
Bola.net - Ketua Joint Committee (JC), Todung Mulya Lubis, mengaku kecewa dengan banyak pihak yang melakukan penafsiran sepihak terkait hasil rapat kedua JC di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/9). Misalnya saja, soal pengelolaan tim nasional Indonesia.
Menurut pengacara kelahiran Muara Butong, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, 4 Juli 1949 tersebut, sangat tidak benar jika pengelolaan Timnas kini berada di bawah kendali JC. Ditegaskannya, JC hanyalah sebatas membantu mengharmonisasikan timnas sehingga terbangun skuad yang tangguh untuk berkompetisi di level internasional.
Sebagai catatan, Timnas senior kini tengah mempersiapkan diri untuk tampil di ajang Piala AFF 2012. Sementara Timnas U-22, diproyeksikan untuk turun gelanggang di SEA Games Myanmar pada 2013.
"Satgas AFC dan FIFA hanya mengakui satu Timnas, yakni di bawah kendali PSSI. Karena itu, saya prihatin dengan pemberitaan yang menyebutkan jika Timnas berada di bawah JC. Itu pemahaman yang terbalik-terbalik," tutur pendiri The Law Office Of Mulya Lubis And Partners (1991) dan mantan Ketua LBH (Lembaga Bantuan Hukum) tersebut.
Alhasil, Todung meminta supaya para pemain dari kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) yang mendapatkan panggilan membela Timnas untuk segera bergabung dalam pemusatan latihan. Pasalnya, ISL kini sudah diakui AFC dan FIFA.
"Buktinya, dua kompetisi tersebut akan berjalan beriringan hingga musim kompetisi 2014/2015. Selain itu, PSSI pun mengakui ISI melalui Kongres tahunan di Palangkaraya, Maret silam," kata mantan Wakil Ketua Asosiasi Advokad Indonesia (Ikadin) (1999/2000) tersebut.
Selain itu, Presiden dari The Club Pengacara Jakarta (1992/200) tersebut menambahkan jika Ketua Satgas AFC untuk Indonesia Pangeran Abdullah bersedia mengawal dan membantu mencari solusi bagi kemelut sepak bola Indonesia.
"Pangeran Abdullah berpesan agar semua pihak mengedepankan kepentingan nasional dan fokus pada intisari pelaksanaan MoU," tegasnya.
Tidak lupa, Todung juga mengamini pendapat Pangeran Abdullah yang bersama-sama dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti isi pertemuan di Kuala Lumpur.
"Jangan membesar-besarkan masalah yang ada. JC harus menjalankan fungsi untuk mengharmonisasikan pemangku kepentingan sepak bola Indonesia agar mencapai amanah dan tujuan MoU," tutupnya. (esa/mac)
Menurut pengacara kelahiran Muara Butong, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, 4 Juli 1949 tersebut, sangat tidak benar jika pengelolaan Timnas kini berada di bawah kendali JC. Ditegaskannya, JC hanyalah sebatas membantu mengharmonisasikan timnas sehingga terbangun skuad yang tangguh untuk berkompetisi di level internasional.
Sebagai catatan, Timnas senior kini tengah mempersiapkan diri untuk tampil di ajang Piala AFF 2012. Sementara Timnas U-22, diproyeksikan untuk turun gelanggang di SEA Games Myanmar pada 2013.
"Satgas AFC dan FIFA hanya mengakui satu Timnas, yakni di bawah kendali PSSI. Karena itu, saya prihatin dengan pemberitaan yang menyebutkan jika Timnas berada di bawah JC. Itu pemahaman yang terbalik-terbalik," tutur pendiri The Law Office Of Mulya Lubis And Partners (1991) dan mantan Ketua LBH (Lembaga Bantuan Hukum) tersebut.
Alhasil, Todung meminta supaya para pemain dari kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) yang mendapatkan panggilan membela Timnas untuk segera bergabung dalam pemusatan latihan. Pasalnya, ISL kini sudah diakui AFC dan FIFA.
"Buktinya, dua kompetisi tersebut akan berjalan beriringan hingga musim kompetisi 2014/2015. Selain itu, PSSI pun mengakui ISI melalui Kongres tahunan di Palangkaraya, Maret silam," kata mantan Wakil Ketua Asosiasi Advokad Indonesia (Ikadin) (1999/2000) tersebut.
Selain itu, Presiden dari The Club Pengacara Jakarta (1992/200) tersebut menambahkan jika Ketua Satgas AFC untuk Indonesia Pangeran Abdullah bersedia mengawal dan membantu mencari solusi bagi kemelut sepak bola Indonesia.
"Pangeran Abdullah berpesan agar semua pihak mengedepankan kepentingan nasional dan fokus pada intisari pelaksanaan MoU," tegasnya.
Tidak lupa, Todung juga mengamini pendapat Pangeran Abdullah yang bersama-sama dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti isi pertemuan di Kuala Lumpur.
"Jangan membesar-besarkan masalah yang ada. JC harus menjalankan fungsi untuk mengharmonisasikan pemangku kepentingan sepak bola Indonesia agar mencapai amanah dan tujuan MoU," tutupnya. (esa/mac)
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 6 September 2025 21:30
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Bangkit, Garuda Muda Menang Telak!
-
Tim Nasional 6 September 2025 20:34
Marselino Ferdinan Cari Jam Terbang di Slovakia Bersama AS Trencin
-
Tim Nasional 6 September 2025 17:17
Debut Mauro Zijlstra untuk Timnas Indonesia, Impian yang Jadi Kenyataan
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
BERITA LAINNYA
-
tim nasional 6 September 2025 23:51
-
tim nasional 6 September 2025 22:55
-
tim nasional 6 September 2025 22:54
-
tim nasional 6 September 2025 22:40
-
tim nasional 6 September 2025 22:32
-
tim nasional 6 September 2025 22:24
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
- Jadwal Timnas Indonesia di FIFA Matchday September 2025, Live SCTV, Indosiar, dan Vidio
- Link Live Streaming & Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia vs Chinese Taipei di FIFA Matchday Hari Jumat, 5 September 2025
- Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Laos di Indosiar dan SCTV Malam Ini - Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...