Arkhan Fikri Dipanggil ke Timnas Indonesia, Ini Kata Pelatih Arema FC

Bola.net - Fernando Valente angkat bicara ihwal pemanggilan Arkhan Fikri ke Timnas Indonesia untuk laga kontra Brunei Darussalam, pada babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pelatih Arema FC ini mengaku bahwa pemanggilan ini bakal membuat tugasnya lebih berat.

"Saat ini, ada satu pemain kami yang dipanggil ke Timnas Indonesia, yaitu Arkhan. Sebelumnya, pada awal masa persiapan lalu, ia juga juga harus absen empat pekan. Ini yang menjadi kesulitan kami," ucap Valente.

Menurut Valente, ia sebenarnya berharap Arkhan bisa mengikuti sesi latihan bersama skuad Arema FC pada dua pekan jeda kompetisi tersebut. Pasalnya, menurut pelatih asal Portugal ini, ia perlu Arkhan agar bisa menyamakan level pemain yang dimilikinya saat ini.

"Namun, saat ini, kami tak bisa menahannya. Kendati ia tak di sini, kami harus tetap membenahi pergerakan kolektif," sambungnya.

Sebelumnya, nama Arkhan Fikri masuk dalam daftar 26 pemain Timnas Indonesia yang akan berlaga kontra Brunei Darussalam. Laga ini akan dihelat dengan sistem kandang-tandang.

Ini merupakan kali pertama Arkhan menjalani pemanggilan Timnas Indonesia. Namun, pemain 18 tahun ini sudah sempat beberapa kali memperkuat Indonesia di kelompok umur.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

Kesulitan Hadapi Pemain Senior

Lebih lanjut, menurut Valente, kerapnya Arkhan absen dalam menyiapkan diri bersama tim bakal membuatnya kesulitan. Bahkan, pengalamannya malang-melintang bersama tim Indonesia kelompok umur tak akan banyak membantunya bersaing dengan pemain-pemain senior di kompetisi Liga 1.

"Terkadang, kita harus paham bahwa berkompetisi di Liga 1 bersama pemain-pemain yang lebih senior, yang lebih kuat, bisa menjadi sangat sulit. Bahkan untuk seorang Arkhan. Selama ini, ia hanya terbiasa di timnas kelompok umur. Perbedaan ini akan membuatnya kesulitan," tutur Valente.

"Ketika kita memainkan Arkhan dalam permainan, ia akan kesulitan karena ia bakal harus menghadapi pemain-pemain agresif dan lebih senior. Ini sebabnya, ia harus memahami pergerakan kolektif karena ini akan membuat kerjanya kian mudah," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)