Kedatangan Son Heung-min Diprediksi Bikin MLS 'Meledak' Seperti Era Beckham dan Kaka

Anindhya Danartikanya | 6 Agustus 2025 14:08
Kedatangan Son Heung-min Diprediksi Bikin MLS 'Meledak' Seperti Era Beckham dan Kaka
Son Heung-min. (c) AP Photo/Ahn Young-joon

Bola.net - Klub Major League Soccer (MLS), Los Angeles FC (LAFC), bersiap untuk mengumumkan salah satu transfer paling bersejarah mereka, yakni kedatangan Son Heung-min. Pengumuman resmi ini akan dilakukan dalam sebuah konferensi pers yang dijadwalkan pada hari Rabu waktu setempat.

Transfer ini dipastikan akan memecahkan rekor pembelian termahal dalam sejarah MLS. LAFC dilaporkan harus membayar mahar sebesar 26,5 juta dolar untuk bisa memboyong sang megabintang dari Tottenham Hotspur.

Advertisement

Son sendiri sebenarnya sudah berada di Los Angeles. Ia bahkan sempat hadir langsung untuk menyaksikan pertandingan LAFC dan mendapatkan sambutan yang sangat meriah dari para penggemar di stadion.

Kedatangan Son ini sekaligus menandai sebuah era baru yang sangat menarik bagi kompetisi MLS. Ia kini akan menjadi salah satu bintang terbesar di liga, bersanding langsung dengan nama legendaris, Lionel Messi.

Kepindahan ini terjadi kurang dari seminggu setelah Son mengumumkan momen perpisahannya yang sangat emosional dengan Tottenham. Lantas, seperti apa detail dari kepindahan yang sukses mengguncang dunia sepak bola ini?

1 dari 6 halaman

Kesepakatan yang Sudah Final

Kesepakatan yang Sudah Final

Son Heung-min saat laga Tottenham vs Newcastle di pramusim di Seoul World Cup Stadium, 3 Agustus 2025. (c) AP Photo/Ahn Young-joon

Kepindahan Son Heung-min ke LAFC pada dasarnya sudah menjadi sebuah kesepakatan yang final. Konferensi pers yang akan digelar hanya tinggal menjadi sebuah seremoni pengumuman resminya saja.

Sinyal kuat ini terlihat saat Son hadir langsung di BMO Stadium pada hari Selasa malam. Ia menyaksikan pertandingan Leagues Cup antara LAFC melawan Tigres dari sebuah tribun mewah.

Namanya bahkan sempat ditampilkan di layar besar stadion dengan tulisan "Selamat Datang Son Heung-min". Hal ini sontak membuat seisi stadion bergemuruh memberikan tepuk tangan yang sangat meriah.

Kesepakatan ini terjadi setelah Son memutuskan untuk tidak memperpanjang masa baktinya di London. Ia memilih untuk mengakhiri satu dekade perjalanannya yang luar biasa bersama dengan Tottenham Hotspur.

2 dari 6 halaman

Momen Perpisahan Son Heung-min yang Emosional

Sebelum terbang ke Amerika, Son Heung-min sempat melakoni laga perpisahan yang sangat emosional di Seoul. Pertandingan pramusim melawan Newcastle United menjadi laga terakhirnya dengan seragam Spurs.

Pada malam yang mengharukan itu, Son bermain selama 65 menit sebelum menyerahkan ban kaptennya kepada Ben Davies. Ia kemudian mendapatkan guard of honor atau pagar kehormatan dari para pemain kedua tim.

Setelah pertandingan, Son mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam. "Ini adalah momen yang sempurna. Saya akan selalu menghargai para penggemar, para pemain, dan juga manajer," ujarnya.

Momen tersebut menjadi penutup yang manis bagi perjalanannya di Tottenham. Ia berhasil meninggalkan warisan berharga setelah mencetak 173 gol dalam 454 penampilan.

3 dari 6 halaman

Wajah Baru Sepak Bola Amerika

Kedatangan Son Heung-min ke LAFC akan secara instan menjadikannya sebagai salah satu dari dua bintang terbesar di MLS. Ia akan bersanding langsung dengan megabintang Inter Miami, Lionel Messi.

Meskipun Messi unggul jauh dalam hal jumlah pengikut di media sosial, Son datang dengan modal yang tak kalah mentereng. Ia memiliki basis penggemar yang sangat besar dari seluruh benua Asia.

Selain itu, Son juga telah menghabiskan lebih dari satu dekade bermain di Premier League. Kompetisi tersebut merupakan liga yang paling banyak ditonton di seluruh dunia saat ini.

Popularitas global yang dimiliki oleh Son dan juga Messi akan menjadi daya tarik utama bagi MLS. Keduanya kini menjadi ujung tombak dari gelombang baru bintang-bintang dunia di Amerika.

4 dari 6 halaman

Gelombang Bintang Dunia di MLS

Son Heung-min dan Lionel Messi tidak sendirian dalam meramaikan panggung MLS. Sejumlah nama besar lainnya juga telah dan akan segera merapat ke kompetisi di Amerika Utara.

Sejak kedatangannya, Messi telah berhasil membawa serta Luis Suarez dan Sergio Busquets. Musim panas ini, Inter Miami juga sukses mendatangkan Rodrigo De Paul dari Atletico Madrid.

Di klub lain, nama-nama seperti Thomas Muller, Wilfried Zaha, dan Miguel Almiron juga akan berkompetisi di MLS. Son sendiri akan bereuni dengan mantan rekan setimnya di Tottenham, Hugo Lloris, yang kini menjadi andalan di bawah mistar gawang LAFC.

Gelombang kedatangan para pemain bintang ini diharapkan bisa kembali mendongkrak popularitas MLS. Apalagi, fenomena ini terjadi menjelang perhelatan akbar Piala Dunia 2026.

5 dari 6 halaman

Sejarah Terulang Kembali

Kedatangan para pemain bintang dengan nama besar bukanlah sebuah fenomena baru bagi kompetisi MLS. Sejarah telah mencatat bahwa kehadiran mereka selalu memberikan dampak yang sangat positif bagi perkembangan liga.

Pada tahun 2007, kedatangan David Beckham berhasil meningkatkan penjualan tiket di seluruh liga sebesar 8,2 persen. Hal serupa juga terjadi saat Thierry Henry dan Robbie Keane datang beberapa tahun kemudian.

Puncaknya terjadi pada tahun 2015 saat para legenda seperti Steven Gerrard, Kaka, Andrea Pirlo, dan Didier Drogba datang secara bersamaan. Momen tersebut berhasil mendongkrak penjualan tiket hingga mencapai 12 persen.

Kini, dengan datangnya Son Heung-min dan bintang-bintang lainnya, tahun 2025 diprediksi akan kembali menjadi tahun yang besar bagi MLS. Mereka siap untuk kembali mencatatkan sejarah baru.

6 dari 6 halaman

Masa Depan Cerah bagi MLS

Waktu kedatangan Son Heung-min ke MLS dianggap sangat tepat dan strategis. Hal ini terjadi tepat satu tahun sebelum perhelatan akbar Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Utara.

Kehadirannya juga datang di saat Komisioner MLS, Don Garber, mengisyaratkan akan adanya perubahan besar di dalam liga. Salah satu wacana yang paling santer dibicarakan adalah perubahan kalender kompetisi agar sejalan dengan liga-liga top Eropa.

Fakta bahwa Son datang di usia yang lebih muda dibandingkan para pendahulunya juga menjadi sebuah sinyal positif. Ini adalah sebuah langkah maju bagi liga yang selama ini terus berusaha untuk membuktikan kualitasnya.

LATEST UPDATE