8 Pebulu Tangkis Dunia yang Kagumi Antusiasme Fans Indonesia

Anindhya Danartikanya | 22 November 2019 08:50
8 Pebulu Tangkis Dunia yang Kagumi Antusiasme Fans Indonesia
Chou Tien Chen (c) Bola.com/Vitalis Yogi Trisna

Bola.net - Bukan rahasia lagi Istora Senayan, Jakarta disebut-sebut sebagai tempat angker bagi para pebulu tangkis dunia yang melawan Indonesia. Suasana Istora ketika menggelar event bulu tangkis dianggap yang terbaik di dunia, karena penonton sangat berisik dan antusias mendukung jagoan.

Penonton tak pernah lelah memberi dukungan terhadap pemain Indonesia yang tengah berjuang di lapangan. Teriakan yang berisik dari penonton kerap membuat pemain lawan grogi dan akhirnya kalah.

Advertisement

Uniknya, publik Istora juga tak pelit memberikan dukungan untuk pebulu tangkis negara lain yang tampil apik, terutama jika tak menghadapi pemain Indonesia. Fans bulu tangkis Indonesia juga gemar memberikan hadiah kepada pemain luar negeri yang mereka idolakan.

Tak heran, Istora dan fans bulu tangkis Indonesia meninggalkan jejak yang spesial di hati pemain-pemain dunia. Berikut ini delapan pebulutangkis dunia yang mengaku terkesan dengan atmosfer Istora Senayan dan fanatisme suporter bulu tangkis Indonesia.

1 dari 8 halaman

Anders Antonsen (Denmark)

Anders Antonsen punya peruntungan baik di Istora Senayan. Dalam dua turnamen di sana, Indonesia Masters 2019 dan Indonesia Open 2019 dia berhasil masuk final. Di Indonesia Masters 2019, dia berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Kento Momota.

Sayangnya, hasil gemilang tersebut gagal terulang pada final Indonesia Open 2019. Pemain Denmark tersebut takluk dari wakil Chinese Taipei, Chou Tien Chen. Setiap tampil di Istora, Antonsen selalu mendapat dukungan dari publik Istora. Tak heran, dia terkesan dengan dukungan tersebut.

"Rasanya luar biasa kembali ke Istora Senayan! Memenangi laga pertama melawan Thmmasin Sitthikom yang bermain sangat baik. Laga berikutnya jadi tantangan berat melawan Shi Yuqi dari China. Tak sabar menjalani laga berikutnya di atmosfer yang luar biasa ini #indonesia Open 2019," tulis Antonsen di akun Instagramnya, saat berlaga di Indonesia Open 2019.

2 dari 8 halaman

Ratchanok Intanon (Thailand)

Salah satu pebulu tangkis asing yang memiliki banyak fans di Indonesia adalah tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon. Dia beberapa kali terlihat berinteraksi dengan pebulu tangkis Indonesia di media sosial.

Ratchanok juga terlihat menikmati setiap bermain di Indonesia. Dia memuji Istora Senayan yang menjadi tempat penyelenggaraan turnamen Indonesia Masters dan Indonesia Open, terutama setelah dipugar pada 2018.

Intanon juga pernah mengungkapkan alasannya senang bertanding di Istora. Komentar itu dilontarkan Intanon di sela-sela perhelatan Indonesia Masters 2019.

“Saya merasa sangat senang bermain di Istora Senayan, karena suporter Indonesia menerima saya. Saya tidak bisa menjelaskan lagi soal itu. Mereka membuat saya nyaman saat bertanding,” kata Ratchanok.

Ratchanon Intanon juga juga kerap terlibat interaksi yang menyenangkan dengan fans bulutangkis Indonesia. Dia pernah mengunggah hadiah-hadiah yang diterimanya dari fans Indonesia melalui Instagram Story miliknya di sela-sela sela perhelatan Indonesia Masters 2018.

Bahkan, dia mengucapkan terima kasih kepada fansnya dengan menggunakan bahasa Indonesia, yang diunggah melalui Instagramnya, Minggu (28/1/2018). "Terima kasih semua penggemarku dan ketemu lagi lain kali... (benar kan?)"

3 dari 8 halaman

Chen Qing Chen (China)

Pemain ganda putri China, Chen Qing Chen, juga punya banyak penggemar di Indonesia. Dia terlihat sangat menikmati setiap bertanding di Istora.

Bahkan, publik Istora pernah memberikan julukan khusus kepada Chen, yaitu "Dora". Julukan itu diberikan karena gaya rambut Chen mirip karakter kartun Dora. Julukan tersebut dituliskan Chen di bio Instagramnya. "Saya Dora."

Chen pernah beberapa kali makan bersama atau jalan-jalan dengan fansnya di Indonesia.

"Saya sangat senang dengan dukungan fans Indonesia. Meskipun saya kalah, kalian masih selalu mendukung," tulis Chen di akun Instagramnya, di sela-sela Indonesia Masters 2019.

4 dari 8 halaman

Liu Yu Chen (China)

Ganda putra andalan China, Liu Yuchen, juga jadi satu di antara pebulutangkis yang antusias bermain di Indonesia. Meskipun kerap mendapat tekanan berat dari penonton saat dirinya dan Li Jun hui menghadapi ganda Indonesia, Liu tetap gembira.

