
Bola.net - Jordi Amat menjadi tambahan tenaga anyar untuk sektor pertahanan Timnas Indonesia. Amat melalui perjalanan karier berliku sebelum akhirnya dinaturalisasi menjadi WNI.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong telah memanggil Amat ke skuad untuk Piala AFF 2022. Amat pun kini berlatih bersama skuad Garuda di Bali.
Selain tambahan teknis di lapangan, kehadirannya diperlukan untuk mengubah mentalitas Indonesia. Asnawi Mangkualam Bahar dkk. memang kerap minder saat menghadapi tim-tim yang terlihat kuat.
Pelatih yang akrab disapa STY itu juga sepertinya menginginkan ada transfer ilmu kepada penggawa Garuda lain, macam Elkan Baggott dan Rizky Ridho. Jika sesuai rencana, pertahanan Indonesia akan lebih matang dan solid pada masa depan.
Dengan segala ekspektasi tersebut, tentu ada pertanyaan sebagus apa permainan Jordi Amat selama ini? Berikut profil pemain berusia 30 tahun tersebut.
Jebolan Akademi Espanyol
Pemain bernama lengkap Jordi Amat Maas ini memulai karier dengan menimba ilmu di akademi Espanyol. Ia mendapatkan kesempatan tampil pertama kalinya untuk tim senior saat menjamu Mallorca di La Liga Spanyol pada musim 2009/2010.
Semusim berselang mukjizat datang saat Juan Forlin dan Ernesto Galan mendapatkan kartu merah kontra Real Madrid. Pelatih Mauricio Pochettino tak punya pilihan selain memainkan Jordi Amat yang belum genap berusia 18 tahun.
Namun, dari sanalah kariernya melesat. Pochettino kesengsem dengan permainannya dan memberikan banyak kesempatan untuknya pada musim tersebut.
Sayangnya, menit bermainnya kembali minim saat Pochettino angkat kaki dari Catalan. Ia pun bertahan hingga akhir musim 2012 dan kemudian memutuskan menerima tawaran dari Rayo Vallecano.
Premier League Jadi Mimpi Buruk
Bersama Rayo Vallecano, Jordi Amat menjadi penampil utama sepanjang musim 2012/2013. Ia menyelesaikan kompetisi dengan 27 penampilan dan satu gol. Hal itu cukup meyakinkan klub Liga Primer Inggris, Swansea City untuk membawanya.
Namun, bermain di negeri impian pesepak bola tersebut, justru membuat kariernya tersendat. Ia hanya menjadi pelapis dari sang kapten Ashley Williams yang tampil sangat solid bersama kompatriotnya asal Spanyol, Chico Flores.
Pada awal musim selanjutnya, Jordi Amat memang membuat gebrakan dengan menjadi pilihan utama. Namun, gangguan ligamen dan fraktur tulang metarsal membuatnya lebih banyak berada di ruang perawatan.
Setelah berjuang cukup lama, akhirnya Jordi Amat mulai kembali mendapatkan tempat utama pada musim 2016/2017. Namun, ia memutuskan kembali ke Spanyol dengan status pinjaman untuk mendapatkan kembali sentuhan terbaiknya.
Hidup Kembali di Spanyol
Kembali ke kampung halaman bisa dikatakan keputusan yang sangat tepat untuk Jordi Amat. Real Betis menjadikannya pemain utama dalam skema tiga bek yang diperagakan pelatih Quique Setien.
Bersama Marc Bartra dan Aissa Mandi, mereka membentuk kekuatan yang cukup hebat. Penampilan solid ketiganya membawa Real Betis menembus zona Eropa. Persembahan manis dalam satu musim kariernya di sana.
Namun, kembali ke Swansea City sudah bukan sebuah opsi. Klub asal Wales itu telah dipastikan turun kasta ke divisi Championship. Beruntung, Rayo Vallcano bersedia menebusnya dengan mahar Rp17,38 Miliar.
Sayangnya, periode keduanya bersama Vallecano berakhir tragis. Jordi Amat gagal menyelamatkan timnya dari jeratan degradasi setelah duduk di posisi juru kunci hingga akhir kompetisi.
Belgia, Malaysia, Hingga Indonesia
Klub kasta tertinggi Belgia, KAS Eupen, bersedia menyelamatkan kariernya yang berbalik 180 derajat dalam kurun waktu dua musim terakhir. Setelah hadir dengan status pinjaman, ia akhirnya resmi ditransfer pada awal musim 2020/2021.
Bersama KAS Eupen, ia bermain dalam 86 penampilan di kompetisi resmi dengan catatan dua gol dan dua assist. Bersama klub ini pula, Jordi Amat pertama kali menyampaikan keinginan membela Indonesia selaku tanah kelahiran leluhurnya.
Untuk beradaptasi dengan atmosfer sepak bola Asia Tenggara, ia lantas mengambil langkah yang terbilang ekstrem. Jordi Amat memutuskan hijrah ke klub kaya raya Malaysia, Johor Darul Ta'zim pada pertengahan Juli 2022.
Walaupun tidak ikut dilibatkan di kompetisi Malaysia Super League, ia masih mendapatkan kesempatan bermain dalam empat laga resmi JDT.
Itu termasuk satu laga di Liga Champions Asia saat mereka dibekap 5-0 oleh wakil Jepang, Urawa Red Diamonds.
Disadur dari: Bola.com (Wahyu Pratama, Benediktus Gerendo Pradigdo) 13 Desember 2022
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 18 September 2025 21:16
Timnas Futsal Indonesia Libas Tanzania 7-1 di Four Nations Cup 2025
-
Liga Spanyol 18 September 2025 13:10
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 19 September 2025 04:05
-
Liga Inggris 19 September 2025 04:01
-
Liga Inggris 19 September 2025 03:52
-
Liga Inggris 19 September 2025 03:39
-
Liga Inggris 19 September 2025 03:21
-
Liga Inggris 19 September 2025 03:04
BERITA LAINNYA
-
tim nasional 18 September 2025 21:16
-
tim nasional 18 September 2025 20:45
-
tim nasional 18 September 2025 18:14
-
tim nasional 18 September 2025 12:21
-
tim nasional 18 September 2025 12:07
-
tim nasional 18 September 2025 12:01
MOST VIEWED
- Emil Audero Luar Biasa! Bikin 9 Penyelamatan Lawan Verona, Cremonese Tempel Ketat Juventus di Papan Atas Serie A
- Rapor Pemain Juventus Saat Paksakan Hasil Imbang Lawan Borussia Dortmund: Dusan Vlahovic Memang Ciamik!
- Hasil Serie A: Jay Idzes Main Penuh dan Dapat Rating 7,1, Sassuolo Tumbangkan Lazio
- Erick Thohir Antisipasi 'Faktor X' di Arab Saudi, Timnas Indonesia Tidak Pakai Hotel yang Disediakan Panitia Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
HIGHLIGHT
- 3 Kandidat Pengganti Robert Lewandowski di Barcelo...
- 5 Target Manchester United yang Gagal Direkrut pad...
- 5 Transfer Termahal Manchester United Era Erik Ten...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...