Preview: Final Piala Asia Rasa Eropa

Editor Bolanet | 29 Januari 2011 09:00
Preview: Final Piala Asia Rasa Eropa
Alberto Zaccheroni (c) Afp
- Final Piala Asia 2011 di Doha, Sabtu (29/1) akan mempertemukan Blue Samurai Jepang dengan Socceroos Australia yang disebut-sebut sebagai final yang penuh aroma Eropa.

Selain bertaburnya pemain kedua tim di liga Eropa seperti Tim Cahill dan Keisuke Honda. Baik Jepang maupun Australia ditangani oleh pelatih asal Eropa.

Australia ditangani oleh pelatih asal Jerman, Holger Osieck, sementara Jepang dilatih Alberto Zaccheroni yang berasal Italia.

Kedua pelatih direkrut sejak tahun lalu setelah putaran final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dan sama-sama membawa gaya melatih masing-masing di Piala Asia 2011.

Berikut profil mengenai kedua pelatih:

Alberto Zaccheroni berhasil menyingkirkan rasa pesimis yang sempat menghinggapi para pendukung tim nasional Jepang karena pelatih berusia 57 tahun ini memang belum memiliki pengalaman luas di kompetisi internasional.

Namun ternyata Zaccheroni mampu mengantar Jepang mencapai final Piala Asia untuk keempat kalinya.

Zaccheroni yang di tanah kelahirannya memang hanya dikenal sebagai pelatih tingkat klub, sukses membawa Jepang menjadi juara grup sebelum menyingkirkan tuan rumah Qatar 3-2 di babak perempat-final dan kemudian mengalahkan musuh abadi Korea Selatan melalui adu penalti di semifinal.

"Saya telah menyampaikan kepada tim nasional Jepang bahwa kami harus bermain dengan berani dan menjaga keseimbangan. Itulah konsepnya," kata Zaccheroni dalam sebuah kesempatan disela-sela penyelenggaraan Piala Asia 2011.

"Tidak peduli tim mana yang dihadapi, kami harus berani untuk memainkan sepak bola gaya Jepang," katanya.

Federasi Sepak Bola Jepang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mencari pengganti pelatih Takeshi Okada dan merekrut Zaccheroni sejak September 2010 lalu dengan kontrak selama dua tahun, tapi kontrak tersebut masih bisa diperpanjang dua tahun lagi, meski pelatih tersebut dinilai tidak memiliki pengalaman internasional.

Sementara Holger Osieck, secara mengejutkan dipilih oleh Australia untuk menggantikan Pim Verbeek, pelatih asal Belanda.

Australia bertanding di Piala Asia 2011 untuk melupakan kekecewaan saat pertama kali tampil di Piala Asia pada 2007. Ketika itu Australia yang diunggulkan untuk tampil sebagai juara, ternyata hanya bisa bertahan sampai perempat-final.

Osieck yang dikenal sebagai ahli strategi, berhasil mengantar Australia sebagai juara grup sebelum kemudian menyingkirkan juara bertahan Irak di perempat-final dan kemudian menghancurkan Uzbekistan 6-0 di semifinal.

"Ini adalah kesuksesan strategi kami. Seluruh pemain berhasil menampilkan permainan bertahan. Kami sangat kompak dan pertahanan kami diawali dengan pemain menyerang, mereka mampu menahan serangan lawan," kata pelatih berusia 62 tahun itu.

"Ketika lawan menggiring bola ke tengah, pemain langsung membuat dinding pagar pertahanan. Kami berhasil menguasai bola dan menampilkan permainan kami. Kedengarannya memang sederhana, tapi perlu waktu cukup lama untuk menjalankan strategi," katanya.

Osieck adalah asisten pelatih Franz Beckenbauer saat Jerman tampil sebagai juara Piala Dunia 1990 dan pernah mengantar Kanada ke tangga juara CONCACAF pada 2000.

Meski hanya dalam waktu singkat, ia juga pernah menangani klub Kanada Vancouver Whitecaps, klub Jerman Bochum dan Fenerbache (Turki). Meski Osieck diikat kontrak sampai Piala Dunia 2014, ujian sebenarnya baginya adalah Piala Asia 2011. 

[polling]168[/polling] (afp/ant/fjr)

TAG TERKAIT

BERITA TERKAIT

LATEST UPDATE