Liu juga dikenal dekat dengan ganda putra senior Indonesia, Hendra Setiawan. Mereka beberapa kali makan bersama dan fotonya diunggah di media sosial.

Pada perhelatan Indonesia Masters 2018, Liu tiga kali mengunggah fotonya saat tampil di sana. Salah satu yang diunggah adalah foto tentang hadiah-hadiah yang diterimanya dari fans di Indonesia.

5 dari 8 halaman

Chou Tien Chen (Chinese Taipei)

Chou Tien Chen (Chinese Taipei)

Chou Tien Chen (c) Bola.com/Peksi Cahyo

Tunggal putra Chinese Taipei, Chou Tien Chen, punya kenangan manis di Istora Senayan, saat menjuarai Indonesia Open 2019. Pada laga final tersebut, Chou mengalahkan pemain Denmark, Anders Antonsen.

Sepanjang pertandingan Chou mendapat dukungan besar dari para penonton di Istora. Meski kadang mendapat tekanan dari penonton saat meladeni pemain tuan rumah, Chou mengaku sangat menikmati bermain di Indonesia.

"Terlepas dari dukungan memengaruhi pertandingan atau tidak, saya senang bermain di Istora Senayan. Masyarakat di sini tampak sangat menyukai bulu tangkis dan mendukung sepenuhnya pahlawan mereka," kata Chou, saat perhelatan Indonesia Masters 2018.

6 dari 8 halaman

Lee Yong-dae (Korea Selatan)

Lee Yong-dae (Korea Selatan)

Lee Yong-dae (c) Bola.com/Vitalis Yogi Trisna

Pebulu tangkis Korea Selatan, Lee Yong-dae, merupakan salah satu pemain kesayangan publik Istora. Dia selalu mendapat dukungan penuh dari penonton, terutama kaum Hawa.

Lee sempat gantung raket selepas Olimpiade 2016, kemudian comeback lagi. Dia kembali menginjakkan kaki di Istora saat perhelatan Indonesia Masters 2019, berpasangan dengan Kim Gi-jung.

Melihat dukungan luar biasa yang diberikan oleh penggemar bulu tangkis di Indonesia, Lee Yong-dae, mengaku selalu gembira tampil di Istora Senayan. Sorakan dari para penggemar malah membuatnya semakin fokus bertanding.

"Saya sudah dua tahun tidak datang ke sini. Saya selalu merasa senang ketika bermain di Istora karena sorakan penggemar di sini. Saya bisa lebih fokus saat bertanding dengan dukungan dari mereka. Selalu senang bisa kembali ke Indonesia, terutama ke Istora," ujar Lee Yong-dae saat itu.

7 dari 8 halaman

Carolina Marin (Spanyol)

Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, juga menjadi salah satu pemain kesayangan publik Istora. Di sisi lain, dia juga mengaku sangat menikmati bermain di senayan.

Marin mengatakan tampil di Indonesia Open menjadi pengalaman yang sulit dilupakan. Antusiasme penonton yang datang ke venue membuat atmosfer pertandingan semakin memikat. Atmosfer Istora yang berisik justru membuatnya bersemangat.

8 dari 8 halaman

Viktor Axelsen (Denmark)

Tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, merupakan salah satu pemain yang sangat menikmati berisiknya penonton di Istora Senayan. Dia bisa merasakan di Indonesia masyarakatnya sangat menyukai bulutangkis. Menurut dia atmosfer bulutangkis di Denmark tak ada apa-apanya dibandingkan Indonesia.

"Di Denmark cenderung sepi, tapi di sini sangat ramai. Sebagai pemain kami lebih suka yang seperti ini," kata Axelsen.

Axelsen juga pernag mengungkapkan kekecewaan ketika terpaksa mundur dini pada Indonesia Masters 2018. Padahal, Axelsen sangat menikmati bermain di Istora dengan dukungan luar biasa dari fans di Indonesia.

Ungkapan kekecewaan tersebut dituliskan Axelsen melalui Instagram miliknya, tak lama setelah mundur di babak kedua.

"Tak ada kabar bagus dari Jakarta karena saya harus mundur pada gim kedua babak kedua. Pada akhir gim kedua, saya terjatuh buruk dengan bertumpu pada kaki kiri dan engkel saya mulai terasa sakit. Saat rasa sakit bertambah buruk setiap melakukan reli, saya memutuskan berhenti. Saya akan memastikan merawat cedera ini dengan hati-hati dan semoga cedera ini tak membuat saya absen lama."

"Saya sangat kecewa karena berharap finis dengan cara lain di Jakarta. Saya tetap berterima kasih kepada seluruh fans di Indonesia atas dukungan luar biasa di Istora. Atmosfer di stadion dan kecintaan terhadap olahraga ini sulit ditemukan di tempat lain. Semoga saya bisa tampil baik di Indonesia Open."

Disadur dari: Bolacom/Penulis: Yus Mei Sawitri/Editor: Yus Mei Sawitri/Dipublikasi: 21 November 2019