Deretan Fakta Unik Torch Relay Asian Games di Tanah Sumatera Utara

Bola.net - - Disambut meriah di Banjarmasin, pun diarak oleh salah satu atlet legendaris, seperti Abdul Rojak, acara torch relay Asian Games 2018 meninggalkan banyak kesan bagi masyarakat di sana. Apalagi Abdul Rojak merupakan peraih medali perak untuk Indonesia pada cabang olahraga taekwondo Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan. Kemeriahan yang sama juga dirasakan beberapa daerah tujuan torch relay Asian Games 2018 berikutnya.

Tiba di Tanah Serambi Mekah, obor Asian Games perlahan menjelajahi ujung utara pulau Sumatera. Di Danau Toba, obor api Asian Games disambut meriah dengan pesta rakyat. Kemeriahan itu pun menjadi satu dari sekian fakta menarik torch relay di Sumatera Utara.

Disambut Puluhan Ribu Orang

Saat tiba pertama kali di Parapat, obor Asian Games 2018 disambut puluhan ribu orang. Masyarakat yang hadir memadati Pantai Bebas Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Kendati pernah terjadi kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba beberapa waktu silam, tetapi hal tersebut tak menyurutkan euforia masyarakat untuk melihat langsung torch relay Asian Games 2018.

Api Bermalam di Rumah Pengasingan Bung Karno

Api abadi yang dibawa untuk acara torch relay Asian Games 2018 sempat menginap di Rumah Pengasingan Bung Karno. Disebut demikian, karena rumah tersebut menjadi saksi bisu pengasingan Bung Karno bersama Sjahrir dan Agus Salim pada 1948 selama dua bulan. Adapun tempat bersejarah tersebut berada berada di bibir Danau Toba, sisi Parapat. Api lantas disulut ke kaldron mini yang sudah disiapkan di pelataran Rumah Pengasingan Bung Karno.

Disambut Haroan Bolon

Di Simalungun, torch relay Asian Games secara khusus disambut dengan Haroan Bolon. Atraksi seni tersebut termasuk salah satu jenis Tarian Tor Tor, dan Simalungun punya Tarian Tor Tor khas yang bernama Haroan Bolon. Secara harfiah Haroan Bolon bermakna kerja sama. Harapannya dengan konsep gotong royong, Indonesia dapat meraih kemenangan sekaligus sukse menggelar Asian Games 2018. Tari kolosal Haroan Bolon sendiri berkisah tentang aktivitas bertani, dari pembibitan, menanam benih, perawatan, panen sampai menumbuk padi menjadi beras.

Banyak Figur Publik yang Membawa Obor

Selama di Sumatera Utara, pembawa obor Asian Games bukan saja dari kalangan atlet, tetapi ada banyak sekali figur publik yang turut ambil bagian. Misalnya saja Olivia Zalianty yang membawa obor di atas perahu yang menyeberangi Danau Toba. Kemudian dari kalangan atlet, ada Dahliana mantan atlet pencak silat nasional, juga ada JK Saragih petarung bela diri campuran, serta Hendrik Simangunsong, yang tak lain legenda tinju nasional asal Sumatera Utara.

Keterlibatan para atlet nasional tersebut bukan hal baru, mengingat torch relay di kota-kota sebelumnya juga melibatkan banyak atlet nasional, termasuk tujuh atlet legendaris. Mereka adalah Ellyas Pical (tinju), Nico Thomas (tinju), Pascal Wilmar (bola voli), Abdul Rozak (taekwondo), Sutiyono (balap sepeda), Tati Sumirah (bulutangkis), dan Alexander Pulalo (sepak bola).

Keterlibatan atlet legendaris Indonesia tersebut, ditujukan Grab untuk menggelorakan semangat kemenangan Asian Games 2018, melalui kampanye #KemenanganItuDekat #CeritaKemenangan. Grab berharap para atlet legendaris tersebut menjadi inspirasi masyarakat agar bersatu padu menjadi bangsa pemenang.

Setelah Sumatera Utara, torch relay akan berlanjut ke Provinsi Riau, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, hingga Palembang pada tanggal 4-7 Agustus 2018. Selain Pascal Wimar, Alexander Pulalo, Sutiyono dan Abdul Rojak juga akan memeriahkan kampanye 'Kemenangan Itu Dekat' bersama Grab, yang merupakan salah satu sponsor Asian Games 2018, saat torch relay Asian Games 2018 di Palembang, Sumatera Selatan.