Permintaan Khusus Shin Tae-yong kepada Pemain Timnas Indonesia, Ingin Dipanggil Sebutan Ini

Bola.net - Shin Tae-yong sudah resmi diperkenalkan sebagai pelatih Timnas Indonesia. Arsitek asal Korea Selatan itu bakal memimpin Skuat Garuda selama empat tahun.

Shin menjadi pelatih kedua asal Korea Selatan yang menangani tim Asia Tenggara. Sebelumnya, ada Park Hang-seo yang lebih dulu berkiprah bersama Timnas Vietnam.

Menurut kabar yang berbedar, penunjukan Shin Tae-yong oleh PSSI juga dipicu prestasi yang ditorehkan Park Hang-seo bersama The Golden Warrior. Park disebut berhasil mengubah Vietnam menjadi kekuatan baru di Asia Tenggara.

Pelatih berusia 60 tahun itu bahkan berhasil membawa Timnas Vietnem U-22 merengkuh medali emas cabang sepak bola pada ajang SEA Games 2019 di Filipina. Salah satu kunci keberhasilan Park dan Timnas Vietnam itu diyakini karena metode latihan yang hangat dan bersahabat.

Melansir dari DongA, Selasa (31/12/2019), Park bahkan dipanggil "Papa" oleh penggawa Timnas Vietnam. Seolah tak mau kalah dengan metode yang digunakan Park Hang-seo, Shin juga berencana menggunakan metode latihan yang sama.

Pelatih berusia 50 tahun itu bahkan melontarkan satu permintaan khusus kepada pemin Timnas Indonesia. Permintaan itu berkaitan dengan bagaimana penggawa Tim Garuda harus memanggilnya kelak.

"Karena Park Hang-seo dipanggil "Papa" di Vietnam, saya ingin dipanggil "Saudara" oleh para pemain," kata Shin Tae-yong melansir dari DongA.

Rangkap Jabatan

Shin Tae-yong mendapat kontrak sebagai manajer sekaligus pelatih di Timnas Indonesia. Mantan pelatih Korea Selatan itu juga merangkap jabatan di Timnas Indonesia U-20.

Bersama Shin Tae-yong, PSSI ingin agar Timnas Indonesia lebih baik ke depannya. Apalagi Shin cukup pengalaman menangani tim besar, seperti Timnas Korea Selatan.

Tugas utama Shin adalah untuk bisa membawa Tim Garuda berprestasi di ajang Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. Terlebih, Indonesia berstatus sebagai tuan rumah dalam ajang paling bergengsi di dunia itu.

Sumber: DongA
Disadur dari: Bola.com/Penulis Hesti Puji Lestari/Editor Yus Mei Sawitri
Published: 31 Desember 2019