
Bola.net - Nicky Hayden mengaku turut prihatin karena pakar teknis Ducati, Filippo Preziosi tak akan lagi bergabung dalam proyek MotoGP pabrikan asal Italia tersebut.
Preziosi telah menjadi Direktur Teknis Ducati sejak berpartisipasi di MotoGP pada tahun 2003 silam. Namun setelah meraih gelar dunia bersama Casey Stoner pada tahun 2007, tren prestasi Ducati makin melorot. Mereka bahkan tak pernah meraih kemenangan sejak Stoner hengkang ke Honda pada akhir 2010.
Hayden pun mengaku memiliki hubungan baik dengan Preziosi dan merasa akar permasalahan Ducati tidak terletak pada pria berusia 44 tahun tersebut.
"Kami memiliki hubungan yang baik, sayangnya kami tak mampu meraih hasil yang sesuai harapan. Namun jika orang-orang berharap saya menyalahkannya, itu tak akan terjadi," ujar Hayden. "Saya tak ingin pihak luar menyangka Filippo adalah akar permasalahan kami. Ia bahkan punya andil besar dalam tim kami."
Sejak musim 2013, jabatan Preziosi diambil alih oleh mantan pimpinan tim BMW World Superbike, Bernhard Gobmeier. Hayden yang merupakan juara dunia 2006 mengaku tak sabar menanti ide-ide baru pria asal Jerman tersebut.
"Saya ingin melihat ide-ide baru Mr. Gobmeier. Filippo sangat baik dalam menangani motor kami, sayangnya kami tak melangkah maju. Seperti yang dikatakan Mr. Gobmeier, Filippo tidak akan lepas tangan begitu saja. Ia masih ada di Ducati dan tetap akan memberi saran," pungkas The Kentucky Kid.
Setelah tak menjabat sebagai Direktur Teknis Ducati MotoGP, kini Preziosi lebih fokus mengerjakan proyek mesin produksi massal pabrikan yang terkenal dengan warna merah tersebut. (mcn/kny)
Preziosi telah menjadi Direktur Teknis Ducati sejak berpartisipasi di MotoGP pada tahun 2003 silam. Namun setelah meraih gelar dunia bersama Casey Stoner pada tahun 2007, tren prestasi Ducati makin melorot. Mereka bahkan tak pernah meraih kemenangan sejak Stoner hengkang ke Honda pada akhir 2010.
Hayden pun mengaku memiliki hubungan baik dengan Preziosi dan merasa akar permasalahan Ducati tidak terletak pada pria berusia 44 tahun tersebut.
"Kami memiliki hubungan yang baik, sayangnya kami tak mampu meraih hasil yang sesuai harapan. Namun jika orang-orang berharap saya menyalahkannya, itu tak akan terjadi," ujar Hayden. "Saya tak ingin pihak luar menyangka Filippo adalah akar permasalahan kami. Ia bahkan punya andil besar dalam tim kami."
Sejak musim 2013, jabatan Preziosi diambil alih oleh mantan pimpinan tim BMW World Superbike, Bernhard Gobmeier. Hayden yang merupakan juara dunia 2006 mengaku tak sabar menanti ide-ide baru pria asal Jerman tersebut.
"Saya ingin melihat ide-ide baru Mr. Gobmeier. Filippo sangat baik dalam menangani motor kami, sayangnya kami tak melangkah maju. Seperti yang dikatakan Mr. Gobmeier, Filippo tidak akan lepas tangan begitu saja. Ia masih ada di Ducati dan tetap akan memberi saran," pungkas The Kentucky Kid.
Setelah tak menjabat sebagai Direktur Teknis Ducati MotoGP, kini Preziosi lebih fokus mengerjakan proyek mesin produksi massal pabrikan yang terkenal dengan warna merah tersebut. (mcn/kny)
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 24 Oktober 2022 16:24
Yamaha Pede Fabio Quartararo Masih Bisa Juara, Ingat Hayden vs Rossi di MotoGP 2006
-
Otomotif 30 Desember 2021 09:07
MotoGP Berduka: Ayah Nicky Hayden Meninggal Dunia Akibat Kanker
-
Otomotif 7 April 2019 12:55
-
Otomotif 25 Januari 2019 10:00
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 15 Oktober 2025 13:47
-
Piala Dunia 15 Oktober 2025 13:47
-
Liga Inggris 15 Oktober 2025 13:27
-
Piala Dunia 15 Oktober 2025 13:14
-
Piala Dunia 15 Oktober 2025 12:57
-
Piala Dunia 15 Oktober 2025 12:44
HIGHLIGHT
- 5 Kiper Kandidat Pengganti Robert Sanchez di Chels...
- Setelah Kehilangan Giovanni Leoni, Ini 5 Pilihan B...
- Prestasi Langka: 10 Pemain yang Mampu Meraih Ballo...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 5 Pemain yang Berpeluang Besar Raih Ballon dOr 202...
- 5 Pemain Peraih Ballon dOr Terbanyak: Lionel Messi...
- Tampil Impresif di Lapangan, 11 Pemain Ini Malah G...