Cerita SEA Games 2025: Berburu Kuliner Halal Khao Soi, Mie Kari Bersejarah di Chiang Mai

Bola.net - Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke suatu negara tanpa mencicipi kuliner lokalnya. Di sela meliput Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025, Selasa (09/12/2025), Bola.com mencoba salah satu makanan khas Chiang Mai, yaitu Khao Soi.

Selama tiga hari di Thailand, susah rasanya menemukan makanan halal, termasuk Khao Soi. Namun, kali ini, kami menemukan tempat yang menjual Khao Soi halal.

Nama warungnya adalah Khao Soi Pa Pai. Letaknya tak jauh dari Kota Tua Chiang Mai, yaitu sekitar empat kilometer.

Sebelum memasuki toko, pelanggan sudah diyakinkan dengan banner bertulis 'association muslimah'. Jika kurang yakin, anda bisa bertanya kepada pedagangnya. Mereka akan menunjukkan menu makanan yang dijual berupa Khao Soi ayam dan daging sapi.

Suasana juga terlihat lebih jelas ketika sudah duduk di meja makan. Sejumlah pelanggan ada yang memakai hijab dan beberapa pelanggan lain yang datang mengucapkan "assalamualaikum".

Mie Kari Lezat yang Bersejarah

Khao Soi sangat terkenal di Thailand bagian utara, termasuk Chiang Mai. Hal itu karena makanan tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Lanna.

Maka dari itu, Khao Soi juga populer di Myanmar dan Laos yang berbatasan dengan Thailand karena daerah tersebut masih masuk ke dalam kekuasaan Kerajaan Lanna.

Khao Soi sendiri terdiri dari mie basah, mie kering, dan daging lalu dicampur dengan kuah kari. Kuahnya biasanya dibuat dengan santan, perasan jeruk nipis, bawang merah, dan sayuran acar.

Rasanya jelas lezat. Apalagi dengan catatan kuliner Thailand yang tak pernah mengecewakan.

Kurang Thai Tea

Kelezatan Khoi Soi halal tersebut sayangnya gagal ditutup dengan segarnya minuman Thai Tea. Saat bola.com memesan menu tersebut, mereka mengatakan tidak menjualnya.

"Maaf kami tidak menjual minuman Thai Tea," ujar salah satu pedagang Khao Soi Pa Pai.

Meskipun begitu, hal tersebut tak begitu berarti. Apalagi dengan kelezatan Khoi Soi yang dibanderol seharga 50 bath atau jika dirupiahkan menjadi sekitar Rp25.000.

Penulis: Bagaskara Lazuardi