Dari Timnas Indonesia U-23 ke Senior, Football Institute Sajikan Statistik Shin Tae-yong, Gerald Vanenburg, dan Patrick Kluivert

Dari Timnas Indonesia U-23 ke Senior, Football Institute Sajikan Statistik Shin Tae-yong, Gerald Vanenburg, dan Patrick Kluivert
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert di laga FIFA Matchday melawan Chinese Taipei, 5 September 2025. (c) Bola.net/Abdul Aziz

Bola.net - Football Institute merilis analisis berbasis data mengenai kinerja pelatih Timnas Indonesia. Data itu membandingkan catatan Gerald Vanenburg dan Shin Tae-yong di level Timnas Indonesia U-23 serta Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong di level senior.

Shin Tae-yong melatih Timnas Indonesia U-23 pada periode 2021 hingga 2025. Dalam rentang itu, ia mencatat 21 pertandingan dengan hasil sebelas kemenangan dan sepuluh kekalahan.

Dari total laga tersebut, Garuda Muda mencetak 57 gol dan kemasukan 42 kali. Angka itu menjadi dasar perbandingan performa dengan pelatih berikutnya.

Pada tahun pertamanya, Shin Tae-yong meraih dua kemenangan dari empat pertandingan atau 50 persen kemenangan. Namun, ia juga menelan dua kekalahan dan gagal menjaga konsistensi hasil.

Di Piala AFF U-23 2023, Shin Tae-yong berhasil mempersembahkan gelar runner-up. Sementara itu, di Kualifikasi Piala Asia U-23 2022, langkahnya terhenti setelah kalah dari Australia.

1 dari 3 halaman

Hasil Gerald Vanenburg

Gerald Vanenburg baru ditunjuk menangani Timnas Indonesia U-23 pada Juli 2025. Debutnya berjalan mulus dengan kemenangan 8-0 atas Brunei Darussalam di Piala AFF U-23 2025.

Secara keseluruhan, Vanenburg sudah mendampingi Timnas Indonesia U-23 dalam delapan pertandingan. Hasilnya empat kemenangan, dua imbang, dan dua kekalahan dengan catatan 22 gol serta sembilan kebobolan.

Persentase kemenangan Vanenburg di tahun pertama sama dengan Shin, yaitu 50 persen. Bedanya, ia memimpin lebih banyak pertandingan dan mencatat dua hasil imbang, meski tetap gagal ke Piala Asia U-23 2026.

Perbedaan situasi juga terlihat pada persiapan tim. Shin pernah mendapat kesempatan training camp di Tajikistan, sedangkan Vanenburg tidak memiliki fasilitas serupa.

Di level senior, Shin Tae-yong menukangi Timnas Indonesia sejak 2020. Dari 60 pertandingan, ia mencatat 26 kemenangan, 14 hasil imbang, dan 20 kekalahan.

2 dari 3 halaman

Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert

Pada tahun pertamanya, Shin Tae-yong membukukan 46,7 persen kemenangan. Ia juga mencatat 20 persen imbang dan 33 persen kekalahan dari total 15 pertandingan.

Capaian terbaik Shin Tae-yong di periode awal adalah runner-up Piala AFF 2022. Selain itu, ia mencatat dua kemenangan penting di Kualifikasi Piala Asia 2023.

Patrick Kluivert mulai menangani timnas senior pada Januari 2025 menggantikan Shin Tae-yong. Tugas utamanya adalah menyelesaikan sisa Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Kluivert berhasil membawa Timnas Indonesia ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Hasilnya dua kemenangan atas China dan Bahrain, serta dua kekalahan dari Jepang dan Australia.

3 dari 3 halaman

Perbedaan

Founder Football Institute, Budi Setiawan, menilai secara persentase, ketiga pelatih tidak memiliki perbedaan mencolok di tahun pertama. Namun, konteks tekanan dan target tiap pelatih berbeda.

"Secara persentase, tidak ada perbedaan signifikan. Namun, jika bicara tekanan mental dan ekspektasi, Kluivert menghadapi tuntutan lolos putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, sedangkan Vanenburg berada di bawah tekanan menuju Piala Asia U-23 2026 dan Olimpiade 2028," ujar Budi.

"Materi pemain Timnas Indonesia U-23 yang mencapai semifinal Piala Asia 2024 sudah berproses lama bersama Shin. Sementara Vanenburg baru bekerja hitungan bulan dengan skuad yang berbeda."

"Kredit tinggi layak diberikan kepada Kluivert karena mampu membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia menghadapi lawan dengan kualitas di atas Indonesia tanpa kesempatan training camp," imbuh Budi.

(Bola.net/Fitri Apriani)