Timnas Nigeria Alami Kejadian Nahas: 16 Jam Ditelantarkan di Bandara hingga Ancam Boikot Lawan Libya

Boikot Lawan Libya

Kapten Timnas Nigeria, William Troost-Ekong mengatakan bahwa skuadnya telah memutuskan untuk tidak memainkan pertandingan tersebut dan meminta pemerintah negaranya untuk turun tangan dan menyelamatkan mereka.

"Pemerintah Libya membatalkan pendaratan kami di Benghazi tanpa alasan,” kata Troost-Ekong di media sosialnya.

"Mereka mengunci gerbang bandara dan membiarkan kami tanpa sambungan telepon, makanan atau minuman. Semua untuk memainkan trik psikologis. Sebagai kapten, bersama dengan tim, kami telah memutuskan bahwa kami tidak akan memainkan permainan ini.”

Libya Membantah

Menteri pengembangan olahraga Nigeria, John Owan Enoh, mengatakan bahwa perhatian utamanya adalah kembalinya tim dengan selamat.

Federasi Sepak Bola Libya (LFF) mengatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan laporan tentang situasi yang dialami oleh tim yang sedang dalam perjalanan, namun membantah adanya dugaan pelanggaran.

"Kami sangat menghormati rekan-rekan Nigeria kami dan ingin meyakinkan mereka bahwa pengalihan penerbangan mereka tidak disengaja,” katanya.

"Kami dengan tegas menolak segala klaim yang menyatakan adanya kecurangan atau sabotase dalam situasi ini. Kami berharap kesalahpahaman ini dapat diselesaikan dengan pengertian dan niat baik.”

CAF Ambil Tindakan

Sementara, Konfederasi Sepak Bola Afrika Konfederasi Sepak Bola Afrika telah melakukan kontak dengan perwakilan dari Libya dan Nigeria setelah Super Eagles ditelantarkan dalam kondisi yang meresahkan.

Sebuah pernyataan CAF menambahkan bahwa masalah ini telah dirujuk ke dewan disipliner untuk diselidiki dan tindakan akan diambil jika undang-undang dan peraturannya telah dilanggar.

Sumber: BBC Sport

Penulis: Yoga Radyan