Sah! Komisi X DPR Setujui Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven untuk Timnas Indonesia

Sah! Komisi X DPR Setujui Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven untuk Timnas Indonesia
Calvin Verdonk di sesi latihan Timnas Indonesia, 31 Mei 2024 (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Komisi X DPR menyetujui naturalisasi dua pemain keturunan untuk Timnas Indonesia. Keduanya yaitu Calvin Verdonk dan Jens Raven.

Komisi X telah menggelar rapat kerja (raker) bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi.

Calvin Verdonk hadir secara langsung di Gedung DPR pada Senin (2/6). Adapun Jens Raven lewat virtual lantaran berada di Prancis untuk membela Timnas Indonesia U-20 di Toulon 2024.

"Komisi X DPR RI memutuskan menyetujui rekomendasi kewarganegaraan RI atas nama Calvin Verdonk dan Jens Raven, dengan catatan bahwa penetapan kewarganegaraan RI ditetapkan oleh instansi yang berwenang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar Wakil Ketua Komisi X sekaligus pimpinan raker, Hetifah Sjaifudian.

1 dari 1 halaman

Tahapan Berikutnya dalam Proses Naturalisasi

Tahapan Berikutnya dalam Proses Naturalisasi

Jens Raven (kiri) berpose dengan Shin Tae-yong dan Rafael Struick (c) Shin Tae-yong Official IG

Biasanya, usai melalui rapat dengan Komisi X dilanjut dengan Komisi II, naturalisasi seorang pemain bakal diputuskan di rapat paripurna DPR, dan berlanjut ke Keputusan Presiden (Keppres).

Dari situ, tahap terakhirnya adalah diambil sumpah kewarganegaraan oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Usai menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), baru melakukan perpindahan federasi.

"Komisi X DPR RI mendorong pemerintah dan PSSI agar memperhatikan seluruh catatan dan rekomendasi yang disampaikan oleh pimpinan dan anggota Komisi X DPR RI pada raker hari ini sebagai langkah untuk membangun prestasi olahraga," tutur Hetifah.

"Khususnya persepakbolaan nasional. Selanjutnya, hasil raker hari ini akan disampaikan dalam rapat paripurna DPR RI untuk diambil keputusan," imbuh politikus Partai Golkar itu.

(Bola.net/Fitri Apriani)