Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek

Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Starting XI Timnas Malaysia pada laga Kualifikasi Piala Asia 2027 lawan Laos (c) Dok. Malaysia National Team/@malaysia_nt

Bola.net - Pemain naturalisasi Timnas Malaysia, Gabriel Felipe Arrocha (Gabriel Palmero), melakukan kesalahan besar saat menjalani sidang Komite Banding FIFA. Kesalahan ini terkait kasus pemalsuan dokumen yang tengah ditangani FIFA.

Dokumen resmi setebal 63 halaman yang dirilis FIFA pada Selasa (18/11/2025) mencatat blunder Arrocha. Bek berusia 23 tahun itu sempat keceplosan saat menjawab pertanyaan penyelidik.

Awalnya, Gabriel menyebut kakeknya lahir di Venezuela dan neneknya lahir di Spanyol. Namun, dalam transkrip wawancara, ia mengoreksi bahwa neneknya sebenarnya lahir di Malaysia.

“Kakek saya lahir di Venezuela dan nenek saya di Spanyol. Maksud saya Malaysia, maaf,” ujar Arrocha saat memberikan keterangan kepada FIFA mengenai asal-usul keluarganya hingga proses naturalisasinya di Timnas Malaysia.

1 dari 3 halaman

Tak Meneliti Berkas

Dalam laporan lengkap Komite Banding FIFA, Arrocha mengaku sama sekali tidak meneliti dokumen keluarganya yang diberikan ayahnya kepada agen untuk proses naturalisasi.

“Saya bahkan tidak tertarik. Menurut apa yang keluarga saya ceritakan, dia lahir di Malaysia,” ujar pemain yang terakhir membela klub Spanyol, CD Tenerife, sebelum disanksi FIFA.

FIFA menilai jawaban Arrocha yang bertentangan menimbulkan kecurigaan kuat bahwa terjadi pemalsuan dokumen dalam proses naturalisasi pemain asing yang dilakukan FAM.

Selain itu, Arrocha juga mengaku bingung dengan ketidaksesuaian dalam akta kelahiran kakek-neneknya. Ia menyatakan hanya mengandalkan agen dan orang-orang di sekitarnya selama proses naturalisasi.

2 dari 3 halaman

FIFA Soroti Ketidaksesuaian Dokumen

FIFA menyoroti bahwa Arrocha tidak bisa menunjukkan salinan dokumen yang diserahkan kepada agennya. Pemeriksaan hanya dapat dilakukan terhadap akta kelahiran neneknya yang diberikan FAM dalam penyelidikan.

Selain itu, FIFA mengacu pada akta kelahiran yang diperoleh administrasi FIFA serta akta kelahiran resmi dari pemerintah Malaysia terkait Maria Belen Conception Martin, lahir 16 Mei 1956.

“Oleh karena itu, komite menganggap pernyataan Pemain 1 selama sidang sangat penting. Dia adalah pemain terakhir yang diwawancarai, dan jawaban pertamanya saat ditanya tentang tempat kelahiran neneknya adalah ‘Spanyol’, tetapi dia kemudian memperbaiki dirinya dan mengatakan ‘Malaysia’.”

“Kata-katanya yang tepat adalah: ‘Kakek saya lahir di Venezuela dan nenek saya di Spanyol… Maksud saya Malaysia, maaf,’” tulis dokumen Komite Banding FIFA pada paragraf 145, 146, dan 147.

3 dari 3 halaman

FIFA Tolak Banding FAM

Pernyataan Arrocha muncul bersamaan dengan rilis keputusan FIFA setebal 63 halaman yang menolak banding Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkait skandal tujuh pemain naturalisasi ilegal.

Ketujuh pemain yang terlibat dalam skandal itu adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.

Keputusan Komite Banding FIFA yang ditetapkan pada 3 November 2025 dipimpin oleh Neil Eggleston dari Amerika Serikat sebagai ketua, dengan anggota Dan Kakaraya (Papua Nugini) dan Samuel Ram (Fiji).

FIFA menolak alasan FAM yang menyebut adanya “kesalahan teknis dalam proses pengiriman dokumen yang dilakukan oleh staf administrasi” saat mendaftarkan tujuh pemain tersebut.

Disadur dari: Bola.com (Radifa Arsa, Wiwig Prayugi) 18 November 2025