identitas permainan Real Madrid saat ini.

1 dari 3 halaman

Kritik atas Cara Real Madrid Menjalani Pertandingan

Kritik atas Cara Real Madrid Menjalani Pertandingan

Reaksi Jude Bellingham dalam laga Copa del Rey antara Talavera vs Real Madrid, Kamis (18/12/2025). (c) AP Photo/M. Berengui

Di El Larguero, analis sepak bola Spanyol, Manu Carreno membahas situasi Real Madrid bersama Alvaro Benito. Fokus pembicaraan bukan hanya soal masa depan pelatih, tetapi juga minimnya ide permainan tim.

Alvaro Benito menilai babak pertama Real Madrid melawan Talavera berjalan cukup solid. Namun ia melihat adanya perubahan sikap setelah keunggulan dua gol tercipta.

"Babak pertama serius, tetapi ada sedikit penurunan intensitas ketika skor sudah 0-2," ujar Alvaro Benito.

Ia mempertanyakan keputusan tim yang tetap bertahan terlalu dalam. Menurutnya, pendekatan itu justru membuka peluang bagi lawan untuk kembali ke pertandingan.

"Saya tidak mengerti momen-momen ketika terus bertahan dengan garis rendah dan terlalu ke belakang, membiarkan lawan mengirim umpan silang dan memberi mereka peluang memaksa perpanjangan waktu," lanjutnya.

2 dari 3 halaman

Masalah Bukan Lawan, tetapi Ide Permainan

Masalah Bukan Lawan, tetapi Ide Permainan

Aksi penyelamatan Andriy Lunin dalam laga Copa del Rey antara Talavera vs Real Madrid, Kamis (18/12/2025). (c) AP Photo/M. Berengui

Benito menegaskan bahwa kesulitan Real Madrid bukan semata karena kualitas lawan. Ia menilai masalah tersebut muncul hampir di setiap pertandingan.

Menurutnya, ada aspek-aspek permainan yang masih menjadi hambatan bagi tim. Hal inilah yang membuat Real Madrid kerap gagal menutup laga lebih awal.

Meski begitu, Benito menilai keputusan klub mempertahankan Xabi Alonso hingga Supercopa sebagai langkah yang tepat. Ia menekankan bahwa hasil yang diraih sejauh ini belum cukup buruk untuk memicu pemecatan.

"Hasilnya tidak cukup buruk untuk melakukan pemecatan. Real Madrid masih berada di posisi yang baik di Liga Champions dan liga, tetapi sensasi yang kita rasakan lebih buruk daripada kenyataannya," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Tidak Ada Solusi Instan di Bangku Cadangan

Alvaro Benito juga menilai Real Madrid tidak memiliki alternatif yang mampu langsung memperbaiki situasi. Ia merujuk pada rekam jejak Xabi Alonso sebelumnya.

"Kita sudah melihat Leverkusen-nya dan mereka bermain sangat bagus. Sekarang tinggal melihat apakah dia benar-benar bisa memaksakan idenya," ujarnya.

Namunm ia mengakui bahwa tugas tersebut tidak mudah. Menurut Benito, Real Madrid saat ini justru semakin jauh dari tim dengan identitas permainan yang jelas.

Ia juga menanggapi rumor nama-nama lain yang dikaitkan sebagai pengganti Alonso. Menurutnya, opsi tersebut tidak menjamin perubahan signifikan.

"Alternatifnya juga tidak membuat saya yakin bahwa situasi akan langsung terselesaikan, karena masalah Real Madrid lebih pada gagasan bermain. Atau lebih tepatnya, pada ketiadaan gagasan, baik saat menyerang maupun bertahan," katanya.

Benito menutup dengan menyoroti gol pertama Talavera sebagai contoh nyata. Ia menyebut momen itu mencerminkan masalah organisasi dan absennya gagasan permainan yang benar-benar tertanam di lapangan.